PONTIANAK – Polisi bekerja cepat menangani kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah hukum Polresta Pontianak. Dua pelaku yakni LH dan MD ditangkap pada Rabu (11/6).
Kedua pelaku diketahui melakukan aktivitas pembakaran lahan di Gang Damai, Jalan Bina Jaya, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Pontianak Selatan.
Kapolsek Pontianak Selatan, Kompol Anton Satriadi mengatakan, pada Rabu, 11 Maret 2020 sekitar pukul 14.30, pelaku Md menyuruh LH untuk menebas lahan seluas kurang lebih 600 meter persegi di Gang Damai, Jalan Bina Jaya.
Anton menjelaskan, setelah lahan ditebas, LH membakar dahan-dahan di lokasi tebasan. Hingga menyebabkan api menjalar dan membakar lahan seluas 300 meter persegi.
“Rencananya lahan tersebut akan dibangun perumahan,” kata Anton, Kamis (12/6).
Anton menerangkan, setelah menerima laporan warga, pihaknya langsung mendatangi lokasi kebakaran lahan untuk melakukan pemadaman dan penyelidikan.
Dari keterangan saksi-saksi di lokasi, lanjut Anton, diperoleh dua identitas pelaku yakni MD dan LH. Keduanya berhasil ditangkap tak jauh dari lokasi pembakaran lahan.
Anton menegaskan, dari tangan para pelaku, disita barang bukti berupa satu buah korek api gas dan sebilah parang yang digunakan untuk membersihkan lokasi.
“Terhadap pelaku saat ini telah kami limpahkan penanganannya ke Polresta Pontianak,” tutur Anton.
Sementara itu, kebakaran lahan di Kampung Cahaya Baru, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kecamatan Pontianak Tenggara hingga malam kemarin terus meluas. Dari pantauan Pontianak Post, petugas pemadam kebakaran dibantu aparat kepolisian berjibaku memadamkan api.
Warga sekitar yang tinggal di lokasi kebakaran juga turut membantu petugas memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Kebakaran lahan dan hutan juga terjadi Parit Rahmat, Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, pada Kamis 12 Maret kemarin. Polisi yang tiba di lokasi menemukan sisa-sisa lahan terbakar.
Mengantisipasi munculnya kobaran api, petugas kepolisian bersama pemadam kebakaran melakukan penyiraman air di lahan yang sudah terbakar.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalbar memprakirakan hari ini, Jumat (13/3) potensi hujan terjadi di sebagian besar wilayah Kalbar. Diprakirakan hari ini, Kalbar aman dari potensi kebakaran hutan dan lahan.
Erika Mardiyanti, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio – Pontianak mengimbau agar tetap mewaspadai hujan yang berpotensi disertai dengan angin kencang dan petir. Karena biasanya setelah lama tidak hujan sering terjadi cuaca ekstrem.
BMKG memberikan peringatan dini untuk hari ini di wilayah Bengkayang, Mempawah, Pontianak, Kubu Raya, Ketapang, Sanggau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu. Masyarakat diminta mewaspadai terjadinya angin puting beliung dan hujan es. Sebab memprediksi fenomena tersebut sangat sulit, minimal masyarakat harus waspada terhadap angin kencang.
Cuaca panas, dan minimnya curah hujan yang terjadi beberapa hari sudah memberikan dampak pada peningkatan jumlah titik panas. Berdasarkan pantauan BMKG pada Kamis (12/3), jumlah akumulasi titik panas (hotspot) 24 jam terakhir terlihat adanya peningkatan. Hujan masih dominan terjadi di Kalbar bagian timur dengan intensitas ringan hingga sedang.
Pantauan satelit cuaca, hujan masih terjadi di sekitar wilayah Kapuas Hulu dan Sintang. Potensi kemudahan kebakaran hutan dan lahan diprakirakan masih berpotensi terjadi khususnya di Kalbar bagian barat. Sebab itu masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan.
Kondisi ini juga memengaruhi jarak pandang di Bandara Supadio yang sempat mengalami penurunan hingga kurang dari 1.000 meter akibat kabut, yang berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan.(adg/mrd)