PONTIANAK – Pucuk kepemimpinan Yayasan Bhakti Suci (YBS) kini berganti. Susanto Muliawan Lim secara resmi menjabat sebagai Ketua YBS periode 2019-2024 setelah melalui proses serah terima jabatan (sertijab) di Sekretariat YBS, Jalan Gajah Mada, Sabtu (26/10) pagi. Susanto Muliawan Lim sebelumnya memenangi pemilihan ketua baru yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Di sela-sela sertijab, sekitar 80 aset milik yayasan juga turut diserahterimakan dari kepengurusan ke-20Â kepada kepengurusan ke-21 yang diketuai Susanto Muliawan Lim. Aset yang diserahkan tersebut antara lain berupa sertifikat, akte-akte, hasil risalah rapat, empat kendaraan yang menjadi inventaris YBS, buku tabungan rekening bank yang berisi kas milik yayasan, laporan keuangan, arsip permohonan surat yang belum terealisasikan, dan uang tunai yang diperkirakan berjumlah Rp1,3 miliar.
Saat diwawancarai, Susanto Muliawan Lim mengatakan yang paling pertama dan diprioritaskannya adalah menjaga agar YBS tetap bersatu padu demi membangun kemajuan yayasan. Dia menyatakan akan melakukan audiensi dengan anggota dan seluruh yayasan yang berada di bawah naungan YBS untuk melakukan musyawarah dalam menentukan langkah awal yang akan dijalani.
“Kita tetap akan audiensi untuk langkah ke depannya. Tentunya tak hanya internal. Kita juga akan lakukan audiensi dengan pihak eksternal, terutama Forkopimda, termasuk gubernur dan walikota,” ujarnya.
Dia pun menyatakan akan melaksanakan langkah-langkah untuk mewujudkan visi-misi yang sudah dijanjikan saat masa kampanye. “Terutama melakukan konsolidasi internal dulu. Termasuk kegiatan hari ini, yaitu serah terima dan juga keputusan yang telah kita ambil hari ini, termasuk pemilihan wakil ketua dan sekretaris,” sambungnya.
Selain itu, kepengurusan periode 2019 hingga 2024 juga segera disusun dan dirangkum. Â Setelah semua sudah lengkap, baru pelantikan akan dijadwalkan. Selama proses menuju pelantikan itu, dirinya mengaku masih membutuhkan bantuan serta bimbingan dari pemimpim terdahulu, yakni Hasyim. Hal ini mengingat status yang bersangkutan setelah melepas jabatan sebagai ketua YBS adalah sebagai dewan pembina.
“Karena prosedurnya sudah tercantum dan aturannya sudah jelas bahwasannya pelantikan harus dilakukan oleh dewan pembina. Di situ berbunyi bahwa dewan pembina memiliki otoritas kekuasaan tertinggi untuk mengangkat maupun memberhentikan pengurus hingga ketua umum. Jadi jelas di sini kita masih perlu belajar dan bimbingan dari Pak Hasyim,” jelasnya.
Selain itu, dia juga tak akan melupakan berbagai program kerja yang pernah diungkapkannya sesuai dengan visi misi yang pernah disampaikan. Pertama yakni bersatu padu. Kedua, mewujudkan Gedung YBS yang representatif dengan enam lantai. Ketiga, menyelesaikan proses sertifikasi tanah wakaf di kawasan Siantan.
“Tiga itu yang kita utamakan dan akan dahulukan. Kalau ketiganya sudah tercapai, kita akan usahakan untuk membangun gedung krematorium di Pontianak Utara. Termasuk jalan-jalan yang berada di sekitar Yayasan Bhakti Suci yang belum terselesaikan di periode kepengurusan ke-20,” jelasnya.
Di lain sisi, Susanto juga mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada kepengurusan periode 2014-2019. Ia menilai era kepemimpinan sebelumnya yang di ketuai oleh Hasyim sudah sangat baik. Ke depan, dia bersama pengurus lainnya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melanjutkan program serta perjuangan yang sudah diraih untuk menuju ke arah yang lebih baik dan lebih maju.
“Sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang ada, beliau (Hasyim) sudah menjabat sebagai pembina yayasan. Artinya, kita tak bisa jauh dari bimbingan beliau. Perannya masih akan sangat vital, karena setiap pengambilan langkah apapun harus melalui koordinasi dengan dewan pembina,” ungkapnya. Susanto memastikan masih akan tetap menjalin koordinasi dengan kepemimpinan sebelumnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua YBS periode 2014-2019, Hasyim menyatakan rasa optimismenya. Ia yakin kepengurusan Susanto Muliawan Lim, bisa membawa YBS ke arah yang lebih baik dan lebih maju lagi. Dia pun menceritakan sedikit kenangan indahnya selama memimpin YBS.
“Selama menjabat, semua kerjasama terjalin sangat baik, dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan budaya, dan tentunya forkopimda setempat. Hubungan kita sangat baik, terutama dalam membangun berbagai program sosial,” sebutnya.
Selama lima tahun ke belakang, ia mengungkapkan cerita tentang semua pendukungnya yang sangat baik dan selalu bersemangat dalam mengusung berbagai program yang direncanakan hingga terealisasi. “Sekarang kepemimpinan sudah berganti. YBS sudah resmi memiliki pemimpin baru. Kita harus tetap dukung penuh dan kita tentu harapkan agar YBS lebih maju ke depannya,” pungkas Hasyim. (sig)