Lari dan Bersepeda Virtual, Tren Baru di Masa Pandemi
LARI dan bersepeda virtual kini menjadi tren di kalangan masyarakat. Kebiasaan baru itu merupakan akibat dari pandemi Covid-19 yang menuntut masyarakat beraktivitas dengan pembatasan sosial. Hal tersebut menggerakkan hati Hadi Pranata bersama komunitasnya, Purna Praja Kalbar Runner, mengajak warga Kalimantan Barat bergerak bersama untuk tetap olahraga di tengah pandemi sekaligus peduli pada sesama lewat donasi.
Pandemi Covid-19 membuat beberapa aktivitas menjadi terbatas. Olahraga sulit dilakukan secara massal karena harus melakukan pembatasan sosial. Namun, kondisi tersebut melahirkan kebiasaan baru yaitu lari virtual (virtual run) dan bersepeda virtual (virtual ride) yang belakangan sedang tren di kalangan masyarakat. Tren ini tumbuh bersamaan dengan meningkatnya rasa peduli pada sesama di masa pandemi. Berawal dari hobi yang sama yaitu lari, Hadi dan teman-teman serta adik tingkatnya yang merupakan alumni purna praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) membentuk komunitas Purna Praja Kalbar Runner. Sejak dibentuk pada Juli 2020, komunitas ini eksis mengikuti beberapa kegiatan lari virtual yang dilaksanakan oleh sejumlah pihak seperti peringatan Hari Kemerdekaan pada bulan Agustus dan Hari Jadi Kota Pontianak pada bulan Oktober lalu. Keinginan kuat untuk tetap berolahraga di masa pandemi terus memotivasi mereka.
Hingga di bulan November, mereka mendesain event sendiri, yaitu dalam memperingati Hari Korpri ke-49. Charity Virtual Run and Ride menjadi tajuk kegiatan yang mereka gagas bersama dengan swadaya sendiri. Tak hanya menggerakkan semangat olahraga, semangat peduli pada sesama lewat donasi juga mereka gaungkan.
“Para kader kebanyakan ASN, jadi kekuatan ini mesti dihimpun untuk menjadi sebuah energi yang memberikan nafas perubahan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran di masa pandemi sekaligus meluangkan waktu ‘melihat’ anak-anak yatim dan berkebutuhan khusus di Kalbar,” ujar Hadi selaku ketua komunitas.
Lanjut Hadi, tumbuhnya olahraga lari dan bersepeda di masa pendemi juga merupakan sebuah kekuatan yang ingin digerakkan untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama. “Ini merupakan momentum tepat untuk membangkitkan semangat warga Kalbar. Oleh karena itu kami mendesain kegiatan yang memadukan olahraga secara virtual dan galang donasi se-Kalimantan Barat,” tambahnya.
Dengan menggandeng Rumah Zakat yang mengelola donasi, selama sebulan penuh kegiatan berlangsung. Pendaftaran dimulai pada tanggal 1 November hingga 12 November. Kemudian pelaksanaan submit lari dan bersepeda dilaksanakan selama dua minggu, mulai tanggal 14-28 November.
Pendaftaran secara gratis dengan donasi minimal Rp50rb semua dilakukan secara daring. Sebanyak 326 peserta dari kota dan kabupaten se-Kalbar berhasil terdaftar. Peserta lari sebanyak 226 orang dan peserta bersepeda sebanyak 100 orang. “Alhamdulillah antusias peserta banyak, hampir setiap kabupaten terwakili, Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sanggau, Bengkayang, Landak, Mempawah, Sambas, Singkawang dan tentunya Pontianak,” ujar Hadi.
Dengan menggunakan aplikasi Strava yang dapat diunduh dan dipasang di gawai, para peserta melakukan olahraga lari atau bersepeda secara mandiri. Pencapaian lari maupun bersepeda yang direkam oleh aplikasi tersebut kemudian ditangkap layar (screenshot) dan disampaikan melalui website virtualsports.id. Target yang harus peserta selesaikan yaitu 49km untuk lari dan 290km untuk bersepeda.
Berdasarkan data yang dihimpun panitia, kebanyakan peserta melakukan empat kali submit untuk menyelesaikan target. “Tidak mesti langsung sekali lari atau bersepeda, tetapi bisa peserta cicil sampai target selesai selama periode dua minggu tersebut. Misal hari ini menempuh jarak lima kilometer bisa langsung di-submit ke website, besok lagi sepuluh kilometer di-submit lagi, seterusnya sampai target tercapai,” jelas Hadi yang juga menyelesaikan target sebanyak empat kali submit.
Dari total 326 peserta yang terdaftar, lebih kurang lima puluh persen peserta berhasil finish atau meyelesaikan target, yaitu 127 peserta lari virtual dan 52 peserta bersepeda virtual. Dari sekian banyak finisher, ada juga yang menyelesaikan jarak 49km lari hanya dengan sekali submit dan jarak 290km bersepeda hanya dengan dua kali submit. “Saya kaget juga dengan antusias peserta, hari pertama dibuka submit sudah ada yang menyelesaikan target. Ada yang dari ASN dan ada yang di luar ASN,” ujar Hadi yang merupakan ASN di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat ini.
Bagi Hadi, ini merupakan suatu keseriusan bahwa orang melatih dirinya dengan baik. Akhirnya terbentuk daya capai dan ketahanan tubuh yang baik pula, dimana hal tersebut sangat dibutuhkan di masa pandemi seperti sekarang.
Dari hasil submit, peserta dirangking sesuai dengan performance-nya dengan kriteria finish tercepat dan waktu submit tercepat. Para peraih best performance diundang saat acara puncak pada 29 November untuk memperoleh medali dan sertifikat pemenang.
“Donasi juga kita sampaikan mulai saat itu, total yang terkumpul sebanyak Rp51juta. Bentuk donasi adalah sembako dan barang. Anak-anak berkebutuhan khusus diberikan alat permainan edukatif dan anak-anak yatim bentuknya pemenuhan sembako,” terang Hadi.
Pria kelahiran Pontianak, 7 Februari 1981 ini berharap agar event yang telah terselenggara ini bisa menggugah semangat kepedulian pada sesama, semangat untuk olahraga dan menjaga kesehatan meski di tengah pandemi. Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat, semoga kebaikan para donatur dibalas oleh Allah subhanahu wata’ala. “Mudah-mudahan awal tahun depan kami bisa menyelenggarakan event serupa dengan skala nasional. Harapannya kami bisa bergerak terus setiap saat memberikan pengaruh positif dan berbagi dengan platform olahraga yang bernafaskan sosial ini,” tutup Hadi. (sya)