23.9 C
Pontianak
Saturday, March 25, 2023

Jaga Kelestarian Lingkungan, Peringatan Hari Air Sedunia

PONTIANAK – Memperingati Hari Air Sedunia (World Water Day) yang jatuh pada 22 Maret 2023, Wali Kota (Wako) Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) menanam pohon Tekoma di lingkungan Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) Untan Pontianak, Sabtu (18/3). Edi menilai aksi penanaman pohon ini untuk membangun narasi kepada masyarakat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan yang menjadi isu global saat ini.

Kaitan dengan Hari Air, ia berpendapat bahwa bumi, air, dan udara menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari lingkungan. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai, menurut dia, menjadikan terganggunya ekosistem makhluk yang hidup di dalamnya. Terkontaminasinya air sungai dan parit, diakui dia, menyebabkan ikan-ikan tidak banyak lagi yang mampu bertahan dalam kondisi air demikian.

“Karena kondisi air yang sudah tidak sehat, jadi ikan-ikan sudah tidak banyak seperti dulu. Oleh sebab itu melalui aksi penanaman pohon ini, kita ingin mengingatkan kembali pentingnya air bagi kehidupan,” ujarnya.

Menurutnya, Kota Pontianak berada di posisi delta muara Sungai Kapuas, sehingga sangat bergantung pada pasang surut dan air hujan. Apabila pasang bersamaan dengan hujan, dengan intensitas tinggi, maka, tak dipungkiri dia, wilayah Kota Pontianak akan tergenang. Sementara di sisi lain, dia menambahkan bagaimana air permukaan seperti di parit dan sungai tercemar oleh produk yang dihasilkan oleh manusia, terutama plastik sampah dan air limbah. Air limbah inilah, yang menurut dia, menjadikan kualitas air sangat rendah dan buruk, terutama dari berbagai aktivitas usaha yang semuanya dibuang ke parit, tanpa diolah dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah terlebih dahulu.

Baca Juga :  Rektor Untan Lantik Empat Dekan

“Kita minta Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak untuk melakukan pengawasan terhadap pencemaran lingkungan terutama di sungai dan parit-parit yang ada,” ucapnya.

Meskipun penanaman pohon yang dilakukan mereka tersebut dilihat dari sisi jumlah, bisa dikatakan terbilang kecil, jika dibandingkan dengan skala kota bahkan provinsi. Kendati demikian, yang menjadi target aksi tanam pohon adalah pesan yang ingin disampaikan mereka kepada masyarakat bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari alam dan lingkungan.

“Oleh karenanya, kita ingin mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dengan menjaga serta melestarikannya seperti penanaman pohon yang kita lakukan hari ini,” kata Edi

Ia menambahkan, dalam penanganan lingkungan hidup, tidak bisa hanya sepenuhnya menyerahkan kepada pemerintah. Keterlibatan dan peran aktif masyarakat, menurut dia, juga penting untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan. Dengan segala keterbatasan pemerintah, dikatakan dia, perlu adanya kolaborasi semua masyarakat, dunia usaha dan perguruan tinggi. Dirinya ingin memberikan contoh dan narasi kepada warga untuk menjaga lingkungan tetap sehat bersih dan hijau.

Baca Juga :  Bina Pemilih Pemula Kesbangpol Kalbar Gelar Pendidikan Politik

“Saya kalau masalah lingkungan sangat konsen dan berkomitmen untuk menjadikan Kota Pontianak ini ramah lingkungan dan hijau jadi kita setiap minggu selalu menanam pohon di Kota Pontianak,” pungkasnya.

Hari Air Sedunia adalah hari yang diperingati atau dirayakan sebagai usaha untuk menarik perhatian publik masyarakat sedunia mengenai pentingnya air bersih bagi kehidupan, dan merupakan usaha penyadaran untuk melindungi sumber daya air bersih secara berkelanjutan.

Inisiatif memperingati Hari Air Sedunia diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Sidang tersebut direspon Majelis Umum PBB melalui Resolusi Nomor 147/1993 dengan menetapkan 22 Maret 1993 sebagai perayaan pertama kali Hari Air Sedunia. Sejak tahun 1993 masyarakat internasional terutama negara-negara anggota PBB setiap tanggal 22 Maret memperingatinya sebagai Hari Air Sedunia dengan berbagai tema. (iza)

PONTIANAK – Memperingati Hari Air Sedunia (World Water Day) yang jatuh pada 22 Maret 2023, Wali Kota (Wako) Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) menanam pohon Tekoma di lingkungan Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) Untan Pontianak, Sabtu (18/3). Edi menilai aksi penanaman pohon ini untuk membangun narasi kepada masyarakat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan yang menjadi isu global saat ini.

