Hanya 65 Turis Asing Masuk Kalbar
PONTIANAK – Kondisi dunia transportasi di Kalimantan Barat, terutama angkutan darat masih jauh dari normal. Dalam keterangan pers, kemarin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar Moh Wahyu Yulianto memaparkan penumpang angkutan udara dalam negeri yang datang pada September 2020 sebanyak 43.173 orang. Angka ini turun 23,46 persen dibanding Agustus 2020.
“Sedangkan jumlah penumpang angkutan udara dalam negeri yang berangkat pada September 2020 sebanyak 44.171 orang, turun22,71 persen dibanding Agustus 2020,” ujarnya.
Sementara itu, penumpang angkutan laut dalam negeri yang datang pada September 2020 mencapai 4.807 orang atau naik 29,64 persen dibanding Agustus 2020. Adapun jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada September2020 mencapai 3.543 orang naik 14,92 persen dibanding Agustus 2020.
Untuk angkutan barang juga mengalami penurunan. Barang yang dibongkar pada September 2020 mencapai 321.657 ton, turun 11,49 persen dibanding Agustus 2020. Sedangkan jumlah barang yang dimuat pada September 2020 sebanyak 253.482 ton, naik 22,08 persen dibanding Agustus2020.
Kendati angkutan udara mengalami penurunan, turis asing yang ada ke provinsi ini meningkat. Walupun hanya segelintir orang saja. BPS mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Kalimantan Barat September 2020 mencapai 65 kunjungan atau naik 41,30 persen dibandingkan kunjungan wisman Agustus 2020, sebesar 46 kunjungan. Kenaikan kunjungan wisman terjadi di pintu masuk Entikong 50,00 persen sedangkan pintu masuk Aruk mengalami penurunan sebesar 50,00 persen.
Pintu masuk Supadio, pintu masuk Nanga Badau, dan pintu masuk Jagoi Babang tidak ada kunjungan wisman. Kunjungan wisman September 2020 tertinggi datang melalui pintu masuk Entikong (96,92 persen) kemudian disusul pintu masuk Aruk (3,08 persen). Sementara kunjungan wisman periode Januari-September 2020 dibandingkan periode Januari-September 2019, turun sebesar 73,38 persen.
Dari 65 kunjungan, wisman yang datang pada September 2020 hanya berasal dari wilayah ASEAN saja, memiliki persentase kenaikan sebesar 41,30 persen dibanding Agustus 2020, sedangkan dari wilayah Asia selain ASEAN, Eropa, Amerika,Oseania, Timur Tengah, dan Afrika tidak ada wisman yang berkunjung ke Kalbar.
“Wisman yang datang hanya dari wilayah ASEAN saja, memiliki persentase kunjungan paling tinggi pada September 2020, yaitu sebesar 100,00 persen atau sebanyak 65 kunjungan,” pungkasnya. (ars)