28.9 C
Pontianak
Tuesday, March 28, 2023

Gedung Fransiskus Asisi Universitas Widya Dharma Pontianak Diresmikan

Kampus untuk Semua, Hadirkan Fasilitas Modern

 

UNIVERSITAS Widya Dharma (UWDP) Pontianak kini telah memiliki gedung baru dan telah diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat dengan nama Gedung Fransiskus Asisi. Pembangunan gedung 10 lantai ini menelan biaya biaya sebesar Rp40 miliar, tidak termasuk isi sarananya. Dilengkapi dengan dua lift, dengan total luas bangunan 8.769 meter persegi, gedung ini diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Sabtu (26/2) kemarin.

Ketua Yayasan Widya Dharma Policarpus Widjaja Tandra menjelaskan bahwa pembangunan gedung ini merupakan bagian dari pengembangan sarana dan prasarana yang menjadi salah satu penunjang UWDP untuk menciptakan lulusan yang mandiri dan bermutu sehingga para lulusan dapat menghadapi tantangan di masyarakat dengan baik. “Terlebih saat ini kita akan menghadapi tantangan globalisasi dan industri 5.0.”

Gedung ini mengambil nama Santo Fransiskus Asisi, pendiri ordo Kapusin, yang dikenal akan solidaritas dan kecintaannya terhadap orang miskin, serta terlantar. Harapannya UWDP dapat mengemban semangat yang sama dalam bidang pendidikan. Policarpus juga bertekad bersama Pemerintah untuk melaksanakan amanat UUD 1945 dalam mencerdaskan segenap bangsa.

Lanjut dia, sebagai warga negara dan warga gereja universal, UWDP tetap berupaya menjamin hak warga untuk memperoleh pendidikan yang layak. Seperti yang tertulis di dalam dokumen Konsili Vatikan.

“Setiap orang dari suku, kondisi, atau usia manapun juga. Berdasarkan martabat mereka selaku pribadi, mempunyai hak yang tidak dapat diganggu gugat atas pendidikan,” katanya membacakan dokumen itu.

Dia berterima kasih kepada masyarakat Kalbar yang telah mempercayakan anak-anaknya untuk mengenyam pendidikan di UWDP. “Kami mengharapkan seluruh elemen masyarakat akan tetap mendukung UWDP,” imbuh tokoh pendidikan berusia 79 tahun ini.

Gubernur Kalbar Sutarmidji yang meresmikan Gedung Fransiskus Asisi mengapresiasi upaya dan peran UWDP dalam memajukan pendidikan di provinsi ini. Terutama untuk pendidikan tinggi. Dia juga berharap gedung baru dengan segala fasilitasnya ini dapat meningkatkan sumber daya manusia bermutu, sehingga dapat menjadi kebanggaan Kalbar.

Baca Juga :  Polemik Garis Batas Pontianak dan Kubu Raya Mulai Temukan Titik Terang

Dia juga menyinggung soal Indeks Pembangunan Manusia Kalbar yang masih rendah. Salah satu sebabnya lantaran tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah. Penting bagi UWDP untuk dapat menjadi salah komponen penting tercapainya harapan lama sekolah di Kalbar, dimana setiap insan kelak akan berpendidikan tinggi.

“Rata-rata Lama Sekolah penduduk kita setara SMP kelas delapan. Sedangkan untuk harapan lama sekolah adalah untuk penduduk yang sekarang berusia 7 tahun nanti ke depan mengenyam pendidikan sampai tertinggi kurang lebih 12,65 tahun atau setara jenjang Diploma I di perguruan tinggi,” ungkap dia.

Sementara itu, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus berharap dengan adanya gedung baru ini, UWDP semakin dikenal dan semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, utamanya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “UWDP harus menjadi kampus top dan mampu berkompetisi dengan perguruan tinggi favorit lainnya,” kata dia.

Dia juga mengapresiasi UWDP yang menanamkan semangat enterpreneurship kepada para mahasiswanya. Menurutnya, di era bonus demografi, digitalisasi, dan globalisasi saat ini, kemampuan akademis saja tidak cukup. Mahasiswa harus dibekali kreativitas dan semangat berwirausaha agar punya daya saing lebih.

“Kemampuan akademi dari setiap mahasiswa tidaklah cukup untuk berperan usai lulus dari perguruan tinggi, perlu dibekali semangat kewirausahaan. Para mahasiswa juga jangan hanya berharap untuk menjadi pegawai negeri. Karena kesempatan untuk itu sangat terbatas. Sementara peluang di sektor kewirausahaan terbuka lebar. Kita dorong mahasiswa menjadi mandiri dengan mampunyai semangat kewirausahaan,” kata dia.

