30 C
Pontianak
Friday, June 9, 2023

Baru Pertama Beli Koin, Dapat ‘Ofit’ Sebelas Kali Lipat

Di tengah sebaran Pandemi Covid-19 di Kalimantan Barat, para investor baru di dunia kripto terus bertambah. Hal ini seiring kinerja koin atau token digital yang terus menunjukkan kenaikan. Data Bappebti di Jakarta mencatat lebih dari 6,6 juta orang sampai Mei 2021 berinvestasi dalam bentuk uang digital (cryptocurrency). Di Kalimantan Barat sendiri, komunitas pemain kripto juga banyak terbentuk secara mandiri walaupun dari dunia maya dan tidak pernah bertatap muka.

Denny Hamdani, Pontianak

ADALAH @Mr Her salah satu investor baru di aset kripto. Dia beraktivitas di banyak exchanger yang memang terhubung dengan Bappeti di Indonesia. “Ada Indodax, Tokocrypto, Rekeningku, Pintu. Saya menginvestasikan uang saya dengan membeli uang digital atau uang krypto,” katanya dalam bincang singkat di grup Telegram Trader Krypto di Kalbar.

Her, nama samarannya, bercerita tentang asal mula ia memutuskan berinvestasi di aset kripto. Sejak awal, ia memang sudah mencari tahu baik dari internet, atau teman-teman dunia mayanya yang sudah terlebih dahulu bermain kripto. Sejak pertengahan 2020, dirinya sudah mempelajari investasi aset kripto. Kemudian pada April tahun 2021, keuntungan bisnis kripto melonjak sehingga ia semakin tertarik.

Ketika itu, aset kripto BTC menyentuh angka 935 jutaan per 1 BTC. Sementara alternatif koin semacam ETH, BNB, LTC, ADA, DOGE, UNI, XRP, BCH, SOL, MATIC dan lain-lain juga mengalami bullish tertinggi membentuk ATH baru menyentuh rekor harga tertinggi. Namun, ia tidak langsung merealisasikan keinginannya untuk berinvetasi dengan aset kripto.

“Karena baru tahu, melihat pergerakan market pasarnya kok naiknya luar biasa. Di grup Telegram juga pada ribut ofit (take profit/istilah untung) ratusan, ribuan bahkan jutaan persen dalam dunia kripto Indonesia. Tertarik, akhirnya saya putuskan investasi, tetapi kemudian bubble lagi harga aset kripto,” kata Her.

Kemudian, ketika pandemi Covid-19 terus menghantam ekonomi dan pasar keuangan dunia, termasuk Indonesia dan Kalbar, kinerja aset kripto tetap positif, @Mr Her akhirya memutiskan berinvestasi dalam aset kripto. Koin pertama yang dibelinya adalah DOGECOIN (DOGE) senilai Rp10 juta. Waktu itu posisi harga masih berkisar di bawah level Rp100 per 1 DOGE.

Baca Juga :  Instansi Pemerintah Wajib NPWP Baru Mulai Juli

“Jujur saja, waktu awal masuk saya tidak mengerti baca chart teknikal koin kripto. Hanya saya terus meyakinkan diri saya melalui suara teman-teman pemain kripto di dunia maya yang sudah mempelajari fundamental, fungsi serta prospek DOGECOIn ke depan. Akhirnya saya beli. Tahunya naik luar biasa,” ucapnya.

Keuntungan pertama yang diperolehnya yakni, DOGECOIN yang dimilikinya dijual di atas di harga 965 rupiah. Padahal dibelinya sekitar harga Rp80-86 rupiah. Bermodal Rp10 juta, dia pun mengantongi keuntungan 11 kali lipat. “Waduh dapatnya sekitar Rp110-113 jutaan dari modal Rp10 jutaan,” ucapnya.

Her mengaku menyesal menjual di harga murah. Padahal DOGECOIN sendiri beberapa waktu ke depan menyentuh level Rp10.000 per koin. Waktu itu, dunia maya dikejutkan dengan cuitan Elon Musk di Twitter berpuluh-puluh kali soal DOGECOIN. Apalagi ada rencana perusahaan miliknya mengadopsi koin kripto sebagai mata uang antar planet. “Waduh sesak juga. Kok dijual murah, tidak lagi beli. Padahal waktu itu sebelum naik Rp10.000, sempat bullish hingga Rp380-450 rupiah per 1 DOGECOIN,” katanya.

