PONTIANAK—Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syarif Abdullah Alkadrie menilai penolakan pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia ke wilayah Perbatasan Kalimantan Barat oleh Gubenur Kalbar, Sutarmidji merupakan langkah tepat dalam memutus penyebaran virus Covid-19.
”Sudah tepat. Jangan sampai Kalbar menjadi wilayah transit akibat masuk atau kembalinya ratusan Pekerja Migran Indonesia ke wilayah Kalbar melalui pintu perbatasan resmi dan rentan membawa virus Covid-19,” katanya Minggu(26/4) di Pontianak.
Menurutnya langkah berani dan tegas Pemprov Kalbar harus didukung seluruh elemen termasuk Bupati dan Aparatur sampai ke tingkat terbawah.
“Diharapkan juga seluruh aparatur pemeritahan hingga tingkat RT/RW dapat mendeteksi masing-masing wilayah bagaimana pencegahan Covid-19 di Kalimantan Barat,” ucap dia.
Syarif beranggapan langkah Gubenur Kalbar sebagai antisipasi membatasi pergerakan orang dari luar Kalbar. Apalagi penolakan dilakukan menyusul kabar sebanyak 251 PMI sudah dideportasi dari Negara Malaysia ke Entikong sejak kemarin. Sejumlah TKI tersebut selain berasal dari Kalbar juga ada dari berbagai provinsi se-Indonesia.
Di sisi lain, para pekerja migran yang dikembalikan ke Kalbar belum tentu datang dari daerah bebas virus Covid-19 di Malaysia. Sebagaimana diketahui, negeri Jiran sendiri sudah beberapa waktu lalu membatasi pergerakan orang dengan melakukan Lockdown. Nah, seandainya TKI luar provinsi Kalbar kembali ke Indonesia melalui pintu perbatasan di Kalbar, sama saja menjadi lintasan orang. Virus Covid-19 sendiri diketahui paling cepat menular melalui perantara manusia atau antar warga.
“Jelas, saya sendiri juga tidak mau angka penyebaran Covid-19 di Kalimantan Barat membengkak,” tukasnya.
Ketua DPW Nasdem Kalimantan Barat ini lebih menyukai bahwa TKI yang berasal dari luar Kalbar diatasi langsung Konjen RI di Malaysia dengan cara sendiri. Misalnya carter pesawat untuk selanjutnya dikembalikan ke daerah asal masing-masing.
”Misalnya dari yang dari Jatim, Jateng, NTT atau daerah lain. Lebih bijak diterbangkan langsung ke daerah asal atau ke Jakarta, dan tidak ditransitkan ke Kalbar,” ucap dia.(den)