Menumbuhkan minat literasi bagi masyarakat merupakan mimpi dari Shinta Devianti. Dasar itulah, menginisiasi dirinya untuk mencoba membangun Perpustakaan Umum Masyarakat Bahagia Mendawai. 2015 berdiri hingga sekarang, perjuangannya berbuah hasil. Perpustakaan tepian Sungai Kapuas itu, juara satu lomba perpustakaan se kalbar
Mirza Ahmad Muin, Pontianak
Sematan juara satu Perpustakaan Umum Masyarakat Bahagia Mendawai, Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara menjadi tanda perjuangan Ketuanya, Shinta Devianti menyuburkan minat baca di wilayah itu agar bisa tumbuh. Berdiri 18 Februari 2015. Ia sepakat bersama relawan menginisiasi pembentukan perpustakaan umum ini yang langsung mendapat respon positif dari Lurah Bansir Laut. Dari semua perjuangan itu, sehingga terbentuklah perpustakaan yang bertempat di Gang Haji Rahmah.
Dalam upayanya meningkatkan minat masyarakat, agar mau datang ke rumah baca butuh perjuangan. Programpun ia dijalankan. Mulai dengan pemberian layanan bagi pemustaka, pengolahan bahan pustaka, perawatan koleksi dan pembenahan administrasi perpustakaan dilakukan betul-betul.
Siber literasi juga dibuka. Tujuannya buat menumbuhkan minat baca dan memunculkan kreatifitas. Kegiatan menarik seperti membaca di atas sampan dengan menyusur tepian Sungai Kapuas juga dilakukan. Sasarannya kebanyakan untuk anak-anak. Belum lagi penempatan gerobak baca di luar lalu menempatkan beberapa pojok baca dibeberapa lokasi ternyata berhasil meningkatkan minat baca masyarakat setempat.
Dari semuanya itu, pelan tapi pasti turut berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Hal positif lain terus tumbuh. Berkat adanya perpustakaan dengan jumlah total 5 ribu buku, kini menjadi pengungkit bagi sebagian masayarakat untuk melakukan budidaya magot. Produk pupuk cair dari sampah rumah tangga juga diolah. “Selain itu, di sini juga sudah terbentuk kelompok informasi masyarakat mendawai,” ujarnya.
“Ia baru-baru ini, Perpustakaan Umum Masyarakat Bahagia Mendawai meraih juara satu lomba perpustakaan tingkat Provinsi Kalbar. Dengan raihan ini, Perpustakaan Mendawai menjadi wakil Kalbar untuk lomba perpustakaan tingkat nasional,” ujar Camat Pontianak Tenggara Rendrayani.
Penilaian lomba perpustakaan tingkat Provinsi Kalbar dilakukan Jumat kemarin. Tim juri lomba langsung datang melihat Perpustakaan Bahagia Mendawai. Dalam kegiatan itu, juga dilakukan paparan oleh ketua perpustakaan. Usai penilaian selesai, juri juga diajak mencoba melukis caping yang merupakan salah satu inklusi sosial yang ada di Perpustakaan Bahagia Mendawai. “Selain itu, para juri juga diajak melihat inklusi hidroponik, dan pupuk cair,” ujarnya. Ia berharap ke depan keberadaan perpustakaan ini dapat menjadi sarana literasi dan inklusi bagi masyarakat sekitar lebih besar.(**)