Dinkes Buat Tujuh Rumah Oksigen
PONTIANAK-Kondisi udara di Kota Pontianak berdasarkan informasi konsentrasi Partikulat (Pm10) BMKG Pontianak, pada Senin sore masuk kategori Berbahaya. Melihat kondisi ini, Pemerintah langsung melakukan antisipasi penanganan Infeksi Saluran Pernapasan Akut dengan menempatkan rumah oksigen di enam Puskesmas dan satu rumah oksigen di Dinas Kesehatan Pontianak.
“Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan membuat kondisi udara sore tadi (kemarin) tampak pekat. Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Kesehatan langsung mengambil sikap dengan menempatkan rumah oksigen di tujuh titik. Enam diantaranya di Puskesmas,” kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, kepada Pontianak Post, Senin malam.
Rumah oksigen yang dibuat itu berada di Puskesmas Kampung Dalam, Puskesmas Alianyang, Puskesmas Kampung Bangka, Puskesmas Siantan Hilir, Puskemas Gang Sehat dan Puskesmas Perum I. Satu tambahan rjmah oksigen ada di Dinkes.
Di rumah oksigen itu lanjut dia, melayani masyarakat yang mengalami gangguan pernafasan akibat ISPA. Itu dilakukan sebagai upaya penanganan penyakit ISPA dengan cepat.
Dari informasi Kadis Kesehatan Pontianak diakui telah terjadi peningkatan kasus ISPA di Kota Pontianak. Mudah-mudahan dengan adanya rumah oksigen dapat membantu masyarakat yang mengalami gangguan pernafasan.
Rencananya, Wali Kota Pontianak besok (Selasa) akan turun meninjau rumah oksigen ini. Selain penggunaan masker. ISPA bisa dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat.
Perbanyak minum air putih hangat dan mengkonsumsi makanan bergizi mesti dilakukan. Konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh. “Masyarakat kalau tidak penting penting benar ada baiknya tidak keluar malam,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyebut, ada tujuh lokasi yang ditunjuk sebagai rumah oksigen, yakni Dinkes Kota Pontianak, Puskesmas Gang Sehat, Puskesmas Alianyang, Puskesmas Perumnas I, Puskesmas Kampung Dalam dan Puskesmas Siantan Hilir. Ia menerangkan, tujuan rumah oksigen ini adalah sebagai pertolongan pertama apabila ada warga yang mengalami sesak nafas. Rumah oksigen itu disediakan Nebulizer. “Bilamana ada yang mengalami sesak nafas yang diakibatkan asma dampak dari asap, silakan dibawa ke rumah oksigen yang ada di layanan kesehatan yang ditunjuk tersebut,” jelasnya.
Apabila kondisi pasien semakin parah sesak nafasnya, lanjut Sidiq, maka segera dibawa fasilitas kesehatan yang lebih tinggi atau rumah sakit terdekat. “Jadi rumah oksigen itu disediakan sebagai pertolongan pertama,” tuturnya.
Dijelaskan Sidiq, untuk Puskesmas Siantan Hilir memang sudah melayani 24 jam, kemudian di Dinkes Kota Pontianak stand by tenaga kesehatan layanan 118 (nomor telepon layanan ambulan) sebanyak dua petugas. Khusus untuk hari ini, diakuinya ada beberapa Puskesmas yang menyediakan fasilitas persalinan juga ditugaskan untuk siaga dalam melayani pasien yang terpapar akibat asap. Namun untuk Puskesmas di Kampung Bangka dan di Perumnas I memang belum bisa optimal karena keterbatasan tenaga. “Mungkin besok baru bisa kita minta bantuan dari Poltekkes dan Fakultas Kedokteran Untan untuk membantu petugas medis kita,” ungkap Sidiq.
Menurutnya, kalau melihat kondisi udara terkini memang sudah dalam kondisi tidak sehat. Untuk itu pihaknya mengantisipasi bilamana kondisi tersebut terus berlanjut. Sebab dikuatirkan tidak turun hujan. Kalau kondisi ini berlangsung lama, dipastikan kesehatan masyarakat akan terdampak. “Kita semua berdoa mudah-mudahan segera turun hujan agar kondisi udara di Pontianak berangsur normal kembali,” pungkasnya.(iza)