30.6 C
Pontianak
Friday, March 24, 2023

Ibu Kota Pindah, Aktivitas Ekonomi Kalbar Meningkat

PONTIANAK – Berdasarkan hitungan Bappenas, pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur akan membuat pertumbuhan ekonomi Kalbar meningkat. Bahkan sejak proses pembangunannya. Hal ini diungkapkan Staf Khusus Menteri Bappenas Chairil Andini saat member materi dalam diskusi “Bersama Membangun Kalbar” dalam rangka perayaan ulang tahun tahbisan Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus ke-20, kemarin (6/3).

Menurut kajian Kementerian PPN/Bappenas, hampir 57% penduduk Indonesia atau setara dengan 148 juta jiwa tinggal di Pulau Jawa yang luasnya kurang dari seperlima Kalimantan. Padahal di Kalimantan yang luasnya hampir enam kali Pulau Jawa hanya dihuni oleh 15,8 juta penduduk. Jawa masih menopang hampir 59% perekonomian Indonesia dengan pertumbuhan per tahun 5,72% sementara Kalimantan tempat ibu kota baru hanya menyumbang 8,2% terhadap perekonomian dengan laju yang lebih lambat yaitu 3,91%. Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa dan Sumatra menyumbang lebih dari 80% perekonomian nasional sejak 1980.

Baca Juga :  5 Februari Kawasan GOR Harus Steril, 230 Pedagang Diminta Angkat Kaki

“Terkonsentrasinya perekonomian Indonesia di Jawa membuat pemerataan ekonomi menjadi hal yang sulit dicapai. Pemindahan ibu kota dari Jawa ke Kalimantan diharapkan berdampak positif terhadap pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Dalam jangka pendek, pemindahan ibu kota negara akan memberi dampak ekonomi melalui jalur investasi,” ujarnya.
Menurut perhitungan Bappenas, pemindahan ibu kota akan meningkatkan investasi riil ke Kalimantan Timur sebesar 47,7%, peningkatan investasi riil di pulau Kalimantan sebesar 34,5% dan peningkatan investasi riil di Indonesia sebesar 4,7%. Peningkatan investasi juga akan dirasakan oleh provinsi di sekitarnya seperti Sulsel, Sulteng, Kalteng dan Sulawesi lainnya hingga 1% akibat efek spillover.

Proses pembangunan ibu kota baru akan membutuhkan pasokan material dan barang ke provinsi Kalimantan Timur yang dapat memicu peningkatan kegiatan perdagangan antar provinsi di sekitarnya. Salah satunya adari Kalbar, yang bisa menyuplai semen, bahan makanan dan lainnya.

Baca Juga :  Penerimaan PPDB Persekolahan Gembala Baik Pontianak Tahun Pelajaran 2022/2023

Pertumbuhan PDB riil juga akan meningkat. Kalimantan Timur akan merasakan peningkatan pertumbuhan PDB riil sebesar 7,3%, Pulau Kalimantan sebesar 4,7%, dan Indonesia sebesar 0,6%. Ketika ekonomi naik maka konsekuensi lain adalah meningkatnya kesempatan kerja. Berdasarkan perhitungan Bappenas, Pulau Kalimantan akan mengalami peningkatan kesempatan kerja sebesar 10,5% dan nasional sebesar 1%.

Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji menyebut sejauh ini Kalbar masih tertinggal dengan peringkat IPM di urutan papan bawah. Begitu pula tingkat lama sekolah yang rata-rata kelas 2 SMP. Sementara untuk urutan infrastruktur, Kalbar hanya menang dari Provinsi Papua. Bahkan dalam pengiriman komoditasnya, terutama CPO, ekspornya masih lewat provinsi lain. Sehingga Kalbar tak mendapatkan manfaat dari pajak ekspor. (ars)

PONTIANAK – Berdasarkan hitungan Bappenas, pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur akan membuat pertumbuhan ekonomi Kalbar meningkat. Bahkan sejak proses pembangunannya. Hal ini diungkapkan Staf Khusus Menteri Bappenas Chairil Andini saat member materi dalam diskusi “Bersama Membangun Kalbar” dalam rangka perayaan ulang tahun tahbisan Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus ke-20, kemarin (6/3).

Menurut kajian Kementerian PPN/Bappenas, hampir 57% penduduk Indonesia atau setara dengan 148 juta jiwa tinggal di Pulau Jawa yang luasnya kurang dari seperlima Kalimantan. Padahal di Kalimantan yang luasnya hampir enam kali Pulau Jawa hanya dihuni oleh 15,8 juta penduduk. Jawa masih menopang hampir 59% perekonomian Indonesia dengan pertumbuhan per tahun 5,72% sementara Kalimantan tempat ibu kota baru hanya menyumbang 8,2% terhadap perekonomian dengan laju yang lebih lambat yaitu 3,91%. Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa dan Sumatra menyumbang lebih dari 80% perekonomian nasional sejak 1980.

Baca Juga :  Hari Pertama Babak Penyisihan Kategori Anak dan Remaja

“Terkonsentrasinya perekonomian Indonesia di Jawa membuat pemerataan ekonomi menjadi hal yang sulit dicapai. Pemindahan ibu kota dari Jawa ke Kalimantan diharapkan berdampak positif terhadap pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Dalam jangka pendek, pemindahan ibu kota negara akan memberi dampak ekonomi melalui jalur investasi,” ujarnya.
Menurut perhitungan Bappenas, pemindahan ibu kota akan meningkatkan investasi riil ke Kalimantan Timur sebesar 47,7%, peningkatan investasi riil di pulau Kalimantan sebesar 34,5% dan peningkatan investasi riil di Indonesia sebesar 4,7%. Peningkatan investasi juga akan dirasakan oleh provinsi di sekitarnya seperti Sulsel, Sulteng, Kalteng dan Sulawesi lainnya hingga 1% akibat efek spillover.

Proses pembangunan ibu kota baru akan membutuhkan pasokan material dan barang ke provinsi Kalimantan Timur yang dapat memicu peningkatan kegiatan perdagangan antar provinsi di sekitarnya. Salah satunya adari Kalbar, yang bisa menyuplai semen, bahan makanan dan lainnya.

Baca Juga :  Sembilan Pejabat Eselon III Tunda Dilantik Akibat Positif Covid-19

Pertumbuhan PDB riil juga akan meningkat. Kalimantan Timur akan merasakan peningkatan pertumbuhan PDB riil sebesar 7,3%, Pulau Kalimantan sebesar 4,7%, dan Indonesia sebesar 0,6%. Ketika ekonomi naik maka konsekuensi lain adalah meningkatnya kesempatan kerja. Berdasarkan perhitungan Bappenas, Pulau Kalimantan akan mengalami peningkatan kesempatan kerja sebesar 10,5% dan nasional sebesar 1%.

Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji menyebut sejauh ini Kalbar masih tertinggal dengan peringkat IPM di urutan papan bawah. Begitu pula tingkat lama sekolah yang rata-rata kelas 2 SMP. Sementara untuk urutan infrastruktur, Kalbar hanya menang dari Provinsi Papua. Bahkan dalam pengiriman komoditasnya, terutama CPO, ekspornya masih lewat provinsi lain. Sehingga Kalbar tak mendapatkan manfaat dari pajak ekspor. (ars)

Most Read

Artikel Terbaru