27.8 C
Pontianak
Wednesday, May 31, 2023

Event Kulminasi Matahari Harus Lebih Inovatif

PONTIANAK – Kulminasi Matahari yang terjadi dua kali dalam setahun, 21- 23 Maret dan 21 – 23 September menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Pasalnya, di waktu tersebut, terjadi fenomena menakjubkan di mana tidak terlihat bayangan benda karena matahari tepat berada di atasnya.

Fenomena alam lainnya adalah telur yang bisa berdiri tegak dan adanya perbedaan arah perputaran aliran air di bumi bagian utara dan bagian selatan. Meski peringatan titik kulminasi Maret tahun ini digelar seremonial secara sederhana, namun momentum ini diharapkan membuka kesempatan bagi tim kesenian untuk tampil mengekspresikan diri dan bakatnya.

Momentum ini juga menjadi kesempatan bagi para pengunjung untuk memperoleh pengetahuan tentang fenomena alam yang terjadi di kota berjuluk Khatulistiwa.

Baca Juga :  Obat Terapi Covid-19 Diburu, Penetapan HET Tuai Protes

“Tentunya menjadi harapan kita semua bahwa event kulminasi matahari maupun event-event lainnya akan berdampak positif bagi pengembangan kepariwisataan di Kota Pontianak,” ujar Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan usai membuka peringatan Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa, Senin (21/3).

Ia meminta agar pengemasan event kulminasi matahari dapat lebih inovatif sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Peningkatan jumlah wisatawan diharapkan dapat berdampak positif bagi perekonomian Kota Pontianak.

“Apalagi event ini masuk dalam kalender event nasional dan ditetapkan sebagai satu dari 110 Kharisma Event Nusantara di Indonesia,” sebutnya.

Sebagai warga Kota Pontianak, lanjut Bahasan, sudah sepatutnya semua  berbangga karena kota ini dilintasi garis khatulistiwa atau berada di lintasan garis tengah bumi yang membelah bumi bagian utara dan selatan. Keistimewaan ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan Kota Pontianak dan kesejahteraan masyarakatnya.

Baca Juga :  Satu dari 44 Petugas Bandara Supadio yang Reaktif Rapid Test ternyata Positif Covid-19

“Tugu Khatulistiwa dengan fenomena alamnya ini akan menjadi atraksi yang luar biasa apabila kawasan ini dibangun dan dikelola dengan baik sehingga menjadi destinasi wisata unggulan yang ada di Kalbar,” pungkasnya.(iza/r)

PONTIANAK – Kulminasi Matahari yang terjadi dua kali dalam setahun, 21- 23 Maret dan 21 – 23 September menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Pasalnya, di waktu tersebut, terjadi fenomena menakjubkan di mana tidak terlihat bayangan benda karena matahari tepat berada di atasnya.

Fenomena alam lainnya adalah telur yang bisa berdiri tegak dan adanya perbedaan arah perputaran aliran air di bumi bagian utara dan bagian selatan. Meski peringatan titik kulminasi Maret tahun ini digelar seremonial secara sederhana, namun momentum ini diharapkan membuka kesempatan bagi tim kesenian untuk tampil mengekspresikan diri dan bakatnya.

Momentum ini juga menjadi kesempatan bagi para pengunjung untuk memperoleh pengetahuan tentang fenomena alam yang terjadi di kota berjuluk Khatulistiwa.

Baca Juga :  Pelindo Regional 2 Pontianak Berbagi 

“Tentunya menjadi harapan kita semua bahwa event kulminasi matahari maupun event-event lainnya akan berdampak positif bagi pengembangan kepariwisataan di Kota Pontianak,” ujar Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan usai membuka peringatan Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa, Senin (21/3).

Ia meminta agar pengemasan event kulminasi matahari dapat lebih inovatif sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Peningkatan jumlah wisatawan diharapkan dapat berdampak positif bagi perekonomian Kota Pontianak.

“Apalagi event ini masuk dalam kalender event nasional dan ditetapkan sebagai satu dari 110 Kharisma Event Nusantara di Indonesia,” sebutnya.

Sebagai warga Kota Pontianak, lanjut Bahasan, sudah sepatutnya semua  berbangga karena kota ini dilintasi garis khatulistiwa atau berada di lintasan garis tengah bumi yang membelah bumi bagian utara dan selatan. Keistimewaan ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan Kota Pontianak dan kesejahteraan masyarakatnya.

Baca Juga :  Edi Kamtono Tandai Pembangunan Masjid di Parit Mayor

“Tugu Khatulistiwa dengan fenomena alamnya ini akan menjadi atraksi yang luar biasa apabila kawasan ini dibangun dan dikelola dengan baik sehingga menjadi destinasi wisata unggulan yang ada di Kalbar,” pungkasnya.(iza/r)

Most Read

Artikel Terbaru