PONTIANAK – Idulitri 1443 H/2022 M tidak lama lagi, sehingga diperkirakan mobilitas masyarakat untuk mudik ataupun pulang kampung cukup tinggi. Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kepolisian RI pun menggelar program sejuta vaksin booster untuk menjamin kepulangan para pemudik.
Kasubag TU Kantor Wilayah Kemenag Kalbar, Kaharudin mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi tingginya mobilitas masyarakat. “Kenapa dilakukan di bulan puasa? karena kita ketahui mobilitas luar biasa,” akunya.
Salah satu pertimbangan mereka adalah untuk membantu pemerintah, agar tidak terjadi transmisi baru, dan meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat. “Jika pun terjadi transmisi baru, maka daya tahan tubuh sudah semakin kuat,” paparnya.
Kahar, sapaan karibnya, juga menjelaskan bahwa vaksin saat puasa tidak akan membatalkan. Apa yang diungkapkannya tersebut merujuk pada Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU telah memutuskan bahwa hukum melakukan vaksinasi Covid-19 pada siang hari di bulan Ramadan tidak membatalkan puasa. Sejalan dengan itu, fatwa MUI, menurut dia, juga menyatakan vaksin Covid-19 dibolehkan saat berpuasa.
Kahar juga menyoroti masih banyaknya anggapan bahwa program vaksin ini tidak tepat, bahkan beredar berita bohong. Kahar memastikan, vaksin dilakukan pemerintah sangat sejalan dengan nilai agama, yakni untuk menjaga kesehatan dan kemaslahatan umat.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pontianak pun ikut menyukseskan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan suntik vaksin booster, melalui kegiata Sejuta Booster yang digelar Jumat (23/4). Edy Setiawan, kepala MAN 2 Pontianak mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kali keempat penyelanggaraan vaksinasi di MAN 2. Untuk kali ini, mereka tidak hanya melayani vaksinasi booster, tetapi juga vaksinasi I dan II. Edy berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan imunitas tubuh, terutama untuk keluarga besar MAN 2 Pontianak.
“Peserta kali ini tidak hanya siswa dari MAN 2 Pontianak, tetapi boleh dari orang tua, warga sekitar MAN 2 Pontianak dan masyarakat umum,” pungkas dia. (mrd)