Baca Juga :  Wardah Bright Day Roadshow di Poltekkes Pontianak

Acara peresmian sendiri, kendati jumlah undangan dibatasi, tetap berlangsung meriah. Protokol kesehatan dijalankan dengan ketat dalam event ini. Masyarakat yang tidak bisa menyaksikan langsung dapat melihat gelaran ini lewat siaran Youtube. Acara dibuka dengan kesenian tari khas Kalbar. Setelah gunting pita dan penandatanganan prasasti, para undangan diajak berkeliling gedung untuk melihat sarana dan prasarana di dalamnya.

Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Sugeng Hariadi, perwakilan Wali Kota Pontianak, Minister Provinsial dan Dewan Penasihan Ordo Fransiskan Kapusin Fautus Darmawan Bagara OFM Cap, Guru Besar UWDP Prof Dr William Chang OFM Cap, para pastor, suster, bruder. Tampak pula para tokoh masyarakat, serta Rektor UWDP dan civitas akademika lainnya.

Sekilas sejarah, Widya Dharma merupakan perguruan tinggi yang sudah berdiri hampir 40 tahun dan merupakan perguruan tinggi swasta dengan mahasiswa terbanyak dan satu-satunya yang mempunyai gedung 10 lantai. Yayasan yang menaungi Widya Dharma dikelola oleh para pastor Kapusin dan para awal, kendatipun demikian mahasiswa/wi terdiri dari berbagai suku dan agama semua dalam lingkungan pergaulan akademis yang harmonis dan kekeluargaan yang tinggi.

Gedung pertama kampus ini berada di Gang Palem. Kemudian seiring waktu, dibangun 2 unit gedung lagi di tempat yang sama. Di tambah tiga gedung di tepi Jalan HOS Tjokoroaminoto yang diberinama; Padre Pio, Lorenzo Brindisi, dan Leopold Mandic. Semakin ramainya minat untuk berkuliah di UWDP membuat pihak kampus membangun gedung 10 lantai yang sekarnag bernama Gedung Fransiskus Asisi. Pembangunan dimulai pada 8 Oktober 2016. Pada tahun 2019 lalu, STIE Widya Dharma berubah menjadi Universitas. (ars)

Kampus untuk Semua, Hadirkan Fasilitas Modern

 

UNIVERSITAS Widya Dharma (UWDP) Pontianak kini telah memiliki gedung baru dan telah diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat dengan nama Gedung Fransiskus Asisi. Pembangunan gedung 10 lantai ini menelan biaya biaya sebesar Rp40 miliar, tidak termasuk isi sarananya. Dilengkapi dengan dua lift, dengan total luas bangunan 8.769 meter persegi, gedung ini diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Sabtu (26/2) kemarin.

Ketua Yayasan Widya Dharma Policarpus Widjaja Tandra menjelaskan bahwa pembangunan gedung ini merupakan bagian dari pengembangan sarana dan prasarana yang menjadi salah satu penunjang UWDP untuk menciptakan lulusan yang mandiri dan bermutu sehingga para lulusan dapat menghadapi tantangan di masyarakat dengan baik. “Terlebih saat ini kita akan menghadapi tantangan globalisasi dan industri 5.0.”

Gedung ini mengambil nama Santo Fransiskus Asisi, pendiri ordo Kapusin, yang dikenal akan solidaritas dan kecintaannya terhadap orang miskin, serta terlantar. Harapannya UWDP dapat mengemban semangat yang sama dalam bidang pendidikan. Policarpus juga bertekad bersama Pemerintah untuk melaksanakan amanat UUD 1945 dalam mencerdaskan segenap bangsa.

Lanjut dia, sebagai warga negara dan warga gereja universal, UWDP tetap berupaya menjamin hak warga untuk memperoleh pendidikan yang layak. Seperti yang tertulis di dalam dokumen Konsili Vatikan.

“Setiap orang dari suku, kondisi, atau usia manapun juga. Berdasarkan martabat mereka selaku pribadi, mempunyai hak yang tidak dapat diganggu gugat atas pendidikan,” katanya membacakan dokumen itu.

Dia berterima kasih kepada masyarakat Kalbar yang telah mempercayakan anak-anaknya untuk mengenyam pendidikan di UWDP. “Kami mengharapkan seluruh elemen masyarakat akan tetap mendukung UWDP,” imbuh tokoh pendidikan berusia 79 tahun ini.

