PONTIANAK–Geliat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Sambas terus digaungkan. Terbaru, Pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Unggulan Kabupaten Sambas dengan luasan lahan mencapai 5 hektare di Desa Lubuk Dagang sudah dimulai. Proses sertifikasi atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas
sudah dilakukan.
“Artinya sambil menunggu proses sertifikat selesai, proses hibah akkan segera dilakukan,” kata Uray Iskandar, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas.
Menurutnya informasi pembangunan SMK 1 Unggulan Kabupaten Sambas diinformasikan kepada Iskandar usai menerima kedatangan Komisi V DPRD Provinsi Kalbar yang menjalani kegiatan monitoring, di Aula Diknas Kabupaten Sambas. Kegiatan monitoring dipimpin langsung Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Kalbar, Tony Kurniadi, Juliarti Djuhardi Alwi dan Sabirin sebagai anggota Komisi V DPRD Kalbar.
Dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Prabasa Anantatur selaku Koordinator Komisi V dan didampingi Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas, Anwari bersama Supni Alantas dan Sehan A. Rahman, anggota.
Kepala Bidang (Kabid) SMK, Uray Muhani menyebutkan bahwa kejuruan diusulkan buat SMK Unggulan di Sambas sudah didiskusikan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar.
“Untuk usulan utama penjurusannya yakni Kejuruan Pariwisata dan Kejuruan Otomotif, karena Kabupaten Sambas merupakan wilayah perbatasan antar negara yang memerlukan SDM mumpuni dalam meningkatkan sektor di aras,” ucapnya.
Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Supni Alantas menyebutkan bahwa untuk membuka Jurusan Teknik Industri Garam karena potensi laut di Kalimantan Barat termasuk di Kabupaten Sambas. Tujuannya supaya semakin banyak daerah yang memproduksi garam untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Di sisi lain, Supni mengusulkan agar SMK Unggulan juga membuka Jurusan Information Technology (IT) yang sedang gencar-gencarnya berkembang dewasa ini. salah satunya karena sesuai kecenderungan minat anak-anak muda era sekarang atau era milenial. “Ini yang dibutuhkan anak-anak muda lulusan baru,” tukasnya.
Kepala SMK Negeri 1 Sambas, Mulyadi berharap, realisasi SMK Unggulan yang memakan biaya hingga puluhan miliar ini tidak menjadikan SMK yang sudah ada luput dari perhatian. Dia berharap, dibuatkan payung hukum agar rekrutmen tenaga kerja lulusan SMK benar-benar direkrut.
”Supaya SMK tidak menjadi penghasil pengangguran produktif,” ingatnya.(den)