30.6 C
Pontianak
Friday, March 24, 2023

Harisson Diminta Kerja Cepat dari Tata Kelola Pemerintahan hingga Stunting

PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji resmi melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar Harisson di Balai Petitih Kantor Gubernur, Jumat (14/1) pagi. Dalam sambutannya gubernur berpesan kepada Sekda yang baru agar bisa menjalankan tugas dengan baik sesuai aturan yang berlaku.

Sekda dan seluruh jajaran di Pemerintah Provinsi (Pemprov) diajak untuk bekerja dengan cepat. Banyak hal yang harus ditangani dan diperbaiki ke depan. Mulai dari tata kelola pemerintahan hingga penanganan stunting.

“Semoga (Sekda) bisa menjalankan tugas dengan baik, sebagai Ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) lakukan pengelolaan anggaran dengan baik. Ikuti aturan dan jangan berpikir yang tidak-tidak tentang anggaran,” pesannya.

Menurutnya tunjangan yang diberikan negara untuk jabatan Sekda sudah sangat memadai. Sehingga Sekda jangan berpikir untuk bekerja tidak sesuai dengan aturan-aturan. Dalam kesempatan itu Sutarmidji juga berpesan agar Sekda bisa memperbaiki tata kelola pemerintahan yang belum genah. “Saya juga ingatkan semua jajaran Pemprov menghormati aturan,” katanya.

Ia memastikan selama memimpin seluruh jajaran Pemprov, dirinya tidak pernah memerintahkan hal-hal yang melenceng dari sistem atau peraturan yang berlaku. Sehingga jika ada hal yang melenceng berkaitan dengan anggaran dilakukan oleh pejabat atau ASN, maka harus bisa mempertanggungjawabkan sendiri.

Orang nomor satu di Kalbar itu juga berpesan kepada seluruh jajarannya agar mengupayakan penyerapan anggaran yang lebih cepat. Karena dengan membelanjakan anggaran dengan cepat otomatis akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Jadi bekerjalah dengan aturan dan sistem yang sudah ada. Perhatikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat,” katanya.

Baca Juga :  Biaya Covid-19 Rp300 Miliar, Midji: Kalau Dibiarkan Tambah Mahal

Kemudian dalam kegiatan yang berhubungan dengan belanja modal, ia harap benar-benar diperhatikan kualitasnya. Sebab dari pengalaman pengawasannya secara langsung di lapangan, masih banyak ditemukan pengerjaan proyek yang belum maksimal. Seperti pengawas yang tidak becus dan lain sebagainya.

“Pengawas yang tidak becus di-blacklist. Dilapangan ada beberapa yang saya minta langsung kepala dinas bersangkutan , agar inspektorat turun memeriksa (proyek) itu. Karena saya lihat kualitasnya kurang baik. Jadi saudara sebagai pelaksana dari kegiatan proyek harus memperhatikan kualitas,” tegasnya.

Midji, sapaan karibnya, justru curiga jika ada pejabat pengelola anggaran yang membiarkan kulitas pekerjaan yang jelek atau asal-asalan. Sehingga hal tersebut diharapkan jadi perhatian semuanya. “Saya tidak basa-basi yang saya sampaikan betul-betul apa yang harus menjadi perhatian saudara. Jadi bekerjalah dengan aturan dan sistem yang telah ada,” katanya lagi.

Selanjutnya kepada Sekda Harisson, dengan latar belakang sebagai dokter, diharapkan bisa menyelesaikan masalah stunting di Kalbar. Minimal Kalbar harus bisa mencapai target nasional, yang sesuai arahan presiden di tahun 2024 minimal angka stunting harus tersisa 14 persen.

“Saya minta betul-betul menjadi perhatian jajaran dinas kesehatan provinsi, Sekda dan (pemerintah) kabupaten/kota. Stunting kita (Kalbar) masih di atas 20 persen, saya berharap dalam dua atau tiga tahun ke depan bisa mendekati, kalau perlu dibawah 14 persen,” paparnya.

Sedangkan untuk pengganti kepala dinas kesehatan, ia memastikan bisa segera dilantik dalam waktu dekat. Itu karena sudah dilakukan job fit terhadap beberapa pejabat eselon II. “Cuma saya belum tetapkan, tapi job fit-nya sudah, bulan ini Insyallah bisa kami lantik. Karena dinas kesehatan itu penting,” pungkasnya.

