30 C
Pontianak
Friday, June 9, 2023

Prabasa; Yang Menjalani Isolasi Mandiri Harus Dibantu

PONTIANAK – Tambahan jumlah pasien Covid-19 di Kalimantan Barat terus memperlihatkan penambahan. Sejumlah rumah sakit rujukan milik Pemkab, Pemkot, dan Pemprov Kalbar sudah penuh menampung para pasien terpapar virus berbahaya ini. Tidak sedikit juga yang melaksanakan isolasi mandiri di ruah. DPRD Kalbar meminta Dinas Kesehatan Kalbar membantu dan mengucurkan bantuan serupa kepada pasien covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

“Memang banyak yang menyampaikan keluhan kepada saya supaya pasien covid-19 yang menjalani isolasi mandiri diberikan bantuan juga, terutama kebutuhan gizi, vitamin dan obat-obatannya,” ungkap Prabasa Anantatur, Wakil Ketua DPRD Kalbar baru-baru ini.

Menurutnya kondisi seperti sekarang, rumah sakit yang menjadi rujukan sudah nyaris penuh oleh pasien Covid-19. Mereka umumnya secara otomatis menjadi tanggungan pemerintah dalam menjalani masa penyembuhan.

Hanya, lanjutnya, yang menjalani isolasi mandiri membeli di rumah sudah sangat terpaksa membeli sendiri kebutuhan gizi, vitamin, dan obat-obatannya. Mereka selama 14 hari harus berada di rumah dengan dana sendiri hanya untuk menjalani penyembuhan. Makanya, dia meminta Dinkes harus melakukan pendataan kepada pasien isolasi mandiri agar bisa mendapatkan bantuan serupa, seperti pasien yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga :  Warga Kalbar yang Pulang Dari Korsel Diminta Sukarela Mengkarantina Diri

Mantan Wakil Bupati Sambas ini menambahkan bahwa alokasi anggaran untuk penanganan covid-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar bernilai Rp78 miliar pada tahun 2021. Kalau tidak salah dari pemerintah pusat kembali membuat refocus anggaran sebesar 8 persen, sebagai perintah dari Kementriaan Keuangan RI di Jakarta. Harusnya dengan jumlah dana besar tersebut, para pasien yang menjalani isolasi mandiri ikut dibantu. “Pasien atau pihak keluarga yang menjalani isolasi mandiri, tidak sedikit mengeluarkan rupiah. Dari pemeriksaan sampai pengobatan penyembuhan selama 14 dan 18 hari ke depan, membutuhkan dana tidak kecil. Di tengah kondisi seperti sekarang, rata-rata pendapatan masyarakat juga terdampak,” ujarnya.

Sekretaris DPD 1 Golkar Kalimantan Barat ini mengingatkan tentu dalam penggunaan anggaran Covid 19 harus berhati-hati, karena nantinya bakalan diaudit lembaga resmi seperti BPK atau BPKP. “Kami minta khusus pengunaan dana Covid-19, benar-benar aman dan tidak menjadi temuan. Itu harapan semua. Bisa repot semuanya nanti,” tukas dia.

Baca Juga :  RSJD Sungai Bangkong Sebagai Cagar Budaya; Dipugar Sesuai Bentuk Aslinya

Dihubungi terpisah, salah satu pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri  di rumah mengakui tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, apabila berobat sendiri. “Jujur, dari gizi, vitamin, obat-obatan anti virus harus beli sendiri. Pengeluaran selama 2 pekan ke depan cukup lumayan. Apalagi saya menjalani isolasi mandiri bersama keluarga di rumah,” tukas warga Jalan Dr.Sutomo ini yang namanya minta tidak disebutkan ini.

Dia berharap pemerintah ke depan dapat membantu siapapun pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Masalahnya, selama masa penyembuhan Covid-19, selain uang tidak masuk, sering kali yang membantu kebutuhan selama isolasi adalah keluarga dan tetangga dengan tetap mengikuti prokes.(den)

PONTIANAK – Tambahan jumlah pasien Covid-19 di Kalimantan Barat terus memperlihatkan penambahan. Sejumlah rumah sakit rujukan milik Pemkab, Pemkot, dan Pemprov Kalbar sudah penuh menampung para pasien terpapar virus berbahaya ini. Tidak sedikit juga yang melaksanakan isolasi mandiri di ruah. DPRD Kalbar meminta Dinas Kesehatan Kalbar membantu dan mengucurkan bantuan serupa kepada pasien covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

“Memang banyak yang menyampaikan keluhan kepada saya supaya pasien covid-19 yang menjalani isolasi mandiri diberikan bantuan juga, terutama kebutuhan gizi, vitamin dan obat-obatannya,” ungkap Prabasa Anantatur, Wakil Ketua DPRD Kalbar baru-baru ini.

Menurutnya kondisi seperti sekarang, rumah sakit yang menjadi rujukan sudah nyaris penuh oleh pasien Covid-19. Mereka umumnya secara otomatis menjadi tanggungan pemerintah dalam menjalani masa penyembuhan.

Hanya, lanjutnya, yang menjalani isolasi mandiri membeli di rumah sudah sangat terpaksa membeli sendiri kebutuhan gizi, vitamin, dan obat-obatannya. Mereka selama 14 hari harus berada di rumah dengan dana sendiri hanya untuk menjalani penyembuhan. Makanya, dia meminta Dinkes harus melakukan pendataan kepada pasien isolasi mandiri agar bisa mendapatkan bantuan serupa, seperti pasien yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga :  Motivasi Pasien dan Tenaga Kesehatan

Mantan Wakil Bupati Sambas ini menambahkan bahwa alokasi anggaran untuk penanganan covid-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar bernilai Rp78 miliar pada tahun 2021. Kalau tidak salah dari pemerintah pusat kembali membuat refocus anggaran sebesar 8 persen, sebagai perintah dari Kementriaan Keuangan RI di Jakarta. Harusnya dengan jumlah dana besar tersebut, para pasien yang menjalani isolasi mandiri ikut dibantu. “Pasien atau pihak keluarga yang menjalani isolasi mandiri, tidak sedikit mengeluarkan rupiah. Dari pemeriksaan sampai pengobatan penyembuhan selama 14 dan 18 hari ke depan, membutuhkan dana tidak kecil. Di tengah kondisi seperti sekarang, rata-rata pendapatan masyarakat juga terdampak,” ujarnya.

Sekretaris DPD 1 Golkar Kalimantan Barat ini mengingatkan tentu dalam penggunaan anggaran Covid 19 harus berhati-hati, karena nantinya bakalan diaudit lembaga resmi seperti BPK atau BPKP. “Kami minta khusus pengunaan dana Covid-19, benar-benar aman dan tidak menjadi temuan. Itu harapan semua. Bisa repot semuanya nanti,” tukas dia.

Baca Juga :  Lakukan Tes Cepat Terhadap Pedagang di Pasar Tradisional

Dihubungi terpisah, salah satu pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri  di rumah mengakui tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, apabila berobat sendiri. “Jujur, dari gizi, vitamin, obat-obatan anti virus harus beli sendiri. Pengeluaran selama 2 pekan ke depan cukup lumayan. Apalagi saya menjalani isolasi mandiri bersama keluarga di rumah,” tukas warga Jalan Dr.Sutomo ini yang namanya minta tidak disebutkan ini.

Dia berharap pemerintah ke depan dapat membantu siapapun pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Masalahnya, selama masa penyembuhan Covid-19, selain uang tidak masuk, sering kali yang membantu kebutuhan selama isolasi adalah keluarga dan tetangga dengan tetap mengikuti prokes.(den)

Most Read

Artikel Terbaru