25.6 C
Pontianak
Sunday, May 28, 2023

BPOM Periksa Takjil di Pasar Juadah, Pastikan Aman dari Bahan Berbahaya

PONTIANAK – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pontianak melakukan pemeriksaan terhadap 22 sampel jajanan buka puasa (takjil) yang dijual di pasar juadah, tepatnya di halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Jumat (24/3).

Kepala BPOM Pontianak, Fauzi Ferdiansyah mengatakan pemeriksaan makanan tersebut merupakan bagian dari pengawasan pangan oleh tim terpadu, yakni BPOM, disperindag dan dinas kesehatan. Sampel diuji untuk memastikan makanan yang dijual tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, seperti formalin dan boraks.

“Hari ini ada 22 sampel makanan dari pedagang pasar juadah yang dilakukan pemeriksaan di mobil laboratorium BPOM. Alhamudulillah hasilnya negatif,” kata Fauzi, kemarin.

Makanan yang diuji laboratorium merupakan makanan yang diduga atau dicurigai menggunakan bahan berbahaya, formalin, boraks atau zat pewarna.  “Ini sebagai bentuk antisipasi saja. Tapi sekali lagi hasilnya negatif dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” lanjutnya.

Baca Juga :  Lulusan STIKes Yarsi Pontianak Mendunia

Dikatakan Fauzi, selain melakukan uji terhadap sejumlah sampel makanan, tim terpadu juga melakukan pemeriksaan di sejumlah distributor makanan di Kota Pontianak.

Dari hasil pemeriksaan itu, kata Fauzi, tidak ada temuan yang serius. Hanya ada beberapa produk yang rusak. Namun bisa ditarik atau dikembalikan ke pemasok. Menurutnya, pemeriksaan makanan akan dilakukan setiap hari selama Ramadan.

“Pemeriksaan akan dilakukan setiap hari. Bahkan seminggu sebelum Ramadan, kami juga sudah melakukan pemeriksaan di distributor pangan,” bebernya.

Dalam kesempatan ini, Fauzi mengimbau kepada masyarakat agar bisa memilah dan memilih makanan dengan baik, khususnya jajanan buka puasa. Pilihlah jajanan yang secara fisik tampak baik, warnanya bagus, dan dari aromanya tidak ada yang aneh. Namun secara kimiawi, untuk memastikannya memang tetap harus dilakukan pengujian di laboratorium.

Baca Juga :  Polda Awasi Tangki Siluman, Pastikan Kuota BBM Aman

Fauzi juga mengimbau kepada pelaku usaha untuk mengolah makanan dengan bersih, dan tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya.

“Sedangkan untuk makanan kemasan, pengecekan  dapat dilakukan pada kemasan. Cek label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa,” bebernya. (arf)

PONTIANAK – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pontianak melakukan pemeriksaan terhadap 22 sampel jajanan buka puasa (takjil) yang dijual di pasar juadah, tepatnya di halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Jumat (24/3).

Kepala BPOM Pontianak, Fauzi Ferdiansyah mengatakan pemeriksaan makanan tersebut merupakan bagian dari pengawasan pangan oleh tim terpadu, yakni BPOM, disperindag dan dinas kesehatan. Sampel diuji untuk memastikan makanan yang dijual tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, seperti formalin dan boraks.

“Hari ini ada 22 sampel makanan dari pedagang pasar juadah yang dilakukan pemeriksaan di mobil laboratorium BPOM. Alhamudulillah hasilnya negatif,” kata Fauzi, kemarin.

Makanan yang diuji laboratorium merupakan makanan yang diduga atau dicurigai menggunakan bahan berbahaya, formalin, boraks atau zat pewarna.  “Ini sebagai bentuk antisipasi saja. Tapi sekali lagi hasilnya negatif dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” lanjutnya.

Baca Juga :  Pemkot Gencarkan Lagi Razia

Dikatakan Fauzi, selain melakukan uji terhadap sejumlah sampel makanan, tim terpadu juga melakukan pemeriksaan di sejumlah distributor makanan di Kota Pontianak.

Dari hasil pemeriksaan itu, kata Fauzi, tidak ada temuan yang serius. Hanya ada beberapa produk yang rusak. Namun bisa ditarik atau dikembalikan ke pemasok. Menurutnya, pemeriksaan makanan akan dilakukan setiap hari selama Ramadan.

“Pemeriksaan akan dilakukan setiap hari. Bahkan seminggu sebelum Ramadan, kami juga sudah melakukan pemeriksaan di distributor pangan,” bebernya.

Dalam kesempatan ini, Fauzi mengimbau kepada masyarakat agar bisa memilah dan memilih makanan dengan baik, khususnya jajanan buka puasa. Pilihlah jajanan yang secara fisik tampak baik, warnanya bagus, dan dari aromanya tidak ada yang aneh. Namun secara kimiawi, untuk memastikannya memang tetap harus dilakukan pengujian di laboratorium.

Baca Juga :  Dua Minggu Tak Layani Penjualan Solar, SPBU Wajok Didemo Warga

Fauzi juga mengimbau kepada pelaku usaha untuk mengolah makanan dengan bersih, dan tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya.

“Sedangkan untuk makanan kemasan, pengecekan  dapat dilakukan pada kemasan. Cek label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa,” bebernya. (arf)

Most Read

Artikel Terbaru