Berbagai macam persoalan kenakalan remaja perlu dibendung. Keberadaan Forum Generasi Berencana (GenRe) dianggap mampu menjadi agen penangkalnya. Dari para GenRe ini, diharap bisa menularkan virus-virus positif pada remaja sebagai cikal bakal pemegang tongkat estafet kepemimpinan yang akan datang
Mirza Ahmad Muin, Pontianak
Persoalan kenakalan remaja di Kota Pontianak kembali ditemukan. Salah satu yang mencuri perhatian adalah prostitusi online yang melibatkan remaja dan anak di bawah umur. Miris melihat kejadian ini. Apabila tidak ditangkal, generasi muda akan hancur.
Belum lama ini, 18 orang pengurus GenRe Kota Pontianak Periode 2020-2022 dilantik, bertempat di Ballroom Meranti, Hotel Borneo. Ke 18 orang ini, diharap mampu menjadi agen positif bagi remaja lainnya, agar terelakkan dari berbagai macam kenalan remaja.
Pelantikan tersebut turut dihadiri Bunda GenRe Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie. Usai pelantikan GenRe, iapun berpesan agar pengurus lebih giat melakukan sosialisasi dan penyuluhan ke masyarakat. Para agen GenRe ini harus mampu mengajak remaja untuk bergabung dalam kelompok PIK-R dan GenRe.
“Pengurus GenRe harus menjadi center of excellence bagi perubahan, harus siap menjadi media dan motivator bagi remaja untuk menjauhi tiga hal perilaku negatif,” katanya. Menurut Bunda GenRe, Program ini penting dalam rangka penyiapan dan perencanaan kehidupan berkeluarga, sehingga remaja memahami dan mempraktikkan perilaku hidup sehat, berakhlak mulia serta terhindar dari penyimpangan, baik pernikahan dini, kekerasan seksual, NAPZA, penyakit menular seperti HIV dan Aids.
“Tujuan akhirnya adalah generasi penerus bangsa akan terencana dan berkualitas. Kami dari tim penggerak PKK Pontianak siap mendukung dan memfasilitasi rekan-rekan dari forum genre kota Pontianak,” katanya.
Di tempat sama, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, Tenny Calvenny Soriton mengjelaskan masalah remaja yang timbul biasanya berkaitan dengan masalah seksualitas, Aids, penyalahgunaan Napza dan lainnya. Dalam kondisi ini tentu saja remaja membutuhkan penanganan serta informasi seluas luasnya, mengenai kesehatan reproduksi, pentingnya menata masa depan dengan baik, meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat dan merusak masa depan remaja itu sendiri. “Besar harapan BKKBN Kalimantan Barat agar Forum GenRe turut berperan terhadap penurunan prevalensi Stunting di Kota Pontianak, terutama penurunan di 10 Desa sasaran Lokus Stunting,” tandasnya.(**)