Perhelatan resepsi pernikahan di Kota Pontianak sudah mulai menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Seperti terlihat pada resepsi pernikahan yang digelar di Auditorum Untan Jalan Ahmad Yani Pontianak, Minggu (11/10). Resepsi pernikahan yang berlangsung selama tiga jam untuk satu shift itu merupakan gawe pasangan suami istri Arifa Faiga Imani S.Ftr.,Ftr dan Miftah Fauzan Abdul Ghani S.STP. Selama acara berlangsung penyelenggara mewajibkan para undangan untuk mengikuti protokol kesehatan yang sudah dirancang apik sebelum acara. Mulai dari awal pintu masuk hingga sampai di pintu keluar.
Protokol kesehatan tersebut diantaranya, mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer sebelum masuk, menggunakan masker, menjaga jarak (physical distancing), mengucapkan selamat tanpa harus bersentuhan fisik, serta tidak meminta fotografer untuk mendokumentasikan moment resepsi tersebut menggunakan handphone pribadi.
Berdasarkan pengamatan Pontianak Post yang juga turut sebagai undangan, penyelenggara tidak menyediakan meja prasmanan seperti laiknya penyelenggaraan resepsi pernikahan pada umumnya. Tidak ada juga hidangan makanan atau minuman ringan untuk para tamu. Panitia hanya menyiapkan nasi kotak ( dua menu) untuk para tamu undangan yang diberikan usai berpamitan dengan kedua mempelai dan keduaorangtuanya.
Miftah Fauzan Abdul Ghani S.STP, mempelai pria, pemilik gawe resepsi mengatakan, keluarga besarnya sejak awal sudah sepakat untuk melaksanakan resepsi pernikahan dengan mengusung konsep protokol kesehatan. Menurutnya ini sebagai bentuk ikhtiar pihaknya dalam menjaga dan melindungi kesehatan keluarga serta para tamu undangan dari resiko penularan Covid-19. “Kami tidak ingin acara yang merupakan wujud syukur atas rahmat Allah ini malah menjadi hal yang tidak baik. Apalagi sampai membawa kesedihan bagi kami keluarga dan orang lain,” ujar Mas Ghani sapaan akrabnya.
Untuk mewujudkan resepsi ini, alumnus IPDN ini mengakui pihaknya antara keluarga dua mempelai saling memberikan saran dan masukan. Namun yang paling dituakan di sini adalah ayah mertuanya, Bapak Abdussamad dan Paman (Pak Is), ketua penyelenggara resepsi pernikahannya sekaligus tergabung dalam tim gugus Covid-19.
Mas Ghani sekeluarga berharap, resepsi dengan protokol kesehatan ini bisa melindungi diri, keluarga dan tamu undangan dari resiko penularan Covid-19. “Namun, jika acara kami dinilai baik dan dapat menjadi inspirasi untuk orang lain, kami bersyukur ,” tutur Mas Ghani yang mengundang 800 orang dalam acara resepsi kemarin dan dibagi dalam dua shift.
Salah satu tamu undangan, Muhardi S.Sos.I sangat mengapresiasi acara resepsi pernikahan yang diusung Mas Ghani dan keluarga. Menurutnya, seperti inilah harusnya pelaksanaan resepsi pernikahan di masa pandemi. “ Acara seperti ini dapat melindungi diri kita masing-masing, karena kita tidak tau seperti apa kondisi kesehatan anda, saya atau mereka. Apalagi banyak sekarang yang otg (orang tanpa gejala) jadi kita harus terus waspada,” ujar Muhardi yang juga Sekretaris MABM Kabupaten Mempawah ini. Muhardi lantas berharap, acara resepsi seperti ini hendaknya menjadi contoh bagi calon pasangan suami istri yang hendak bersiap ke pelaminan di masa pandemi. Selain bisa mencegah penyebaran Covid-19, konsep seperti ini juga lebih praktis dan memudahkan penyelenggara. (vie)