28.9 C
Pontianak
Tuesday, March 28, 2023

Wilayah Pesisir Diminta Waspada

Banjir Air Pasang

PONTIANAK-Puncak pasang dengan pasang maksimum 1.7 meter masih berpotensi terjadi pada 17, 18, 19, 20 dan 31 Desember 2020. BMKG-Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak menginformasikan pada 5 Desember 2020, terjadi pasang maksimun setinggi 1,7 dari pukul 10.00 hingga 11.00. Potensi ini masih harus diwaspadai hingga 8 Desember 2020.

“Untuk prakiraan tinggi pasang surut besok (hari ini,red) paling tinggi 1.6 meter. Sampai tanggal 7 masih 1.6 meter, untuk tanggal 8 pasang maksimum 1.5 meter,” ucap Kuntinah, prakirawan BMKG- Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, saat dihubungi Pontianak Post, Sabtu (5/12). Waspadai pada waktu tersebut untuk terjadi banjir ROB atau luapan dari sungai Kapuas dan tetap memantau informasi peringatan dini dari BMKG – Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak.

Baca Juga :  Air Lambat Surut, PUPR Segera Lakukan Normalisasi

“Perlu diwaspadai terjadinya banjir Rob yang cukup tinggi, karena bukan hanya pasang maksimum saja namun bertepatan dengan kondisi gelombang yang cukup tinggi sehingga semakin meningkatkan potensi terjadinya banjir rob,” jelasnya. Selain itu, waspadai kondisi angin yang cukup kencang yang berpotensi mendorong air kewilayah pesisir ” Jadi perlu diwaspadai terutama di wilayah wilayah pesisir Kalimantan Barat,” katanya.

Kuntinah mengatakan, perlu diwaspadai terjadinya gelombang rendah hingga sedang di wilayah pesisir. Beberapa hari kedepan, wilayah perairan Singkawang – Sambas berpotensi terjadi gelombang tinggi yakni 2.5 hingga 4.0 meter. Untuk pesisir Kalimantan Barat lainnya kategori rendah 0.5 hingga 1.25 meter dan kategori sedang 1.25 hingga 2.5 meter.

Baca Juga :  Diajak Dinner, Pelayan Rumah Makan Malah Diperkosa Karyawan Showroom Mobil

Dari pantauan Pontianak Post, air pasang sudah masuk ke rumah penduduk. Seperti di Kawasan Pontianak Barat, Gang Tebu Ceria, terdapat beberapa rumah penduduk yang banjir. Namun, air mulai surut ketika pukul 11.00. “Mudah-mudahan tidak ada angin dan hujan deras. Ini yang dikhawatirkan,dapur saya mulai acap,” ucap Ali salah satu warga. (mrd)

Banjir Air Pasang

PONTIANAK-Puncak pasang dengan pasang maksimum 1.7 meter masih berpotensi terjadi pada 17, 18, 19, 20 dan 31 Desember 2020. BMKG-Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak menginformasikan pada 5 Desember 2020, terjadi pasang maksimun setinggi 1,7 dari pukul 10.00 hingga 11.00. Potensi ini masih harus diwaspadai hingga 8 Desember 2020.

“Untuk prakiraan tinggi pasang surut besok (hari ini,red) paling tinggi 1.6 meter. Sampai tanggal 7 masih 1.6 meter, untuk tanggal 8 pasang maksimum 1.5 meter,” ucap Kuntinah, prakirawan BMKG- Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, saat dihubungi Pontianak Post, Sabtu (5/12). Waspadai pada waktu tersebut untuk terjadi banjir ROB atau luapan dari sungai Kapuas dan tetap memantau informasi peringatan dini dari BMKG – Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak.

Baca Juga :  Bakti Kemanusiaan Gemawan dan Kelompok Masyarakat Sipil Kalbar untuk Korban Banjir

“Perlu diwaspadai terjadinya banjir Rob yang cukup tinggi, karena bukan hanya pasang maksimum saja namun bertepatan dengan kondisi gelombang yang cukup tinggi sehingga semakin meningkatkan potensi terjadinya banjir rob,” jelasnya. Selain itu, waspadai kondisi angin yang cukup kencang yang berpotensi mendorong air kewilayah pesisir ” Jadi perlu diwaspadai terutama di wilayah wilayah pesisir Kalimantan Barat,” katanya.

Kuntinah mengatakan, perlu diwaspadai terjadinya gelombang rendah hingga sedang di wilayah pesisir. Beberapa hari kedepan, wilayah perairan Singkawang – Sambas berpotensi terjadi gelombang tinggi yakni 2.5 hingga 4.0 meter. Untuk pesisir Kalimantan Barat lainnya kategori rendah 0.5 hingga 1.25 meter dan kategori sedang 1.25 hingga 2.5 meter.

Baca Juga :  Normalisasi Sungai Tangkal Banjir

Dari pantauan Pontianak Post, air pasang sudah masuk ke rumah penduduk. Seperti di Kawasan Pontianak Barat, Gang Tebu Ceria, terdapat beberapa rumah penduduk yang banjir. Namun, air mulai surut ketika pukul 11.00. “Mudah-mudahan tidak ada angin dan hujan deras. Ini yang dikhawatirkan,dapur saya mulai acap,” ucap Ali salah satu warga. (mrd)

Most Read

Artikel Terbaru