Namun karena baru, Her mensyukuri saja keuntungan yang sudah diperolehnya. Sebagian keuntungan hasil investasi kripto sudah ditransfernya ke rekening bank pribadi miliknya dan sebagian lagi disumbangkan ke panti asuhan.

Sekarang, Her masih mengelola beberapa koin digitalnya. Ada ethereum (ETH), binance (BNB), Polkadot (DOT), dan tentu saja Doge Coin (DOGE). Dari koin atau token yang dimilikinya, ia mengatakan sudah memiliki unrealized gain yang sudah tumbuh sebanyak 40 kali sejak awal membeli aset-aset kripto di atas.

Terpisah, Hari Akbar Investment Expert yang selama ini aktif berinvestasi saham juga memulai menjadi investor aset kripto. Dia menyebutkan penting belajar instrumen investasi lain yang berpotensi tumbuh signifikan di masa depan.

“Intinya kalau tidak belajar dan coba investasi sekarang, nanti ketinggalan makanya saya mulai cari tahu. Belajar dan mencoba investasi ke dalam aset kripto. Sekarang di tengah pandemi, aset kripto juga menjanjikan kentungan ketika tahu membaca gerakan market,” tukasnya.

Baca Juga :  Anggota Polisi Ditikam

Demi memaksimalkan investasi aset kriptonya, Hari menyebutkan bahwa faktor fundamental, teknikal dan sentimen pasar harus jeli dilihat. Selain itu, membeli koin jangan hanya berpatokan pada satu koin atau token.

“Saya lihat ada ribuan koin atau token di CMC (coinmarketcap). Ada perankingan. Ranking atas karena kinerja developer-nya sangat baik. Nah koin-koin dengan ranking atas, saya beli,” ujarnya.

Di sisi lain, dia juga mendiversifikasi aset-aset kripto. Koin-koin yang pergerakannya cenderung stabil seperti Tether (USDT), BUSD (BNB) juga menjadi instrumen investasinya. Untuk mendapat keuntungan signifikan, dia juga berinvestasi pada altcoin yang pergerakannya cepat dan signifikan mengikuti pergerakan BTC.

Beda dengan Her dan Hari Akbar, pemain kripto lain, @Bli ini justru banyak berinvestasi pada shitcoin (koin dengan harga di bawah Rp1 rupiah) di Pancakeswap Truswallet atau Exhanger Hotbit luar negeri. Aset yang dimiliki anak kuliahan asal Bali ini ratusan miliar hingga triliunan token. Dia membelinya hanya dengan Rp4.000-100.000 untuk memperoleh banyak token tersebut.

“Saya beli, tidak saya jual sekarang. Minimal naik sampai Rp0,1 sampai 1 rupiah per token baru saya sell (jual),” katanya. Dia menyarankan bagi masyarakat atau investor yang tertarik berinvestasi di aset kripto untuk mau belajar terlebih dahulu. Sebelum memutuskan berinvestasi, ada baiknya kenal dan pelajari tentang koin atau token yang akan dibeli. “Intinya riset dahulu,” ujarnya.

Paling panting bagi investor aset kripto adalah rajin membaca berita, mempelajari teknikal agar tahu posisi tepat ketika akan beli atau jual. Tak kalah penting, kata dia, gunakan ‘uang dingin’. Jangan menggunakan dana kebutuhan harian ketika akan berinvestasi aset kripto. Sebab selain mengalami keuntungan berkali lipat, @Bli juga pernah mengalami penurunan harga aset kripto sebesar 20 bahkan sampai 50 persen, sebelum kembali untung. Dari pengalaman tersebut, dia belajar bagaimana bermain scalping harian beli posisi murah jual di harga sudah naik tinggi.

