31.7 C
Pontianak
Saturday, June 3, 2023

Wali Kota Pontianak Tinjau Pasar Flamboyan Jelang Ramadan

PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meninjau Pasar Flamboyan untuk memantau ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang Ramadan. Didampingi Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Junaidi, ia sempat berdialog dengan para pedagang dan pembeli guna menanyakan kondisi stok dan harga bahan pokok.

Dari hasil pemantauannya, memang terjadi kenaikan pada sejumlah komoditas pokok. Kenaikan harga ini dipicu oleh kebutuhan masyarakat yang meningkat, terutama menjelang Ramadan bagi masyarakat muslim dan musim sembahyang kubur bagi warga Tionghoa.

“Kita akan gelar operasi pasar dengan menggandeng para distributor untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok,” ujarnya usai meninjau Pasar Flamboyan, Senin (20/3).

Baca Juga :  Affandie Minta Pemprov Kalbar Pastikan Stok Bapokting Aman Jelang Ramadan

Kenaikan harga sejumlah komoditas terpantau bervariasi, mulai dari Rp1.000 hingga Rp10.000. Untuk cabai rawit, harganya berfluktuasi antara Rp77 ribu hingga Rp100 ribu, telur ayam antara Rp1.900 hingga Rp2.000. Harga ikan juga mengalami kenaikan. Sementara harga daging ayam rerata Rp26 ribu per kilo dan daging sapi Rp150 ribu per kilo. Sedangkan harga sayur-mayur relatif stabil.

Menurut Edi, kenaikan harga terjadi lantaran kebutuhan warga yang meningkat untuk memenuhi stok bahan pokok selama Ramadan, terutama beras, gula, minyak goreng, telur, tepung dan lainnya. “Faktor cuaca  juga menjadi penyebab terjadinya kenaikan harga karena mempengaruhi produksi pangan,” sebutnya.

Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah stok kebutuhan bahan pokok selalu tersedia di pasaran, terutama beras, minyak goreng dan lainnya. Jika stok stabil maka stabilitas harga juga akan tetap terjaga.

Baca Juga :  KEMANUSIAAN Pendonor Rutin

Sekarang ini, pihaknya tengah berupaya mengantisipasi jangan sampai terjadi lonjakan harga yang terlampau tinggi sehingga bisa menyebabkan inflasi. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Pontianak secara intens berkoordinasi dengan TPID Kota Pontianak dan instansi terkait lainnya.

“Kita akan pantau mana kebutuhan pokok yang sangat banyak dibutuhkan masyarakat dan pastikan stoknya tersedia serta tidak ada spekulan yang mencoba-coba mempermainkan harga,” tegasnya. (iza/r)

PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meninjau Pasar Flamboyan untuk memantau ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang Ramadan. Didampingi Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Junaidi, ia sempat berdialog dengan para pedagang dan pembeli guna menanyakan kondisi stok dan harga bahan pokok.

Dari hasil pemantauannya, memang terjadi kenaikan pada sejumlah komoditas pokok. Kenaikan harga ini dipicu oleh kebutuhan masyarakat yang meningkat, terutama menjelang Ramadan bagi masyarakat muslim dan musim sembahyang kubur bagi warga Tionghoa.

“Kita akan gelar operasi pasar dengan menggandeng para distributor untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok,” ujarnya usai meninjau Pasar Flamboyan, Senin (20/3).

Baca Juga :  Boleh Lepas Masker di Luar Ruangan, Vaksinasi di Pontianak Capai 90 Persen

Kenaikan harga sejumlah komoditas terpantau bervariasi, mulai dari Rp1.000 hingga Rp10.000. Untuk cabai rawit, harganya berfluktuasi antara Rp77 ribu hingga Rp100 ribu, telur ayam antara Rp1.900 hingga Rp2.000. Harga ikan juga mengalami kenaikan. Sementara harga daging ayam rerata Rp26 ribu per kilo dan daging sapi Rp150 ribu per kilo. Sedangkan harga sayur-mayur relatif stabil.

Menurut Edi, kenaikan harga terjadi lantaran kebutuhan warga yang meningkat untuk memenuhi stok bahan pokok selama Ramadan, terutama beras, gula, minyak goreng, telur, tepung dan lainnya. “Faktor cuaca  juga menjadi penyebab terjadinya kenaikan harga karena mempengaruhi produksi pangan,” sebutnya.

Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah stok kebutuhan bahan pokok selalu tersedia di pasaran, terutama beras, minyak goreng dan lainnya. Jika stok stabil maka stabilitas harga juga akan tetap terjaga.

Baca Juga :  Intensitas Kerja Tinggi, 10 Persen Pasien Covid-19 Merupakan Pejabat

Sekarang ini, pihaknya tengah berupaya mengantisipasi jangan sampai terjadi lonjakan harga yang terlampau tinggi sehingga bisa menyebabkan inflasi. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Pontianak secara intens berkoordinasi dengan TPID Kota Pontianak dan instansi terkait lainnya.

“Kita akan pantau mana kebutuhan pokok yang sangat banyak dibutuhkan masyarakat dan pastikan stoknya tersedia serta tidak ada spekulan yang mencoba-coba mempermainkan harga,” tegasnya. (iza/r)

Most Read

Artikel Terbaru