Dekranasda dan Disporapar Kalbar Berikan Hampers Eksklusif
DINAS Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalimantan Barat (Kalbar) ikut menyukseskan Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-25 Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines, East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) Tahun 2022 yang berlangsung 23-26 November 2022.
Disporapar Kalbar dalam hal ini menjadi perangkat daerah yang mengkoordinasi beberapa rangkaian kegiatan. Mulai dari penjemputan para tamu negara atau delegasi, hingga site visit di hari terakhir.
Kepala Disporapar Kalbar Windy Prihastari mengungkapkan, pihaknya memaksimalkan momen BIMP-EAGA untuk melakukan promosi pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) yang ada di Kalbar. Windy sendiri ikut menyambut para delegasi yang datang pada, Selasa (22/11).

Seluruh tamu baik yang VVIP dan VIP, maupun umum diberi cenderamata. Seperti syal, dan tanjak yang semuanya merupakan hasil dari produk ekraf khas Kalbar. “Jadi, kami membagikan kepada delegasi yang datang di Bandara Supadio Pontianak mulai dari syal dengan motif tenun sidan, tenun Sintang, songket Sambas, juga corak insang,” katanya.
Selain itu, di sana juga disediakan photo booth dengan latar belakang destinasi wisata unggulan Kalbar. Tak hanya itu, sembari menunggu, para tamu juga diajak mengunjungi Tourist Information Center (TIC). Selain secara offline, fasilitas yang dikelola Disporapar Kalbar itu juga bisa diakses secara online lewat Electronic Toursm Information Centre (eTIC).
Bahkan para tamu bisa merasakan sensasi tur virtual 360 derajat menggunakan alat VR ke tempat-tempat wisata yang ada di Kalbar. Baik eTIC maupun TIC di Bandara Supadio tersebut merupakan bagian dari sistem di dalam aplikasi MoBile Acceleration Kolaborasi Kepariwisataan Ekraf Pemuda Olahraga (MBAK KEPO).
Tak hanya itu, saat pelaksanaan Gala Dinner di Pendopo Gubernur, Jumat (25/11) malam. Seluruh delegasi baik setingkat menteri, maupun tamu lainnya mendapat hampers eksklusif. Hampers tersebut disiapkan oleh Dekranasda Kalbar bersama Disporapar Kalbar.
Ketua Dekranasda Kalbar Lismaryani sangat mendukung hal ini untuk memberikan kenangan terbaik kepada seluruh delegasi yang datang ke Kalbar. “Jadi hampers eksklusif dibagikan ke para tamu (setingkat) menteri, dari anggota BIMP-EAGA,” ungkap Windy.

Adapun isi hampers eksklusif tersebut, berisi produk-produk ekraf khas Kalbar. Di antaranya kain tenun khas Kalbar, tenun sidan, tenun Sintang, songket Sambas, dan tenun Kota Pontianak. Lalu ada juga kopi, lidah buaya, dan stik keladi, serta madu. Khusus hampers eksklusif dibagikan untuk delegasi setingkat menteri, kemudian ada juga hampers untuk rombongan delegasi sebanya 237 orang.
“Jadi, yang eksklusif pakai kotak yang dari Dekranasda menggunakan kulit kapuak dan rotan. Kemudian hampers biasa, menggunakan tempat dari akar keladi, yang isinya juga hampir sama. Kami tambahkan juga miniatur tugu khatulistiwa,” jelasnya.

Dan yang istimewanya lagi, pada saat Gala Dinner, pihaknya bersama Dekranasda Kalbar juga menyediakan fotobooth 360 (derajat). Sekaligus menyiapkan pakaian adat khas Kalbar yang bisa digunakan para delegasi yang hadir. “Jadi untuk fotobooth ini spesial dengan 360 ini, dengan latar belakangnya (objek) wisata Kalbar, hasilnya bisa langsung diakses di barcode menggunakan handphone masing-masing,” tambahnya.
Selanjutnya di hari terakhir, Sabtu (26/11), Disporapar Kalbar menjadi koordinator site visit yang diikuti para delegasi di luar tamu VIP dan VVIP dari keempat negara. Di saat para tamu setingkat menteri, dan gubernur/kepala daerah (VIP dan VVIP), melaksanakan berbagai kegiatan di Pendopo Gubernur, delegasi lainnya diajak mengunjungi Rumah Radakng di Jalan Sutan Syahrir.
Tiba di lokasi, puluhan tamu atau delegasi dari empat negara anggota BIMP-EAGA itu disambut dengan musik dan tari tradisional khas Kalbar. Windy menjelaskan, selain pertunjukan seni budaya, juga ditampilkan bermacam atraksi permainan rakyat, pameran, pembagian suvenir, dan suguhan masakan, atau makanan khas Kalbar.
Untuk acara penyambutan dan permainan rakyat, pihaknya bekerja sama dengan Dewan Adat Dayak (DAD). Di Rumah Radakng juga disesiakan virtual catwalk photobooth experience yang disiapkan Disporapar.
Selain itu, menurut Windy pihaknya sengaja melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar sekaligus bisa mempromosikan produk-produk mereka di sana. “Kami mempersilahkan para delegasi untuk mencoba makan, masakan sederhana, kuliner khas Kalbar,” katanya.
Koordinator UMKM yang disuguhkan dalam site visit tersebut, Yenna Wiguna menambahkan, Disporapar Kalbar mengajak UMKM yang ada untuk bekerja sama menyajikan makanan, dan masakan khas Kalbar. “Baik (makanan) dari suku melayu, tionghoa, dan dayak. Di sini ada 11 stand, kayak ada (kue) cucur, kerupuk basah, kopi liberika, kerupuk amplang, masakan khas dayak. Terus durian kita mempopulerkan sekarang yang lagi musim durian dari Jemongko, ada dari Balai Karangan,” ungkapnya.
Di samping itu, Yenna yang juga Owner Pondok Ale-ale itu mengungkapkan, juga ada masakan khas melayu Kalbar seperti bubur pedas dari perempuan melayu, serta minuman khas tionghoa seperti che hun tiau, bongko dan lainnya.
“Ada juga mi sagu, pokoknya banyak masakan-masakan yang lain. Kue-kue tradisional juga diangkat semua di sini, disajikan semua, dibuat oleh ibu-ibu UMKM yang ada di Kalbar ini,” pungkasnya. (bar)