“Biasanya per hari bisa ofit Rp500 ribu sampai jutaan, tergantung modal kita juga. Tapi harus tahu posisi buy ketika harga jatuh,” ucapnya.*

Di tengah sebaran Pandemi Covid-19 di Kalimantan Barat, para investor baru di dunia kripto terus bertambah. Hal ini seiring kinerja koin atau token digital yang terus menunjukkan kenaikan. Data Bappebti di Jakarta mencatat lebih dari 6,6 juta orang sampai Mei 2021 berinvestasi dalam bentuk uang digital (cryptocurrency). Di Kalimantan Barat sendiri, komunitas pemain kripto juga banyak terbentuk secara mandiri walaupun dari dunia maya dan tidak pernah bertatap muka.

Denny Hamdani, Pontianak

ADALAH @Mr Her salah satu investor baru di aset kripto. Dia beraktivitas di banyak exchanger yang memang terhubung dengan Bappeti di Indonesia. “Ada Indodax, Tokocrypto, Rekeningku, Pintu. Saya menginvestasikan uang saya dengan membeli uang digital atau uang krypto,” katanya dalam bincang singkat di grup Telegram Trader Krypto di Kalbar.

Her, nama samarannya, bercerita tentang asal mula ia memutuskan berinvestasi di aset kripto. Sejak awal, ia memang sudah mencari tahu baik dari internet, atau teman-teman dunia mayanya yang sudah terlebih dahulu bermain kripto. Sejak pertengahan 2020, dirinya sudah mempelajari investasi aset kripto. Kemudian pada April tahun 2021, keuntungan bisnis kripto melonjak sehingga ia semakin tertarik.

Ketika itu, aset kripto BTC menyentuh angka 935 jutaan per 1 BTC. Sementara alternatif koin semacam ETH, BNB, LTC, ADA, DOGE, UNI, XRP, BCH, SOL, MATIC dan lain-lain juga mengalami bullish tertinggi membentuk ATH baru menyentuh rekor harga tertinggi. Namun, ia tidak langsung merealisasikan keinginannya untuk berinvetasi dengan aset kripto.

“Karena baru tahu, melihat pergerakan market pasarnya kok naiknya luar biasa. Di grup Telegram juga pada ribut ofit (take profit/istilah untung) ratusan, ribuan bahkan jutaan persen dalam dunia kripto Indonesia. Tertarik, akhirnya saya putuskan investasi, tetapi kemudian bubble lagi harga aset kripto,” kata Her.

Kemudian, ketika pandemi Covid-19 terus menghantam ekonomi dan pasar keuangan dunia, termasuk Indonesia dan Kalbar, kinerja aset kripto tetap positif, @Mr Her akhirya memutiskan berinvestasi dalam aset kripto. Koin pertama yang dibelinya adalah DOGECOIN (DOGE) senilai Rp10 juta. Waktu itu posisi harga masih berkisar di bawah level Rp100 per 1 DOGE.

Baca Juga :  Dinilai Masih Undervalue, BRI Lakukan Buyback Saham

“Jujur saja, waktu awal masuk saya tidak mengerti baca chart teknikal koin kripto. Hanya saya terus meyakinkan diri saya melalui suara teman-teman pemain kripto di dunia maya yang sudah mempelajari fundamental, fungsi serta prospek DOGECOIn ke depan. Akhirnya saya beli. Tahunya naik luar biasa,” ucapnya.

Keuntungan pertama yang diperolehnya yakni, DOGECOIN yang dimilikinya dijual di atas di harga 965 rupiah. Padahal dibelinya sekitar harga Rp80-86 rupiah. Bermodal Rp10 juta, dia pun mengantongi keuntungan 11 kali lipat. “Waduh dapatnya sekitar Rp110-113 jutaan dari modal Rp10 jutaan,” ucapnya.

Her mengaku menyesal menjual di harga murah. Padahal DOGECOIN sendiri beberapa waktu ke depan menyentuh level Rp10.000 per koin. Waktu itu, dunia maya dikejutkan dengan cuitan Elon Musk di Twitter berpuluh-puluh kali soal DOGECOIN. Apalagi ada rencana perusahaan miliknya mengadopsi koin kripto sebagai mata uang antar planet. “Waduh sesak juga. Kok dijual murah, tidak lagi beli. Padahal waktu itu sebelum naik Rp10.000, sempat bullish hingga Rp380-450 rupiah per 1 DOGECOIN,” katanya.