Gubernur Kalbar Sutarmidji yang meresmikan Gedung Fransiskus Asisi mengapresiasi upaya dan peran UWDP dalam memajukan pendidikan di provinsi ini. Terutama untuk pendidikan tinggi. Dia juga berharap gedung baru dengan segala fasilitasnya ini dapat meningkatkan sumber daya manusia bermutu, sehingga dapat menjadi kebanggaan Kalbar.

Baca Juga :  Elzi Syaiyid, S.AB, MM Nakhodai SAPMA PP Kota Singkawang

Dia juga menyinggung soal Indeks Pembangunan Manusia Kalbar yang masih rendah. Salah satu sebabnya lantaran tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah. Penting bagi UWDP untuk dapat menjadi salah komponen penting tercapainya harapan lama sekolah di Kalbar, dimana setiap insan kelak akan berpendidikan tinggi.

“Rata-rata Lama Sekolah penduduk kita setara SMP kelas delapan. Sedangkan untuk harapan lama sekolah adalah untuk penduduk yang sekarang berusia 7 tahun nanti ke depan mengenyam pendidikan sampai tertinggi kurang lebih 12,65 tahun atau setara jenjang Diploma I di perguruan tinggi,” ungkap dia.

Sementara itu, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus berharap dengan adanya gedung baru ini, UWDP semakin dikenal dan semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, utamanya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “UWDP harus menjadi kampus top dan mampu berkompetisi dengan perguruan tinggi favorit lainnya,” kata dia.

Dia juga mengapresiasi UWDP yang menanamkan semangat enterpreneurship kepada para mahasiswanya. Menurutnya, di era bonus demografi, digitalisasi, dan globalisasi saat ini, kemampuan akademis saja tidak cukup. Mahasiswa harus dibekali kreativitas dan semangat berwirausaha agar punya daya saing lebih.

“Kemampuan akademi dari setiap mahasiswa tidaklah cukup untuk berperan usai lulus dari perguruan tinggi, perlu dibekali semangat kewirausahaan. Para mahasiswa juga jangan hanya berharap untuk menjadi pegawai negeri. Karena kesempatan untuk itu sangat terbatas. Sementara peluang di sektor kewirausahaan terbuka lebar. Kita dorong mahasiswa menjadi mandiri dengan mampunyai semangat kewirausahaan,” kata dia.

Baca Juga :  Pontianak Creative Night Carnival 2019

Acara peresmian sendiri, kendati jumlah undangan dibatasi, tetap berlangsung meriah. Protokol kesehatan dijalankan dengan ketat dalam event ini. Masyarakat yang tidak bisa menyaksikan langsung dapat melihat gelaran ini lewat siaran Youtube. Acara dibuka dengan kesenian tari khas Kalbar. Setelah gunting pita dan penandatanganan prasasti, para undangan diajak berkeliling gedung untuk melihat sarana dan prasarana di dalamnya.

Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Sugeng Hariadi, perwakilan Wali Kota Pontianak, Minister Provinsial dan Dewan Penasihan Ordo Fransiskan Kapusin Fautus Darmawan Bagara OFM Cap, Guru Besar UWDP Prof Dr William Chang OFM Cap, para pastor, suster, bruder. Tampak pula para tokoh masyarakat, serta Rektor UWDP dan civitas akademika lainnya.

Sekilas sejarah, Widya Dharma merupakan perguruan tinggi yang sudah berdiri hampir 40 tahun dan merupakan perguruan tinggi swasta dengan mahasiswa terbanyak dan satu-satunya yang mempunyai gedung 10 lantai. Yayasan yang menaungi Widya Dharma dikelola oleh para pastor Kapusin dan para awal, kendatipun demikian mahasiswa/wi terdiri dari berbagai suku dan agama semua dalam lingkungan pergaulan akademis yang harmonis dan kekeluargaan yang tinggi.

Gedung pertama kampus ini berada di Gang Palem. Kemudian seiring waktu, dibangun 2 unit gedung lagi di tempat yang sama. Di tambah tiga gedung di tepi Jalan HOS Tjokoroaminoto yang diberinama; Padre Pio, Lorenzo Brindisi, dan Leopold Mandic. Semakin ramainya minat untuk berkuliah di UWDP membuat pihak kampus membangun gedung 10 lantai yang sekarnag bernama Gedung Fransiskus Asisi. Pembangunan dimulai pada 8 Oktober 2016. Pada tahun 2019 lalu, STIE Widya Dharma berubah menjadi Universitas. (ars)

Most Read

Artikel Terbaru