PONTIANAK – Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin minta Bank Pasar dapat melakukan upaya dalam menjangkau nasabah-nasabah baru. Sasarannya para pedagang yang berjualan di pasar tradisional. Menurutnya, pangsa nasabah baru sangat besar, jangan sampai mereka justru menjadi korban pinjaman online.
“Bank Pasar milik Pemerintah Kota Pontianak mestinya melakukan banyak-banyak terobosan. Salah satunya meningkatkan jumlah nasabah. Baik yang menabung ataupun meminjam dana buat usaha,” ujar Satarudin.
Menurutnya, dalam syarat peminjaman bagi para pedagang hendaknya diringankan. Namun tetap syarat peminjaman juga mesti dikuatkan. Sehingga saat proses peminjaman di Bank Pasar berjalan, pedagang tidak juga terlalu berat untuk membayar angsurannya.
Dengan hadirnya Bank Pasar ke pasar-pasar tradisional akan membantu pedagang dalam memajukan usahanya. Harusnya demikian. Jangan sampai pedagang justru ditawari oleh peminjaman online yang sekarang tengah marak.
Terlebih jika bunga yang harus dibayarkan oleh para pedagang kecil ini begitu besar. Sudah tentu akan memberatkan para pedagang yang baru tumbuh dan memulai usahanya.
Kalau demikian yang terjadi, justru akan memberatkan beban si pedagang. Alih-alih mau untung. Mereka justru membayar cicilan yang bunganya cukup besar. Pengawasan pinjol juga dimintanya dilakukan oleh lembaga yang mengawasi.
Sebab dalam mekanismenya, peminjaman online harusnya juga tercatat dalam lembaga resmi. Seperti OJK.
“Di sinilah peran Bank Pasar. Jangan hanya nunggu nasabah datang ke kantor. Makanya mesti melakukan pergerakan dengan menjemput para nasabah. Berikan program peminjaman dengan bunga ringan. Dengan begitu pasar tradisional hidup pedagang pun bisa mengambil untung dari hasil jualan untuk disisihkan menabung,” katanya.
Peluang-peluang itu mesti dilihat dengan jeli oleh pihak Bank Pasar. Terobosan mesti dilakukan. Pangsanya sudah ada.
“Sekarang tinggal menunggu pergerakan dari Bank Pasar,” tegasnya. (iza)