30.6 C
Pontianak
Friday, March 24, 2023

Petani Kalbar Paling Sejahtera

*NTP Perkebunan Paling Tinggi

PONTIANAK- Jelang akhir tahun 2020, kesejahteraan petani Kalimantan Barat (Kalbar) terus menunjukkan tren yang positif. Hal itu tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan November 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar. NTP Kalbar pada bulan itu mengalami kenaikan dan menjadi yang paling tinggi di region Kalimantan.

“NTP Kalimantan Barat November 2020 114,97 poin naik 2,44 persen dibanding NTP bulan Oktober 2020 112,23 poin,” ungkap Kepala BPS Kalbar, Mot Wahyu Yulianto, dalam keterangan tertulis belum lama ini.

Berdasarkan data BPS Kalbar, seluruh subsektor pertanian tercatat mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan Oktober 2020. Dari beberapa subsektor pertanian, NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) tercatat memilik angka yang paling tinggi, yakni sebesar 124,75 poin. Sementara NTP subsektor lainnya, antara lain NTP Tanaman Padi dan Palawija (NTPP) 96,88 poin; NTP Hortikultura (NTPH) 101,36 poin; NTP Peternakan (NTPT) 97,44 poin; dan NTP Perikanan (NTPN) 103,75 poin.

Baca Juga :  Untan Siap Dukung Pengembangan Pariwisata

Apabila dibandingkan dengan regional Kalimantan, Kalbar tercatat memiliki NTP tertinggi. Berdasarkan data BPS Kalbar, NTP Kalimantan Tengah sebesar 105,84 poin, Kalimantan Selatan 103,53 poin; Kalimantan Timur 113,53 poin; dan Kalimantan Utara 103,62 poin. Sedangkan bila dibandingkan dengan NTP nasional, Kalbar juga tercatat masih di atas rata-rata. “NTP Nasional November 2020 sebesar 102,86 poin naik 0,60 persen dibanding NTP Oktober 2020 sebesar 102,25 poin,” tutur Wahyu.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, Heronimus Hero menilai kenaikan NTP pada November 2020, menunjukkan adanya kenaikan pendapatan petani di provinsi ini. Kenaikan pendapatan itu dinilainya seiring dengan meningkatnya harga-harga komoditas strategis pertanian, khususnya kelapa sawit dan karet.

Baca Juga :  Pakai Seragam, Polisi Ini Bantu Petani Panen Padi

“Terutama sektor perkebunan yang saat ini sedang berjaya. NTP subsektor perkebunan rakyat tercatat sekitar 124 poin,” ungkap Hero.

Kondisi ini, lanjut dia, juga menunjukkaan bahwa subsektor perkebunan mampu bertahan di tengah pandemi covid-19 yang melanda. Perkebunan bahkan mampu memberikan jaminan ekonomi yang lebih baik di tengah dampak negatif pandemi terhadap perekonomian dunia. Tak hanya sawit dan karet, komoditas perkebunan lainnya, menurut dia juga tak kalah bergairah.

“Tidak Tanya sawit dan karet, tapi kopi, pinang, dan komoditas lainnya juga sedang bergairah,” pungkas dia. (sti)

*NTP Perkebunan Paling Tinggi

PONTIANAK- Jelang akhir tahun 2020, kesejahteraan petani Kalimantan Barat (Kalbar) terus menunjukkan tren yang positif. Hal itu tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan November 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar. NTP Kalbar pada bulan itu mengalami kenaikan dan menjadi yang paling tinggi di region Kalimantan.

“NTP Kalimantan Barat November 2020 114,97 poin naik 2,44 persen dibanding NTP bulan Oktober 2020 112,23 poin,” ungkap Kepala BPS Kalbar, Mot Wahyu Yulianto, dalam keterangan tertulis belum lama ini.

Berdasarkan data BPS Kalbar, seluruh subsektor pertanian tercatat mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan Oktober 2020. Dari beberapa subsektor pertanian, NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) tercatat memilik angka yang paling tinggi, yakni sebesar 124,75 poin. Sementara NTP subsektor lainnya, antara lain NTP Tanaman Padi dan Palawija (NTPP) 96,88 poin; NTP Hortikultura (NTPH) 101,36 poin; NTP Peternakan (NTPT) 97,44 poin; dan NTP Perikanan (NTPN) 103,75 poin.

Baca Juga :  Vaksinasi Massal Sasar Usia 18 Tahun ke Atas

Apabila dibandingkan dengan regional Kalimantan, Kalbar tercatat memiliki NTP tertinggi. Berdasarkan data BPS Kalbar, NTP Kalimantan Tengah sebesar 105,84 poin, Kalimantan Selatan 103,53 poin; Kalimantan Timur 113,53 poin; dan Kalimantan Utara 103,62 poin. Sedangkan bila dibandingkan dengan NTP nasional, Kalbar juga tercatat masih di atas rata-rata. “NTP Nasional November 2020 sebesar 102,86 poin naik 0,60 persen dibanding NTP Oktober 2020 sebesar 102,25 poin,” tutur Wahyu.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, Heronimus Hero menilai kenaikan NTP pada November 2020, menunjukkan adanya kenaikan pendapatan petani di provinsi ini. Kenaikan pendapatan itu dinilainya seiring dengan meningkatnya harga-harga komoditas strategis pertanian, khususnya kelapa sawit dan karet.

Baca Juga :  Setia Menjaga Semangat Spiritualitas di Era Modern

“Terutama sektor perkebunan yang saat ini sedang berjaya. NTP subsektor perkebunan rakyat tercatat sekitar 124 poin,” ungkap Hero.

Kondisi ini, lanjut dia, juga menunjukkaan bahwa subsektor perkebunan mampu bertahan di tengah pandemi covid-19 yang melanda. Perkebunan bahkan mampu memberikan jaminan ekonomi yang lebih baik di tengah dampak negatif pandemi terhadap perekonomian dunia. Tak hanya sawit dan karet, komoditas perkebunan lainnya, menurut dia juga tak kalah bergairah.

“Tidak Tanya sawit dan karet, tapi kopi, pinang, dan komoditas lainnya juga sedang bergairah,” pungkas dia. (sti)

Most Read

Artikel Terbaru