PONTIANAK – Perayaan Imlek dan Cap Go Meh pada tahun 2022 di Pontianak kembali dipastikan tanpa atraksi festival naga dan pasar malam. Ketua Yayasan Bhakti Suci, Lo Cun Hong mengatakan pihaknya kembali meniadakan acara yang telah bertahun-tahun menjadi agenda rutin tersebut.
“Kami memutuskan untuk tidak menggelar acara apapun yang bersifat mendatangkan keramaian, termasuk festival naga dan pasar kuliner. Termasuk Imlek bersama YBS tidak kita adakan. Karena kita masih dalam suasana pandemi,” sebut dia kepada Pontianak Post, Selasa (25/1).
Kendati saat ini kasus Covid-19 sudah jauh menurun dan pembatasan sosial semakin longgar dibanding tahun 2021, pihaknya tetap tidak mau mengambil risiko. Apalagi saat ini datang lagi ancaman baru dari varian virus omicron.
“Kita semua memang ingin bergembira dan merayakan Imlek dengan meriah, tetapi sebaiknya jangan dulu mengundang keramaian,” ucap dia.
Peniadaan atraksi budaya tersebut juga diberlakukan pada tahun lalu. Dia tidak menampik festival naga dan rangkaian kegiatan lain saban momen Imlek dan CGM di Pontianak sudah menjadi atraksi wisata yang mendatangkan wisatawan lokal, domestik, maupun mancanegara.
“Ya memang event ini mendatangkan banyak tamu. Termasuk yang mau ke Singkawang. Dimana hotel dan tempat makan di kita semua penuh, serta ekonomi masyarakat menjadi hidup. Tetapi ini demi kepentingan yang lebih besar,” sebutnya.
Di tahun macan air ini, aksi yang dilakukan YBS dalam menyambut Imlek baru sebatas memasang hiasan lampion di sepanjang Jalan Gajah Mada, berkolaborasi dengan Yayasan Pemadam Panca Bhakti. Selain itu, dia juga akan berkoordinasi dengan seluruh yayasan yang berada di baawah naungan YBS agar tidak mengadakan kegiatan massal.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Tionghoa untuk tetap mawas diri. Tahun ini kita rayakan Imlek dengan sederhana lagi,” imbuh dia.
YBS, lanjut dia, juga mendukung penuh segala langkah dan upaya pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19. Misalnya, imbauan dari Gubernur Kalbar saat sembahyang kubur tahun lalu, dimana setiap orang diminta melakukannya di rumah saja.
“Kami segera sebarkan ke masyarakat imbauan itu, mungkin 95 persen yang mematuhi. Jadi pada Imlek ini kami juga yakin tidak ada kegiatan yang berlebihan,” ungkap Lo.
Selain itu, pihaknya juga rutin menggelar dan belum berhenti menggelar vaksinasi di Sekretariat YBS, Jl Gajah Mada. Lo mengklaim, total ada lebih dari 15.000 orang yang telah divaksinasi di kantor YBS. Angka itu terus bertambah dari hari ke hari. Dia bersyukur saat ini angka vaksinasi di Pontianak sudah sekitar 80an persen. Pihaknya juga terus lanjut menggelar vaksinasi, termasuk untuk booster bagi lansia.
Dia berharap Kalimantan Barat dapat segera mencapai kekebalan komunal, sehingga aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat dapat 100 persen normal.
“Dalam kepercayan Tionghoa, tahun macan air berarti positif, melambangkan keberanian dan kepercayaan diri. Tetapi kita tidak boleh hilang kehati-hatian. Kami optimis tahun ini, Kalimantan Barat akan jauh lebih baik dan segera bangkit,” pungkas dia. (ars)