Namun karena baru, Her mensyukuri saja keuntungan yang sudah diperolehnya. Sebagian keuntungan hasil investasi kripto sudah ditransfernya ke rekening bank pribadi miliknya dan sebagian lagi disumbangkan ke panti asuhan.

Sekarang, Her masih mengelola beberapa koin digitalnya. Ada ethereum (ETH), binance (BNB), Polkadot (DOT), dan tentu saja Doge Coin (DOGE). Dari koin atau token yang dimilikinya, ia mengatakan sudah memiliki unrealized gain yang sudah tumbuh sebanyak 40 kali sejak awal membeli aset-aset kripto di atas.

Terpisah, Hari Akbar Investment Expert yang selama ini aktif berinvestasi saham juga memulai menjadi investor aset kripto. Dia menyebutkan penting belajar instrumen investasi lain yang berpotensi tumbuh signifikan di masa depan.

“Intinya kalau tidak belajar dan coba investasi sekarang, nanti ketinggalan makanya saya mulai cari tahu. Belajar dan mencoba investasi ke dalam aset kripto. Sekarang di tengah pandemi, aset kripto juga menjanjikan kentungan ketika tahu membaca gerakan market,” tukasnya.

Baca Juga :  Bantu Pemulihan Pasca Gempa Cianjur, BRI Peduli Layani Masyarakat Terdampak

Demi memaksimalkan investasi aset kriptonya, Hari menyebutkan bahwa faktor fundamental, teknikal dan sentimen pasar harus jeli dilihat. Selain itu, membeli koin jangan hanya berpatokan pada satu koin atau token.

“Saya lihat ada ribuan koin atau token di CMC (coinmarketcap). Ada perankingan. Ranking atas karena kinerja developer-nya sangat baik. Nah koin-koin dengan ranking atas, saya beli,” ujarnya.

Di sisi lain, dia juga mendiversifikasi aset-aset kripto. Koin-koin yang pergerakannya cenderung stabil seperti Tether (USDT), BUSD (BNB) juga menjadi instrumen investasinya. Untuk mendapat keuntungan signifikan, dia juga berinvestasi pada altcoin yang pergerakannya cepat dan signifikan mengikuti pergerakan BTC.

Beda dengan Her dan Hari Akbar, pemain kripto lain, @Bli ini justru banyak berinvestasi pada shitcoin (koin dengan harga di bawah Rp1 rupiah) di Pancakeswap Truswallet atau Exhanger Hotbit luar negeri. Aset yang dimiliki anak kuliahan asal Bali ini ratusan miliar hingga triliunan token. Dia membelinya hanya dengan Rp4.000-100.000 untuk memperoleh banyak token tersebut.

“Saya beli, tidak saya jual sekarang. Minimal naik sampai Rp0,1 sampai 1 rupiah per token baru saya sell (jual),” katanya. Dia menyarankan bagi masyarakat atau investor yang tertarik berinvestasi di aset kripto untuk mau belajar terlebih dahulu. Sebelum memutuskan berinvestasi, ada baiknya kenal dan pelajari tentang koin atau token yang akan dibeli. “Intinya riset dahulu,” ujarnya.

Paling panting bagi investor aset kripto adalah rajin membaca berita, mempelajari teknikal agar tahu posisi tepat ketika akan beli atau jual. Tak kalah penting, kata dia, gunakan ‘uang dingin’. Jangan menggunakan dana kebutuhan harian ketika akan berinvestasi aset kripto. Sebab selain mengalami keuntungan berkali lipat, @Bli juga pernah mengalami penurunan harga aset kripto sebesar 20 bahkan sampai 50 persen, sebelum kembali untung. Dari pengalaman tersebut, dia belajar bagaimana bermain scalping harian beli posisi murah jual di harga sudah naik tinggi.

“Biasanya per hari bisa ofit Rp500 ribu sampai jutaan, tergantung modal kita juga. Tapi harus tahu posisi buy ketika harga jatuh,” ucapnya.*

Most Read

Artikel Terbaru