26.7 C
Pontianak
Wednesday, March 29, 2023

Pasar Kuliner dan Pertanian Jalan Sugiono Resmi Beroperasi

Pemerintah Kota Pontianak menyulap Jalan Letkol Sugiono sebagai  pusat kuliner UMKM dan pertanian. Di tahap awal ini, setidaknya terdapat 20 stand yang beroperasi di sana.

MIRZA A. MUIN, Pontianak

“PUSAT kulineran di sini (Jalan Letkol Sugiono, Red) sebenarnya sudah sejak 3 tahun lalu kita rencanakan. Namun karena Covid, baru sekaranglah bisa kita wujudkan,” ujar Wali Kota (Wako) Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Minggu (17/10) saat meresmikan Pasar Kuliner dan Pertanian Jalan Sugiono.

Tujuan pembukaan pusat kulineran tersebut diharapkan dia, mampu menggairahkan kembali sektor UMKM. Ditahap awal ini, mereka mendirikan 20 stand, di mana masing-masing 10 stand UMKM dan 10 stand dari bidang pertanian.

Ke depan, penambahan stand bisa kembali mereka lakukan. Sebab maunya Edi, pasar di Jalan Letkol Sugiono ini bisa tembus hingga ke ujung Jalan Jenderal Ahmad Yani. Ke depan, masyarakat yang usai berolahraga juga diharapkan dia, dapat menjadikan pasar di sini sebagai pilihan alternatif buat berbelanja.

Ia pun optimistis, ke depan pasar ini akan ramai didatangi pengunjung. Apalagi di hari Sabtu dan  Minggu, dia yakin akan banyak masyarakat yang berkunjung karena area pasar ini tak jauh dari lokasi tempat orang berolahraga di kompleks Gelanggang Olahraga Khatulistiwa Pontianak.

Baca Juga :  BPOM Periksa Takjil di Pasar Juadah, Pastikan Aman dari Bahan Berbahaya

Usai pasar ini diresmikan. Edi memastikan kegiatan perdagangan di sana akan berkelanjutan. “Saya berharap ini buka tiap hari. Mulai dari siang atau sore sampai malam. Khusus hari Sabtu dan Minggu bisa bukan mulai dari pagi,” ujarnya.

Animo masyarakat saat pengoperasian pasar di sini, dipandang Edi juga baik. Rerata masyarakat, menurut dia, begitu antusias berbelanja. Ke depan, ia ingin menciptakan pasar baru yang khas. Lokasinya dipastikan dia akan ada di tiap kecamatan.

Seperti di Pontianak Utara, ke depan juga bakal mereka buat pasar seperti ini. Untuk ciri khasnya, menurut dia, bisa saja menonjolkan hasil pertanian. Sebab, menurut dia, di wilayah tersebut merupakan sentra penghasil pertanian di Kota Pontianak. “Kita akan jadikan Pontianak sebagai pusat kota kreatif. Dimana ruang publik bisa memberikan suasana khas,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Edi juga menekankan soal penanganan sampah di pasar ini. Rencananya mereka akan membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) terpadu di sana. Sehingga dalam penangannya, diharapkan dia agar sampah harus dipilah antara organik dan anorganik.

Baca Juga :  Harga CPO Tahun 2020 Lebih Tinggi

Ia pun minta pelaku usaha yang memiliki stand di sana, dapat bersinergi dengan petugas kesehatan. Harapan dia agar lokasi perdagangan bersih dan persoalan sampah dapat tertangani dengan baik.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak Junaidi mengatakan, untuk sementara ini berdiri 20 stand di sana. Jumlah tersebut, menurut dia, terdiri dari 10 UMKM kuliner dan 10 stand menjual hasil pertanian.

Ia akan mengupayakan jumlah stand di sini akan ditambah. Target mereka hingga 45 stand. Untuk pengoperasian pasar, jenis kuliner, menurut dia, dibuka dari Senin sampai Minggu. Sebut dia, mulai dari jam tujuh pagi hingga sepuluh malam. Sedangkan untuk pasar tani, mulai buka dari jam tujuh sampai jam sebelas siang.

Sistem pengelolaan pasar di sini dipastikan diai tidak dipungut bayaran. Tetapi dalam waktu dekat, pengelolaan pasar ini akan mereka bentuk kepengurusannya. Pemkot, menurut dia, dalam hal ini hanya mengambil dari retribusi kebersihan dan parkir. “Kalau untuk tempat ini tidak dipungut bayaran,” tegasnya. (*)

Pemerintah Kota Pontianak menyulap Jalan Letkol Sugiono sebagai  pusat kuliner UMKM dan pertanian. Di tahap awal ini, setidaknya terdapat 20 stand yang beroperasi di sana.

