PONTIANAK-Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengintruksikan tindakan rapid test mesti dilakukan petugas medis sebelum tindakan lebih lanjut dilakukan pada pasien yang masuk di Rumah Sakit dan Puskesmas. Hal tersebut diutarakan dalam upaya antisipasi penularan covid-19 kepada tenaga medis.
“Hari ini temuan covid-19 positif kembali bertambah 23 kasus. Dari angka itu, 15 nya di Pontianak. 7 dari 23 nya justru diidap petugas medis. Tentu ini bukan kabar baik,” ungkap Edi Rusdi Kamtono kepada Pontianak Post, Sabtu (9/5).
Penularan untuk tenaga medis ini memang sudah diperkirakan bakal terjadi. Kluster penularan covid-19 di rumah sakit ini paling rentan terjadi. Meminimalisir penularan tenaga medis, pasien mesti jujur saat menceritakan segala keluhan sakitnya kepada tenaga medis. Dengan demikian tenaga medis dapat aman menjalankan tugasnya.
Jika banyak tenaga medis yang positif covid-19 nanti siapa yang akan melayani pasien di rumah sakit.
Melihat temuan tersebut, Edi pun akan memperketat pelayanan di Rumah Sakit dan Puskesmas. Dalam melayani pasien tenaga medis mesti menerapkan disiplin tinggi dan tetap waspada.
Ia juga mengintruksikan, setiap pasien yang masuk ke rumah sakit untuk di rapid test terlebih dahulu. Tujuannya buat waspada dan agar lebih memudahkan petugas medis untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya.
“Stok rapid test yang ada saat ini ada 6000 pcs. Kalau di Rumah Sakit swasta mereka miliki rapid sendiri,” ungkapnya.
Pengambilan rapid test juga akan dilakukan kepada masyarakat secara acak. Dengan melihat daerah dengan temuan positif dan wilayah rawan. “Harapan saya kasus ini jangan sampai meledak karena bisa menyebabkan fasilitas rumah sakit tidak bisa menampung pasien. Sampai saat ini saya tersu memantau kasus Covid-19 ini,” tandasnya.(iza)