Pengrajin merangkai bambu dan rotan untuk membentuk reflika kepala naga.
PERAYAAN IMLEK dan Cap Go Meh di Kota Pontianak tidak terlepas dengan Permainan Seni Arakan Naga. Permainan yang sudah turun temurun itu hingga kini masih lestari. Setiap penanggalan 15 tahun Baru China digelar Perayaan Cap Go Meh. Ritual kegiatan ini dimulai dengan Naga Buka Mata.
Bekerja dengan satu tim untuk menghasilkan replika naga yang menarik.
Di balik kemeriahan permainan ini, tak terlepas dari sosok tangan-tangan terampil pengrajin yang mampu membuat replika naga yang kuat, ringan dan penuh nilai seni tinggi. Kemahiran membuat replika itu diperoleh dari turun temurunan. Dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Liukan Naga menjadi totonan menarik selama perayaan Cap Go Meh.
Replika naga dengan panjang sekitar 50 meter, butuh waktu 3-5 bulan pembuatannya. Perlu tangan-tangan terampil untuk menganyam bambu yang sudah di raut. Juga bisa menggunakan rotan. Tak hanya unsur seni dan keindahan, dalam membuat naga juga diperlukan kekuatan. Naga akan dimainkan selama tiga hari. Diarak keliling kota. Tak boleh ada satupun rangkaian rangka yang putus atau ikatan yang lepas.
Naga dengan warna warni lampu yang menarik ditampilkan pada malam hari.
Arakan naga tidak saja dimainkan waktu siang. Naga juga dimainkan pada malam hari. Untuk memperindah tampilan naga, dipasang lampu hias dengan warna-warni yang menarik. Tak heran, saat naga dimainkan, jalan-jalan yang dilalaui menjadi padat oleh kerumunan penonton.
Sejak Pandemi Covi-19, Perayaan Imlek dilaksanakan secara sederhana. Begitu juga Cap Go Meh. Arakan naga ditiadakan. Kerinduan akan permainan naga kini kembali muncul seiring pergantian tahun baru. Semoga Covid yang terus melandai, permainan Naga kembali diperbolehkan.**
PERAYAAN IMLEK dan Cap Go Meh di Kota Pontianak tidak terlepas dengan Permainan Seni Arakan Naga. Permainan yang sudah turun temurun itu hingga kini masih lestari. Setiap penanggalan 15 tahun Baru China digelar Perayaan Cap Go Meh. Ritual kegiatan ini dimulai dengan Naga Buka Mata.
Bekerja dengan satu tim untuk menghasilkan replika naga yang menarik.
Di balik kemeriahan permainan ini, tak terlepas dari sosok tangan-tangan terampil pengrajin yang mampu membuat replika naga yang kuat, ringan dan penuh nilai seni tinggi. Kemahiran membuat replika itu diperoleh dari turun temurunan. Dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Liukan Naga menjadi totonan menarik selama perayaan Cap Go Meh.
Replika naga dengan panjang sekitar 50 meter, butuh waktu 3-5 bulan pembuatannya. Perlu tangan-tangan terampil untuk menganyam bambu yang sudah di raut. Juga bisa menggunakan rotan. Tak hanya unsur seni dan keindahan, dalam membuat naga juga diperlukan kekuatan. Naga akan dimainkan selama tiga hari. Diarak keliling kota. Tak boleh ada satupun rangkaian rangka yang putus atau ikatan yang lepas.
Naga dengan warna warni lampu yang menarik ditampilkan pada malam hari.
Arakan naga tidak saja dimainkan waktu siang. Naga juga dimainkan pada malam hari. Untuk memperindah tampilan naga, dipasang lampu hias dengan warna-warni yang menarik. Tak heran, saat naga dimainkan, jalan-jalan yang dilalaui menjadi padat oleh kerumunan penonton.
Sejak Pandemi Covi-19, Perayaan Imlek dilaksanakan secara sederhana. Begitu juga Cap Go Meh. Arakan naga ditiadakan. Kerinduan akan permainan naga kini kembali muncul seiring pergantian tahun baru. Semoga Covid yang terus melandai, permainan Naga kembali diperbolehkan.**