PONTIANAK – Penanganan dan penanggulangan Covid-19 di Kalimantan Barat tetap menjadi perhatian serius oleh pemerintah. Untuk cakupan vaksinasi misalnya, Gubernur Kalbar Sutarmidji menargetkan di akhir Maret vaksinasi dosis pertama harus sudah diatas 90 persen. Sementara vaksinasi dosis kedua ditargetkan mencapai 70 persen.
Masyarakat, dikatakan Sutarmidji, jangan terpaku pada jenis varian Covid-19 yang ada. Karena untuk bisa mendeteksi kasus omicron atau delta hingga saat ini belum ada laboratorium di Kalbar yang bisa mengetahuinya. Sehingga yang paling tepat adalah menjaga agar tidak tertular dan dinyatakan positif dari hasil tes PCR.
Midji mengingatkan pentingnya vaksinasi Covid-19. Selama ini dengan wilayah yang cukup luas memang menjadi tantangan dalam peningkatan cakupan vaksinasi di Kalbar. Akan tetapi dengan berbagai upaya dari semua pihak, Kalbar sudah bisa keluar dari lima daerah terkecil cakupan vaksinasi se-Indonesia.
Melihat kendala pada luas wilayah yang sangat jauh dan besar, Pemprov Kalbar selalu bersinergi dengan Forkopimda. Seperti TNI-Polri dan Kejaksaan ikut terlibat dalam upayameningkatkan cakupanvaksinasi di daerah.
“Kami terus berupaya agar capaian vaksinasi diatas 90 persen,” ucap Midji.
Dinas Kesehatan Kota Pontianak mencatat tren kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir mengalami penurunan.
“Dalam satu minggu terakhir kasus Covid-19 menunjukkan tren landai,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu di Pontianak, kemarin. (mse/bar)