26.7 C
Pontianak
Sunday, May 28, 2023

Terapkan Prokes saat Misa Natal

PONTIANAK – Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus Pr mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan edaran terkait dengan pelaksanaan Misa pada malam Natal dan Perayaan Natal untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Adapun yang disampaikan dalam edaran yang disebarkan itu. Pertama pelaksanaan ibadah harus memenuhi protokol kesehatan. Kedua membentuk panitia khusus untuk memantau penerapan protokol kesehatan.

Ketiga gereja juga diminta untuk berkoordinasi dengan satuan tugas di tingkat kecamatan. “Mereka yang lebih tahu, daerah mana yang zona hijau, kuning dan sebagainya,” kata Agustinus di Pontianak, kemarin.  Ia menjelaskan bahwa pelaksaan misa pada malam Natal dan Perayaan Natal berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dalam kondisi seperti saat ini umat mesti saling menjaga satu sama lain agar terlindung di masa pandemi Covid-19.

Terkait itu ia mengingatkan gereja-gereja yang dibuka untuk pelaksanaan misa pada malam Natal dan Perayaan Natal agar memperhatikan protokol kesehatan. Ada tiga hal yang ditekankan. Mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.  melanjutkan situasi pandemi seperti sekarang membuat pihak gereja harus membatasi daya tampung saat ibadah.

Baca Juga :  Dandim dan Kapolres Singkawang Patroli di Malam Menjelang Perayaan Natal

Sementara dalam pelaksanaannya nanti akan disiarkan melalui live streaming.  “Untuk memberikan kesempatan umat yang tidak bisa ke gereja karena daya tampung atau alasan lain sehingga tetap bisa mengikuti dari rumah,” kata Agustinus.  Meski demikian ia meyakini dengan pembatasan itu tidak mengurangi khidmatnya pelaksanaan pelaksanaan misa Natal.  “Saya melihat makna positif. Walaupun ada keterbatasan bukan berarti Natal tidak bisa dilaksanakan dengan meriah, tetapi bukan kemeriahan duniawi melainkan rohani,” terang Agustinus.

Sementara itu pelaksanaan misa Natal di Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak menerapkan sistem kartu. Kartu itu sebagai penanda daya tampung gereja selama ibadah digelar. “Kartu itu untuk menghitung ketersediaan kursi. Jika kartu habis maka ketersediaan juga habis,” jelas Agustinus.

Novian Latu, Staff Kantor Sekretariat Paroki Katedral menyebutkan total 800 kursi yang disiapkan untuk Misa Natal. Masing-masing 400 kursi di lantai satu dan basement. “Sementara lantai dua ditutup,” jelas Novian.  Secara detail ia menjelaskan umat yang datang untuk melaksanakan ibadah diberikan kartu saat masuk ke pintu utama di kawasan Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak.

Baca Juga :  Jangan Kendor dengan Prokes

Sebelum masuk umat terlebih dahulu diukur suhu tubuhnya. Kemudian masuk ke dalam Gereja dan diarahkan cuci tangan. “Sebelum mencuci tangan, kartu kemudian dikembalikan,” kata Novian.  Setelah mencuci tangan umat tidak boleh menyentuh apapun di dalam Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak. Pihaknya sudah memberikan silang berwarna merah sebagai tanda menjaga jarak saat umat melakukan ibadah.

Ia melanjutkan untuk sirkulasi udara pintu dan jendela di bagian kiri kanan dibuka. “Pintu utama tidak kami buka, jadi umat masuk melalui kiri dan kanan. Setelah ibadah baru dibuka agar umat yang keluar tidak menumpuk pada satu pintu,” jelasnya.

