26.7 C
Pontianak
Sunday, May 28, 2023

Lahan Pemakaman Kian Sesak

PONTIANAK – Tingginya kasus kematian di masa pandemi Covid-19 mempengaruhi kapasitas atau daya tampung pemakaman. Salah satunya Tempat Pemakaman Umum (TPU), Sungai Bangkong.  Tempat pemakaman umum yang berlokasi di Jalan Alianyang, Pontianak Kota itu semakin sesak.

Hampir setiap hari terdapat pasien Covid-19 meninggal dunia yang dimakamkan di tempat ini.  Gugun (35), salah seorang petugas penggali kubur mengatakan, dua pekan terakhir pasien Covid-19 yang meninggal cukup meningkat. Bahkan dalam satu hari, ia bersama rekan-rekannya bisa menggali tiga hingga empat liang lahat untuk pasien Covid-19.

“Sehari biasa ada tiga atau empat. Dua hari kemarin ada tujuh orang,” kata Gugun, belum lama ini.  Tidak adanya pemakaman khusus bagi jenazah pasien Covid-19, maka jenazah pasien Covid-19 dikebumikan di areal tepian parit, berbatasan dengan jalan umum.

“Untuk pasien Covid-19 yang meninggal, dimakamkan di pinggiran sini, karena di sana dekat rumah warga. Tak apa bersebelahan dengan makam biasa,” ucapnya.

Gugun mengatakan, petugas pemakaman khusus pasien Covid-19 di Pemakaman Sungai Bangkong berjumlah empat orang.

Mereka bertugas menggali makam. Sedangkan untuk pemakaman dan penaburan bunga, dilakukan oleh petugas kesehatan, dengan menggunakan APD lengkap.

“Kalau yang meninggal karena Covid-19, pakai protokol kesehatan. Kita cuma yang menggalinya, yang memakamkannya petugas rumah sakit,” paparnya.

Gugun menceritakan, ia bersama tiga rekannya biasanya sudah turun pada pukul 06.00 WIB, hingga sore hari, namun jika ada permintaan pemakaman dilakukan malam, mereka juga turun menggali kubur tersebut.

Baca Juga :  Komunitas Motor Galang Dana Bencana

“Lebih banyak kita di bulan ini. Hampir setiap hari ada yang meninggal karena Covid-19. Kita turun mulai jam 6 pagi, sampai sore. Kalau ada yang malam kita tetap terima,” imbuhnya.

Senada juga diungkapkan Yayat Sunarto, koordinator penggali kubur TPU Marga Sapta, Pontianak Barat.

“Berdampak sekali dek. Hampir setiap hari ada saja yang meinggal,” katanya saat dihubungi Pontianak Post.

TPU Marga Sapta sendiri memiliki luas 2.997 meter persegi. Terbagi menjadi dua blok. Blok B dan blok C. Masing-masing blok, kata Yayat, memiliki kapasitas yang berbeda.

“Untuk blok B kapasitasnya 1000 liang. Sedangkan blok C, 3000 liang. Namun sekarang untuk blok C sudah terisi kurang lebih 2000 jenazah,” paparnya.

Menurutnya, dengan kondisi seperti ini (pandemi), ia memperkirakan setengah tahun ke depan, areal pemakaman akan terisi penuh.  “Ini karena TPU di sini menerima jenazah dari berbagai daerah. Ada yang dari Sungai Raya, atau daerah lain di sekitar Pontianak,” jelasnya.

Untuk biaya pemakaman jenazah pasien Covid-19, kata Yayat, berbeda dengan pemakaman jenazah non Covid. Jika jenazah pasien Covid-19, biayanya sekitar Rp1,5 juta, sedangkan non Covid-19, Rp 1,1 juta.

“Biaya itu dibagi untuk yayasan dan penggali kubur. Rp500 ribu untuk penggali kubur, dan Rp1 juta untuk yayasan. Nah, yayasan ini juga untuk kepentingan umum, seperti pembangunan atau renovasi masjid, pembersihan makam, atau fasilitas lain,” terangnya.

Baca Juga :  Jadikan 5M dan 3T, Gerakan Harian Hidup

Selain TPU Sungai Bangkong dan TPU Marga Sapta, Pontianak Post  juga mendatangi TPU lainnya. Di antaranya TPU Nipah Kuning Dalam, Kecamatan Pontianak Barat.

Berbeda dengan TPU Sungai Bangkong dan TPU Satpa Marga, TPU Nipah Kuning Dalam masih cukup luas. Menurut warga setempat yang ditemui di lokasi pemakaman, TPU ini diprediksi mampu menampung hingga 20 tahun ke depan. “Di sini arealnya masih luas. Mungkin bisa 10 sampai 20 tahun ke depan,” katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan data angka kematian akibat Covid-19 di Kalimantan Barat mencapai 633 orang.  Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, terdapat peningkatan jumlah kematian akibat Covid 19 beberapa pekan ke belakang. Capaian per harinya bisa lima sampai 10 orang meninggal dunia.

“Semenjak kasus Covid meninggi terdapat peningkatan angka kematian beberapa minggu ini,” ujar Edi. Meski angka kematian tinggi, sejauh ini belum diperoleh informasi terkait pengelola pemakaman yang menolak penguburan jenazah di wilayah Pontianak. Artinya, lahan pemakaman masih tersedia.