MIRZA A. MUIN, Pontianak

“PUSAT kulineran di sini (Jalan Letkol Sugiono, Red) sebenarnya sudah sejak 3 tahun lalu kita rencanakan. Namun karena Covid, baru sekaranglah bisa kita wujudkan,” ujar Wali Kota (Wako) Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Minggu (17/10) saat meresmikan Pasar Kuliner dan Pertanian Jalan Sugiono.

Tujuan pembukaan pusat kulineran tersebut diharapkan dia, mampu menggairahkan kembali sektor UMKM. Ditahap awal ini, mereka mendirikan 20 stand, di mana masing-masing 10 stand UMKM dan 10 stand dari bidang pertanian.

Ke depan, penambahan stand bisa kembali mereka lakukan. Sebab maunya Edi, pasar di Jalan Letkol Sugiono ini bisa tembus hingga ke ujung Jalan Jenderal Ahmad Yani. Ke depan, masyarakat yang usai berolahraga juga diharapkan dia, dapat menjadikan pasar di sini sebagai pilihan alternatif buat berbelanja.

Ia pun optimistis, ke depan pasar ini akan ramai didatangi pengunjung. Apalagi di hari Sabtu dan  Minggu, dia yakin akan banyak masyarakat yang berkunjung karena area pasar ini tak jauh dari lokasi tempat orang berolahraga di kompleks Gelanggang Olahraga Khatulistiwa Pontianak.

Baca Juga :  BPOM Periksa Takjil di Pasar Juadah, Pastikan Aman dari Bahan Berbahaya

Usai pasar ini diresmikan. Edi memastikan kegiatan perdagangan di sana akan berkelanjutan. “Saya berharap ini buka tiap hari. Mulai dari siang atau sore sampai malam. Khusus hari Sabtu dan Minggu bisa bukan mulai dari pagi,” ujarnya.

Animo masyarakat saat pengoperasian pasar di sini, dipandang Edi juga baik. Rerata masyarakat, menurut dia, begitu antusias berbelanja. Ke depan, ia ingin menciptakan pasar baru yang khas. Lokasinya dipastikan dia akan ada di tiap kecamatan.

Seperti di Pontianak Utara, ke depan juga bakal mereka buat pasar seperti ini. Untuk ciri khasnya, menurut dia, bisa saja menonjolkan hasil pertanian. Sebab, menurut dia, di wilayah tersebut merupakan sentra penghasil pertanian di Kota Pontianak. “Kita akan jadikan Pontianak sebagai pusat kota kreatif. Dimana ruang publik bisa memberikan suasana khas,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Edi juga menekankan soal penanganan sampah di pasar ini. Rencananya mereka akan membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) terpadu di sana. Sehingga dalam penangannya, diharapkan dia agar sampah harus dipilah antara organik dan anorganik.

Baca Juga :  MABT Gelar Vaksin Covid 19

Ia pun minta pelaku usaha yang memiliki stand di sana, dapat bersinergi dengan petugas kesehatan. Harapan dia agar lokasi perdagangan bersih dan persoalan sampah dapat tertangani dengan baik.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak Junaidi mengatakan, untuk sementara ini berdiri 20 stand di sana. Jumlah tersebut, menurut dia, terdiri dari 10 UMKM kuliner dan 10 stand menjual hasil pertanian.

Ia akan mengupayakan jumlah stand di sini akan ditambah. Target mereka hingga 45 stand. Untuk pengoperasian pasar, jenis kuliner, menurut dia, dibuka dari Senin sampai Minggu. Sebut dia, mulai dari jam tujuh pagi hingga sepuluh malam. Sedangkan untuk pasar tani, mulai buka dari jam tujuh sampai jam sebelas siang.

Sistem pengelolaan pasar di sini dipastikan diai tidak dipungut bayaran. Tetapi dalam waktu dekat, pengelolaan pasar ini akan mereka bentuk kepengurusannya. Pemkot, menurut dia, dalam hal ini hanya mengambil dari retribusi kebersihan dan parkir. “Kalau untuk tempat ini tidak dipungut bayaran,” tegasnya. (*)

Most Read

Artikel Terbaru