Novian menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 untuk pelaksanaan misa natal. Selain itu ditambah pihaknya juga menyiapkan 30 petugas. Diantaranya sudah termasuk petugas medis.  “Untuk pelaksanaan ibadah di masa pandemi sudah terbiasa digelar sebagai aturan dari pemerintah,” pungkasnya. (mse)

PONTIANAK – Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus Pr mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan edaran terkait dengan pelaksanaan Misa pada malam Natal dan Perayaan Natal untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Adapun yang disampaikan dalam edaran yang disebarkan itu. Pertama pelaksanaan ibadah harus memenuhi protokol kesehatan. Kedua membentuk panitia khusus untuk memantau penerapan protokol kesehatan.

Ketiga gereja juga diminta untuk berkoordinasi dengan satuan tugas di tingkat kecamatan. “Mereka yang lebih tahu, daerah mana yang zona hijau, kuning dan sebagainya,” kata Agustinus di Pontianak, kemarin.  Ia menjelaskan bahwa pelaksaan misa pada malam Natal dan Perayaan Natal berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dalam kondisi seperti saat ini umat mesti saling menjaga satu sama lain agar terlindung di masa pandemi Covid-19.

Terkait itu ia mengingatkan gereja-gereja yang dibuka untuk pelaksanaan misa pada malam Natal dan Perayaan Natal agar memperhatikan protokol kesehatan. Ada tiga hal yang ditekankan. Mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.  melanjutkan situasi pandemi seperti sekarang membuat pihak gereja harus membatasi daya tampung saat ibadah.

Baca Juga :  LBH Minta Oknum Kades Cabul Diproses Hukum

Sementara dalam pelaksanaannya nanti akan disiarkan melalui live streaming.  “Untuk memberikan kesempatan umat yang tidak bisa ke gereja karena daya tampung atau alasan lain sehingga tetap bisa mengikuti dari rumah,” kata Agustinus.  Meski demikian ia meyakini dengan pembatasan itu tidak mengurangi khidmatnya pelaksanaan pelaksanaan misa Natal.  “Saya melihat makna positif. Walaupun ada keterbatasan bukan berarti Natal tidak bisa dilaksanakan dengan meriah, tetapi bukan kemeriahan duniawi melainkan rohani,” terang Agustinus.

Sementara itu pelaksanaan misa Natal di Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak menerapkan sistem kartu. Kartu itu sebagai penanda daya tampung gereja selama ibadah digelar. “Kartu itu untuk menghitung ketersediaan kursi. Jika kartu habis maka ketersediaan juga habis,” jelas Agustinus.

Novian Latu, Staff Kantor Sekretariat Paroki Katedral menyebutkan total 800 kursi yang disiapkan untuk Misa Natal. Masing-masing 400 kursi di lantai satu dan basement. “Sementara lantai dua ditutup,” jelas Novian.  Secara detail ia menjelaskan umat yang datang untuk melaksanakan ibadah diberikan kartu saat masuk ke pintu utama di kawasan Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak.

Baca Juga :  Travel Umrah Merugi

Sebelum masuk umat terlebih dahulu diukur suhu tubuhnya. Kemudian masuk ke dalam Gereja dan diarahkan cuci tangan. “Sebelum mencuci tangan, kartu kemudian dikembalikan,” kata Novian.  Setelah mencuci tangan umat tidak boleh menyentuh apapun di dalam Gereja Katedral Santo Yoseph Pontianak. Pihaknya sudah memberikan silang berwarna merah sebagai tanda menjaga jarak saat umat melakukan ibadah.

Ia melanjutkan untuk sirkulasi udara pintu dan jendela di bagian kiri kanan dibuka. “Pintu utama tidak kami buka, jadi umat masuk melalui kiri dan kanan. Setelah ibadah baru dibuka agar umat yang keluar tidak menumpuk pada satu pintu,” jelasnya.

Novian menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 untuk pelaksanaan misa natal. Selain itu ditambah pihaknya juga menyiapkan 30 petugas. Diantaranya sudah termasuk petugas medis.  “Untuk pelaksanaan ibadah di masa pandemi sudah terbiasa digelar sebagai aturan dari pemerintah,” pungkasnya. (mse)

Most Read

Artikel Terbaru