Meski demikian, Pemerintah Kota Pontianak berniat untuk mencari lokasi pemakaman baru untuk menambah lahan yang sejauh ini sudah semakin padat. “Sejauh ini, pengelolaan pemakaman banyak ditangani oleh pihak yayasan dan masih cukup buat menampung penguburan masyarakat yang meninggal di Pontianak,” ujarnya. (arf)

PONTIANAK – Tingginya kasus kematian di masa pandemi Covid-19 mempengaruhi kapasitas atau daya tampung pemakaman. Salah satunya Tempat Pemakaman Umum (TPU), Sungai Bangkong.  Tempat pemakaman umum yang berlokasi di Jalan Alianyang, Pontianak Kota itu semakin sesak.

Hampir setiap hari terdapat pasien Covid-19 meninggal dunia yang dimakamkan di tempat ini.  Gugun (35), salah seorang petugas penggali kubur mengatakan, dua pekan terakhir pasien Covid-19 yang meninggal cukup meningkat. Bahkan dalam satu hari, ia bersama rekan-rekannya bisa menggali tiga hingga empat liang lahat untuk pasien Covid-19.

“Sehari biasa ada tiga atau empat. Dua hari kemarin ada tujuh orang,” kata Gugun, belum lama ini.  Tidak adanya pemakaman khusus bagi jenazah pasien Covid-19, maka jenazah pasien Covid-19 dikebumikan di areal tepian parit, berbatasan dengan jalan umum.

“Untuk pasien Covid-19 yang meninggal, dimakamkan di pinggiran sini, karena di sana dekat rumah warga. Tak apa bersebelahan dengan makam biasa,” ucapnya.

Gugun mengatakan, petugas pemakaman khusus pasien Covid-19 di Pemakaman Sungai Bangkong berjumlah empat orang.

Mereka bertugas menggali makam. Sedangkan untuk pemakaman dan penaburan bunga, dilakukan oleh petugas kesehatan, dengan menggunakan APD lengkap.

“Kalau yang meninggal karena Covid-19, pakai protokol kesehatan. Kita cuma yang menggalinya, yang memakamkannya petugas rumah sakit,” paparnya.

Gugun menceritakan, ia bersama tiga rekannya biasanya sudah turun pada pukul 06.00 WIB, hingga sore hari, namun jika ada permintaan pemakaman dilakukan malam, mereka juga turun menggali kubur tersebut.

Baca Juga :  Kubu Raya Terus Gencarkan Vaksin Warga

“Lebih banyak kita di bulan ini. Hampir setiap hari ada yang meninggal karena Covid-19. Kita turun mulai jam 6 pagi, sampai sore. Kalau ada yang malam kita tetap terima,” imbuhnya.

Senada juga diungkapkan Yayat Sunarto, koordinator penggali kubur TPU Marga Sapta, Pontianak Barat.

“Berdampak sekali dek. Hampir setiap hari ada saja yang meinggal,” katanya saat dihubungi Pontianak Post.

TPU Marga Sapta sendiri memiliki luas 2.997 meter persegi. Terbagi menjadi dua blok. Blok B dan blok C. Masing-masing blok, kata Yayat, memiliki kapasitas yang berbeda.

“Untuk blok B kapasitasnya 1000 liang. Sedangkan blok C, 3000 liang. Namun sekarang untuk blok C sudah terisi kurang lebih 2000 jenazah,” paparnya.

Menurutnya, dengan kondisi seperti ini (pandemi), ia memperkirakan setengah tahun ke depan, areal pemakaman akan terisi penuh.  “Ini karena TPU di sini menerima jenazah dari berbagai daerah. Ada yang dari Sungai Raya, atau daerah lain di sekitar Pontianak,” jelasnya.

Untuk biaya pemakaman jenazah pasien Covid-19, kata Yayat, berbeda dengan pemakaman jenazah non Covid. Jika jenazah pasien Covid-19, biayanya sekitar Rp1,5 juta, sedangkan non Covid-19, Rp 1,1 juta.

“Biaya itu dibagi untuk yayasan dan penggali kubur. Rp500 ribu untuk penggali kubur, dan Rp1 juta untuk yayasan. Nah, yayasan ini juga untuk kepentingan umum, seperti pembangunan atau renovasi masjid, pembersihan makam, atau fasilitas lain,” terangnya.

Baca Juga :  Kluster Pernikahan di Badau Bertambah

Selain TPU Sungai Bangkong dan TPU Marga Sapta, Pontianak Post  juga mendatangi TPU lainnya. Di antaranya TPU Nipah Kuning Dalam, Kecamatan Pontianak Barat.

Berbeda dengan TPU Sungai Bangkong dan TPU Satpa Marga, TPU Nipah Kuning Dalam masih cukup luas. Menurut warga setempat yang ditemui di lokasi pemakaman, TPU ini diprediksi mampu menampung hingga 20 tahun ke depan. “Di sini arealnya masih luas. Mungkin bisa 10 sampai 20 tahun ke depan,” katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan data angka kematian akibat Covid-19 di Kalimantan Barat mencapai 633 orang.  Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, terdapat peningkatan jumlah kematian akibat Covid 19 beberapa pekan ke belakang. Capaian per harinya bisa lima sampai 10 orang meninggal dunia.

“Semenjak kasus Covid meninggi terdapat peningkatan angka kematian beberapa minggu ini,” ujar Edi. Meski angka kematian tinggi, sejauh ini belum diperoleh informasi terkait pengelola pemakaman yang menolak penguburan jenazah di wilayah Pontianak. Artinya, lahan pemakaman masih tersedia.

Meski demikian, Pemerintah Kota Pontianak berniat untuk mencari lokasi pemakaman baru untuk menambah lahan yang sejauh ini sudah semakin padat. “Sejauh ini, pengelolaan pemakaman banyak ditangani oleh pihak yayasan dan masih cukup buat menampung penguburan masyarakat yang meninggal di Pontianak,” ujarnya. (arf)

Most Read

Artikel Terbaru