Kawat layangan kembali menghantam jaringan listrik dekat Kantor Bupati Kubu Raya pada Sabtu (18/4) sore. Kejadian ini disebabkan padam listrik di daerah Ayani 2, Arteri Supadio, Jalan Parit Haji Muhsin, Jalan Nurul Huda dan sekitarnya.
==========
“SAYA melihat ada kawat layangan yang melintas dijaringan listrik dekat Kantor Bupati Kubu Raya, tak lama terdengar ledakan disertai percikan api, suaranya cukup keras sekali,” cerita Hambali (38) warga Jalan Wonodadi 1 Kubu Raya.
Menurutnya, akhir-akhir ini mulai marak warga yang bermain layang-layang, keberadaannya sudah sangat meresahkan warga.

Dikatakannya, mereka yang bermain layang-layang itu seolah tak punya hati nurani, sebab gara-gara kegemaran mereka tersebut banyak yang dirugikan. Selain mengganggu aliran listrik yang mengakibatkan padam pastinya juga mengancam keselamatan jiwa warga yang kebetulan melintas dijalan.
Benang layang-layang apalagi yang bertali kawat bisa menjerat lehar para pengendara motor dan pastinya akan mengancam keselamatan jiwa mereka.
Peristiwa serupa juga terjadi pada hari Jum’at (17/4). Kabel saluran udara tegangan menengah (SUTM) di Jalan Adisucipto putus akibat tali layang-layang. Kejadian tersebut sebabkan padam listrik, butuh waktu satu jam Petugas PLN lakukan perbaikan dan menormalkan aliran listrik yang padam.
Gangguan listrik yang disebabkan oleh kawat layang-layang juga sering terjadi di Kota Pontianak dan sekitarnya. Menurut pantauan kami, masih banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang bermain layang-layang disore hari, seperti di daerah Siantan, Kota Baru, Sei Jawi, Jeruju, Ampera, dan lokasi lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono sangat menyesalkan masih banyak warga masyarakat yang belum sadar akan bahaya bermain layang-layang. Untuk itu pihaknya melalui Satpol-PP Kota Pontianak akan terus melakukan razia untuk menertibkan para pemain, penjual bahkan pembuat Layang-layang.
“Dalam situasi pandemi Covid-19, anak-anak ini kita liburkan aktivitas belajar di sekolah agar bisa tetap berada dirumah, malah pada main layang-layang. Kita akan intensifkan lagi razia dan menindak tegas para pembuat, panjual, dan pemain layang-layang,” tegas Edi.
Manager PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari, mengungkapkan kawat kayang-layang menjadi penyebab utama gangguan listrik di Kota Pontianak, Kubu Raya dan sekitarnya. Keberadaannya sudah sangat meresahkan karena mengancam keberlangsungan pasokan listrik ke rumah-rumah pelanggan.
“Kami berharap dukungan dan kepedulian warga untuk bersama-sama menjaga keandalan pasokan listrik, minimal dengan cara tidak bermain layang-layang terutama yang bertali kawat,” ungkap Didi.
Sekuat apapun PLN berusaha menjaga keandalan pasokan listrik namun jika masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan masih tetap bermain layang-layang pastinya usaha tersebut tidak akan bearti apa-apa.
Berita dan Foto: Humas PLN Kalbar