PONTIANAK-Satgas Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Barat bersama BKKBN menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalbar dalam upaya penurunan angka stunting.
Koordinator Tim Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kalbar Aida Mohktar menjelaskan keberadaan satgas yang dibentuk oleh BKKBN dari tingkat Provinsi sampai ke tingkat desa dalam rangka mendukung serta mengawal agar program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Aida melanjutkan, satgas PPS keberadaannya sebagai pendukung teknis dan implementasi program di lapangan. Kedatangannya bertemu dengan DMI Kalbar untuk menjalin kerjasama dalam ipaya Percepatan Penurunan Stunting di Kalimantan Barat.
Tim satgas menggandeng berbagai pihak untuk ikut serta dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kalimantan Barat. DMI menurutnya sangat strategis untuk diajak berkontribusi, mengingat banyaknya masjid yang ada di Kalimantan Barat yang dibina oleh DMI.
DMI diajak untuk ikut memastikan apakah jemaah yang tinggal dilingkungan Masjid termasuk jemaah dengan kategori keluarga berisiko stunting. Yaitu keluarga yang memiki remaja, ibu hamil (bumil) ibu nifas (bupas) memiliki bayi usia dua tahun (baduta)0-24 bulan, dan memiliki bayi usia lima tahun (balita) 25- 60 bulan.
Disamping itu diharap DMI juga membantu menyampaikan informasi melalui masjid kepada para jemaah mengenai program PPS yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah.
Ketua Harian DMI Kalbar Munir menyampaikan DMI Kalbar sangat mendukung program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di Kalbar. Apalagi Ketua DMI Kalbar adalah Wagub yang juga sebagai ketua TPPS Provinsi Kalimantan Barat. “Kami sangat prihatin melihat angka prevalensi di Kalbar yang lebih tinggi dari angka Nasional. Tentunya kami akan bantu dalam penurunan stunting,” tutupnya.(iza)