Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengungkapkan, saat ini data menjadi salah satu aset penting yang harus dimiliki setiap daerah. Keberadaan data yang akurat dan valid merupakan kekayaan yang dinilai lebih berharga dibanding dengan Sumber Daya Alam (SDA).
Jika berbicara tentang Provinsi Kalbar secara data, ia mengaku kurang yakin. Seperti data terkait kondisi Kalbar serta peringkat-peringkat dalam setiap penyampaian data atau survei sebagian tak valid. “Kalau kami lihat dari provinsi lain sebetulnya kami banyak yang lebih unggul, tapi kadang tidak terungkap serta tidak terkoordinasi dengan baik. Ini akibat dari kami tidak punya data yang pasti, data yang benar, data yang akurat tentang segala hal,” ungkapnya saat memberi sambutan dalam Indonesia Lokadata Conference (ILOC) 2019, Selasa (19/11).
Akibat data yang tidak akurat, ia mengatakan pekerjaan tidak akan efisien dan efektif. Termasuk tidak akan mengubah segala sesuatu dengan cepat. Karena itu hal tersebut harus diperbaiki. Untuk bekerja merencanakan segala sesuatu, maka harus mempunyai data yang benar-benar akurat dan valid. “Data yang akurat dan valid itu harus tersedia dengan baik, data itu kekayaan yang luar biasa melebihi SDA,” tegasnya.
Dengan adanya kegiatan ini ia berharap, semua pihak bisa betul-betul menyadari bahwa data itu penting. Salah satunya berfungsi untuk memandu pemerintah dalam membuat suatu perencanaan dengan baik. Serta untuk membantu merealisasikan target-target dengan baik. “Kalau program data satu yang kami buat itu mendukung maka kami bisa tahu target yang ingin dicapai dan target yang mungkin tak akan tercapai,” katanya.
Orang nomor satu di Kalbar itu menyebut, dalam mengelola data, pemerintah harus mampu melihat dan menganalisa. Persentase dari hal-hal yang berpotensi untuk tidak mencapai target, harus benar-benat dihitung. Sehingga dengan demikian setiap target yang ditetapkan pasti bisa tercapai.
Ditambah data-data yang ada harus bisa dianalisa keterkaitannya antara satu dengan yang lain. Sekaligus dipadukan dengan pemanfaatan teknologi sehingga waktu yang digunakan dalam mengolah data lebih produktif. “Saya minta seluruh Kalbar, jika ingin menyampaikan segala sesuatu harus dengan data. Dan datanya harus sudah diuji minimal tiga level, sehingga data itu bisa dipakai untuk membuat kebijakan,” tutupnya.(bar/r)