Baca Juga :  95 Persen Sadar Masker

Di tempat yang sama, Sekda Kalbar Harisson menyatakan siap menjalankan arahan-arahan dari gubernur. Seperti perbaikan tata kelola pemerintahan dan peningkatan serapan anggaran. Intinya menurut dia bagaimana aturan bisa dijalankan dengan baik, karena semua kegiatan sudah memiliki rambu-rambunya.

“Termasuk serapan anggaran, sudah ada aturan-aturan yang bisa mempercepat serapan anggaran. Pak Gubernur sudah tekankan bahwa percepatan penyerapan anggaran akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sejatinya memang begitu, uang tidak boleh kita tahan di kas daerah. Harus cepat diserap,” katanya.

Soal tata kelola pemerintahan, ia melihat sejauh ini terus ada perbaikan-perbaikan di jajaran Pemprov Kalbar. Terbukti dengan adanya penghargaan-penghargaan yang diraih dari berbagai hal, baik skala lokal hingga nasional. “Kami harapkan ke depan bisa diperoleh lebih banyak, penghargaan-penghargaan dan itu menandakan kinerja yang membaik,” ucapnya.

Tak hanya itu, meski sudah melepas jabatan dari Kepala Dinas Kesehatan, Harisson merasa sebagai Sekda tetap mempunyai tanggung jawab dalam mengendalikan pandemi Covid-19. “Mudah-mudahan dengan pengetahuan saya mengenai pengendalian Covid-19, Kalbar akan lebih maju dalam penanganan Covid-19,” tambahnya

Lalu soal penanganan stunting, menurutnya kunci utamanya adalah dengan pemberdayaan masyarakat. Mulai dari pemberdayaan kaum ibu, bapak dan ketahanan pangan.

“Jadi pola asuh di rumah, ketahanan pangan, lingkungan yang baik itu sangat berpengaruh pada penurunan angka stunting. Ini nanti akan kami koordinasikan termasuk dengan instansi vertikal. Stunting ini kan sekarang sebenarnya diserahkan kepada BKKBN, tapi BKKBN tentunya tidak bisa kerja sendiri kalau tidak didukung perangkat daerah yang ada di Kalbar,” tutupnya. (bar)

PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji resmi melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar Harisson di Balai Petitih Kantor Gubernur, Jumat (14/1) pagi. Dalam sambutannya gubernur berpesan kepada Sekda yang baru agar bisa menjalankan tugas dengan baik sesuai aturan yang berlaku.

Sekda dan seluruh jajaran di Pemerintah Provinsi (Pemprov) diajak untuk bekerja dengan cepat. Banyak hal yang harus ditangani dan diperbaiki ke depan. Mulai dari tata kelola pemerintahan hingga penanganan stunting.

“Semoga (Sekda) bisa menjalankan tugas dengan baik, sebagai Ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) lakukan pengelolaan anggaran dengan baik. Ikuti aturan dan jangan berpikir yang tidak-tidak tentang anggaran,” pesannya.

Menurutnya tunjangan yang diberikan negara untuk jabatan Sekda sudah sangat memadai. Sehingga Sekda jangan berpikir untuk bekerja tidak sesuai dengan aturan-aturan. Dalam kesempatan itu Sutarmidji juga berpesan agar Sekda bisa memperbaiki tata kelola pemerintahan yang belum genah. “Saya juga ingatkan semua jajaran Pemprov menghormati aturan,” katanya.

Ia memastikan selama memimpin seluruh jajaran Pemprov, dirinya tidak pernah memerintahkan hal-hal yang melenceng dari sistem atau peraturan yang berlaku. Sehingga jika ada hal yang melenceng berkaitan dengan anggaran dilakukan oleh pejabat atau ASN, maka harus bisa mempertanggungjawabkan sendiri.

Orang nomor satu di Kalbar itu juga berpesan kepada seluruh jajarannya agar mengupayakan penyerapan anggaran yang lebih cepat. Karena dengan membelanjakan anggaran dengan cepat otomatis akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Jadi bekerjalah dengan aturan dan sistem yang sudah ada. Perhatikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat,” katanya.

