Untuk meningkatkan pelayanan peserta JKN-KIS dalam tindakan Perawatan Saluran Akar (PSA) gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), BPJS Kesehatan Cabang Pontianak menggelar sosialisasi secara virtual bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) wilayah Kalimantan Barat pada Selasa (3/8).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pontianak Adiwan Qodar mengatakan telah dilakukan komunikasi antara BPJS Kesehatan dengan PDGI tingkat pusat sebagai upaya bersama untuk memaksimalkan layanan kepada peserta JKN-KIS yaitu salah satunya melalui Pengembangan Sistem Pembayaran Pelayanan Tindakan PSA gigi di FKTP dengan kombinasi Kapitasi dengan Case-Payment PSA.
“Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan sebagai informasi awal tahap uji coba yang akan dilaksanakan di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Pontianak agar seluruh FKTP mitra BPJS Kesehatan Cabang Pontianak dapat memaksimalkan tahap uji coba sebelum ditetapkan juknisnya,” tutur Adiwan.
Adiwan menambahkan saat ini sistem pembayaran pelayanan kepada FKTP dan DPP adalah melalui sistem kapitasi. Melalui pengembangan sistem yang masih menjadi pilot project ini nantinya akan dilakukan pendalaman terhadap pelayanan khusus tindakan Perawatan Saluran Akar gigi melalui sistem Case-Payment di FKTP, sehingga kedepan untuk tindakan PSA gigi dapat dilakukan di FKTP tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.
Selain itu, Kepala PDGI Provinsi Kalimantan Barat Harry Agung mengatakan PDGI menyambut baik terhadap rencana Pilot Project tindakan PSA gigi. Dirinya menyebut, setelah dilakukan komunikasi dengan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pontianak, maka tahap awal uji coba akan dimulai dengan sosialisasi kepada dokter gigi yang melakukan pelayanan di FKTP.
“Salah satu upaya yang dimungkinkan sesuai regulasi yang sudah ada untuk meningkatkan mutu layanan terutama dalam pelayanan kesehatan gigi diluar pembiayaan kapitasi adalah PSA gigi melalui sistem pembayaran Case-Payment,” tutur Harry.
Harry menambahkan melalui sosialisasi awal ini diharapkan seluruh dokter gigi yang melayani di FKTP baik DPP maupun di Puskesmas atau Klinik Pratama dapat memaksimalkan dan mendukung Pilot Project ini sehingga kedepan pelaksanaannya dapat berjalan lancar. **