Ayat suci Alqur’an mengalun indah di Aula Serbaguna Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Kamis (2/3). Suara itu berasal dari 62 qari qariah cilik Kalimantan Barat yang mengikuti audisi.
Audisi Qari Cilik Indonesia Season 2, program salah satu televisi swasta nasional. Dari hasil audisi itu, dipilih qari dan qariah terbaik untuk melanjutkan seleksi ke tingkat nasional.
Raya Salsabila dari Pontianak, Shafa Sahira dari Sambas, Fitri Fatonah dari Sambas merupakan tiga qoriah terbaik. Sedangkan Dafa Mumtaz Al Fatoni dari Sambas, Muhammad Nizam Alindra dari Kubu Raya Rakha Hadyan Nugraha dari Pontianak terpilih sebagai qari terbaik.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengapresiasi dan mendukung audisi ini. Menurutnya, perlu digaungkan ke masyarakat khususnya masyarakat Kalbar untuk mendorong semangat generasi muda muslim guna mempelajari, memahami dan mencintai kitab suci Alqur’an. Harapannya, kata Midji akan terwujud generasi yang berprestasi.
“Alhamdulilah pihak panitia dari SCTV dan Ajwa TV memilih Kota Pontianak Provinsi Kalbar yang telah memilih salah satu daerah mengadakan audisi Qari Cilik Indonesia. Saya selaku gubernur sangat berterimakasih dan ini memberi semangat kepada anak-anak dan LPTQ Kalbar yang seiring dengan program Pemerintah Provinsi melahirkan 5000 Hafidzh Al Qur’an, dan allhamdulilah sekarang yang sedang menghafal ada 7400 orang serta sekitar 1300 orang sudah diwisuda,” ungkap Gubernur Kalbar.
Sutarmidji menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar sudah melakukan program untuk membangun rumah-rumah tahfiz Alqur’an yang saat ino sudah tersebar di seluruh daerah.
“Dan semangat daerah (Pemprov Kalbar) untuk membangun rumah-rumah tahfiz Alqur’an, alhamdulilah seluruh Kalbar sudah semakin banyak dan ini akan menjadi bekal mereka untuk menatap kehidupan masa depan. Karena tantangan masa depan itu hanya bisa di filter dengan pemahaman ajaran agama, bagi agama islam Al Qur’an bisa menjadi pedoman hidup, inspirasi bagi generasi muda,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalbar, kata Midji memberikan kepercayaan penuh kepada dewan juri dan panitia untuk bekerja secara profesional serta bertanggung jawab dalam acara audisi Qori Cilik Indonesia Season 2.
“Ajang ini juga untuk mengetahui sampai sejauh mana penguasaan dan pengalaman aqidah yang terkandung dalam Alqur’an serta untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari yang nantinya akan membawa kemaslahatan umat khususnya umat islam di Kalbar,” ungkapnya.
Wakil Ketua II LPTQ Kalbar, Harjani Hefni mengatakan para peserta cukup antusias mengikuti audisi ini.
“Dari 62 peserta, 22 diantaranya dari Pontianak, 25 Kubu Raya, selebihnya ada di Sambas, Sanggau, Mempawah, dan Kayong Utara,” ungkapnya.
LPTQ Kalbar, kata Harjani menyambut baik audisi ini karena bermanfaat untuk menemukan bibit-bibit baru qari-qariah masa depan Kalimantan Barat. Tentunya, kata dia jika terus berlanjut setiap tahunnya mekanisme seleksi atau audisi harus dievaluasi. Akan lebih baik, kata dia sistem audisi dilakukan berjenjang seperti sistem MTQ.
Harjani juga mendorong para orang tua untuk aktif mengikutsertakan anaknya dalam berbagai kegiatan serupa, baik itu melalui kegiatan audisi, MTQ dan lainnga.
“Kita tidak harus menunggu audisi. Ikutlah sebanyak banyak event yang diselenggarakan berbagai pihak. Ini penting dilakukan untuk mendorong semangat anak. Lomba ini kan salah satu pemicu anak-anak untul lebih semangat mendekatkan diri dengan Alqur’an,”pungkasnya. (mrd)