Baca Juga :  Kondisi Terkini Perkembangan Covid-19 di Kalbar

Kemudian dalam kegiatan yang berhubungan dengan belanja modal, ia harap benar-benar diperhatikan kualitasnya. Sebab dari pengalaman pengawasannya secara langsung di lapangan, masih banyak ditemukan pengerjaan proyek yang belum maksimal. Seperti pengawas yang tidak becus dan lain sebagainya.

“Pengawas yang tidak becus di-blacklist. Dilapangan ada beberapa yang saya minta langsung kepala dinas bersangkutan , agar inspektorat turun memeriksa (proyek) itu. Karena saya lihat kualitasnya kurang baik. Jadi saudara sebagai pelaksana dari kegiatan proyek harus memperhatikan kualitas,” tegasnya.

Midji, sapaan karibnya, justru curiga jika ada pejabat pengelola anggaran yang membiarkan kulitas pekerjaan yang jelek atau asal-asalan. Sehingga hal tersebut diharapkan jadi perhatian semuanya. “Saya tidak basa-basi yang saya sampaikan betul-betul apa yang harus menjadi perhatian saudara. Jadi bekerjalah dengan aturan dan sistem yang telah ada,” katanya lagi.

Selanjutnya kepada Sekda Harisson, dengan latar belakang sebagai dokter, diharapkan bisa menyelesaikan masalah stunting di Kalbar. Minimal Kalbar harus bisa mencapai target nasional, yang sesuai arahan presiden di tahun 2024 minimal angka stunting harus tersisa 14 persen.

“Saya minta betul-betul menjadi perhatian jajaran dinas kesehatan provinsi, Sekda dan (pemerintah) kabupaten/kota. Stunting kita (Kalbar) masih di atas 20 persen, saya berharap dalam dua atau tiga tahun ke depan bisa mendekati, kalau perlu dibawah 14 persen,” paparnya.

Sedangkan untuk pengganti kepala dinas kesehatan, ia memastikan bisa segera dilantik dalam waktu dekat. Itu karena sudah dilakukan job fit terhadap beberapa pejabat eselon II. “Cuma saya belum tetapkan, tapi job fit-nya sudah, bulan ini Insyallah bisa kami lantik. Karena dinas kesehatan itu penting,” pungkasnya.

Baca Juga :  Harga Kebutuhan Pokok Masih Relatif Stabil

Di tempat yang sama, Sekda Kalbar Harisson menyatakan siap menjalankan arahan-arahan dari gubernur. Seperti perbaikan tata kelola pemerintahan dan peningkatan serapan anggaran. Intinya menurut dia bagaimana aturan bisa dijalankan dengan baik, karena semua kegiatan sudah memiliki rambu-rambunya.

“Termasuk serapan anggaran, sudah ada aturan-aturan yang bisa mempercepat serapan anggaran. Pak Gubernur sudah tekankan bahwa percepatan penyerapan anggaran akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sejatinya memang begitu, uang tidak boleh kita tahan di kas daerah. Harus cepat diserap,” katanya.

Soal tata kelola pemerintahan, ia melihat sejauh ini terus ada perbaikan-perbaikan di jajaran Pemprov Kalbar. Terbukti dengan adanya penghargaan-penghargaan yang diraih dari berbagai hal, baik skala lokal hingga nasional. “Kami harapkan ke depan bisa diperoleh lebih banyak, penghargaan-penghargaan dan itu menandakan kinerja yang membaik,” ucapnya.

Tak hanya itu, meski sudah melepas jabatan dari Kepala Dinas Kesehatan, Harisson merasa sebagai Sekda tetap mempunyai tanggung jawab dalam mengendalikan pandemi Covid-19. “Mudah-mudahan dengan pengetahuan saya mengenai pengendalian Covid-19, Kalbar akan lebih maju dalam penanganan Covid-19,” tambahnya

Lalu soal penanganan stunting, menurutnya kunci utamanya adalah dengan pemberdayaan masyarakat. Mulai dari pemberdayaan kaum ibu, bapak dan ketahanan pangan.

“Jadi pola asuh di rumah, ketahanan pangan, lingkungan yang baik itu sangat berpengaruh pada penurunan angka stunting. Ini nanti akan kami koordinasikan termasuk dengan instansi vertikal. Stunting ini kan sekarang sebenarnya diserahkan kepada BKKBN, tapi BKKBN tentunya tidak bisa kerja sendiri kalau tidak didukung perangkat daerah yang ada di Kalbar,” tutupnya. (bar)

Most Read

Artikel Terbaru