Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyiapkan tim psikologi untuk mendampingi keluarga korban Pesawat Udara Sriwijaya Air SJ 182. Hal itu diungkapkan Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto saat mengunjungi posko Crisis Center dan Posko Antemortem di Bandara Supadio Pontianak.
“Setelah mendapatkan informasi tentang hilangnya kontak pesawat tujuan Pontianak kemarin Polda Kalbar langsung membentuk posko di Bandara Supadio dan menyiapkan personel yang berkompeten, dari DVI hingga tim psikologi,” ungkapnya.
Tim psikologi di terjunkan untuk mendampingi keluarga korban untuk membantu mengatasi trauma healing.
Dikatakan Sigid, tim. DVI telah mengambil 10 sampel darah dari keluarga korban.
“Ada 14 org yang sudah di wawancarai oleh Tim DVI Polda Kalbar, 10 orang sudah diambil sampel DNA-nya, rencana besok pagi sampel dikirim ke Jakarta,” katanya.
Kapolda melanjutkan, Polda Kalbar terus bersinergi dan berkoordinasi. Soal kepastian tentang maskapai Sriwijaya Air pihaknya masih menunggu keputusan resmi Basarnas.
“Koordinasi dan skema pengamanan telah ada. Skema telah kita siapkan untuk berbagai hal, termasuk untuk pengawalan nantinya,” tambahnya.
Sementara di sisi lain, Kementerian Kelautan dan Perikanan ikut berperan aktif dalam Search and Rescue hilangnya pesawat Sriwijaya SJY 182 di perairan Kepulauan Seribu dengan mengerahkan Kapal Pengawas Perikanan KKP untuk membantu operasi pencarian tersebut.
“Kita semua berduka dengan adanya musibah ini, dan kami sesuai arahan Menteri, akan ikut membantu proses pencarian korban,” jelas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu.
Tebe menuturkan, Kapal Pengawas Perikanan Hiu 010 dan Sea Rider dari Pangkalan PSDKP Jakarta telah diberangkatkan Minggu Pagi (10/01) untuk bergabung dengan Tim dari berbagai instansi untuk melakukan proses pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182.
Sejumlah aparat yang memiliki keterampilan menyelam juga bergabung apabila diperlukan untuk melakukan evakuasi maupun penyelaman.
“Tim dipimpin langsung oleh Kepala Pangkalan PSDKP Jakarta, Sumono Darwinto dan didukung beberapa awak kapal yang memiliki kemampuan menyelam kami kirimkan untuk membantu proses SAR ini. Kami siap apabila diperlukan untuk membantu evakuasi,” ujar Tebe. (arf)