Kaitan dengan Hari Air, ia berpendapat bahwa bumi, air, dan udara menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari lingkungan. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai, menurut dia, menjadikan terganggunya ekosistem makhluk yang hidup di dalamnya. Terkontaminasinya air sungai dan parit, diakui dia, menyebabkan ikan-ikan tidak banyak lagi yang mampu bertahan dalam kondisi air demikian.

“Karena kondisi air yang sudah tidak sehat, jadi ikan-ikan sudah tidak banyak seperti dulu. Oleh sebab itu melalui aksi penanaman pohon ini, kita ingin mengingatkan kembali pentingnya air bagi kehidupan,” ujarnya.

Menurutnya, Kota Pontianak berada di posisi delta muara Sungai Kapuas, sehingga sangat bergantung pada pasang surut dan air hujan. Apabila pasang bersamaan dengan hujan, dengan intensitas tinggi, maka, tak dipungkiri dia, wilayah Kota Pontianak akan tergenang. Sementara di sisi lain, dia menambahkan bagaimana air permukaan seperti di parit dan sungai tercemar oleh produk yang dihasilkan oleh manusia, terutama plastik sampah dan air limbah. Air limbah inilah, yang menurut dia, menjadikan kualitas air sangat rendah dan buruk, terutama dari berbagai aktivitas usaha yang semuanya dibuang ke parit, tanpa diolah dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah terlebih dahulu.

Baca Juga :  CMI Site Air Upas Salurkan Bantuan Air Bersih di Peringatan Hari Air Sedunia

“Kita minta Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak untuk melakukan pengawasan terhadap pencemaran lingkungan terutama di sungai dan parit-parit yang ada,” ucapnya.

Meskipun penanaman pohon yang dilakukan mereka tersebut dilihat dari sisi jumlah, bisa dikatakan terbilang kecil, jika dibandingkan dengan skala kota bahkan provinsi. Kendati demikian, yang menjadi target aksi tanam pohon adalah pesan yang ingin disampaikan mereka kepada masyarakat bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari alam dan lingkungan.

“Oleh karenanya, kita ingin mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dengan menjaga serta melestarikannya seperti penanaman pohon yang kita lakukan hari ini,” kata Edi

Ia menambahkan, dalam penanganan lingkungan hidup, tidak bisa hanya sepenuhnya menyerahkan kepada pemerintah. Keterlibatan dan peran aktif masyarakat, menurut dia, juga penting untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan. Dengan segala keterbatasan pemerintah, dikatakan dia, perlu adanya kolaborasi semua masyarakat, dunia usaha dan perguruan tinggi. Dirinya ingin memberikan contoh dan narasi kepada warga untuk menjaga lingkungan tetap sehat bersih dan hijau.

Baca Juga :  Balitbang Kalbar Jalin Kerja Sama dengan PSPIG Untan

“Saya kalau masalah lingkungan sangat konsen dan berkomitmen untuk menjadikan Kota Pontianak ini ramah lingkungan dan hijau jadi kita setiap minggu selalu menanam pohon di Kota Pontianak,” pungkasnya.

Hari Air Sedunia adalah hari yang diperingati atau dirayakan sebagai usaha untuk menarik perhatian publik masyarakat sedunia mengenai pentingnya air bersih bagi kehidupan, dan merupakan usaha penyadaran untuk melindungi sumber daya air bersih secara berkelanjutan.

Inisiatif memperingati Hari Air Sedunia diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Sidang tersebut direspon Majelis Umum PBB melalui Resolusi Nomor 147/1993 dengan menetapkan 22 Maret 1993 sebagai perayaan pertama kali Hari Air Sedunia. Sejak tahun 1993 masyarakat internasional terutama negara-negara anggota PBB setiap tanggal 22 Maret memperingatinya sebagai Hari Air Sedunia dengan berbagai tema. (iza)

Most Read

Artikel Terbaru