PONTIANAK – Ramadan kerap kali identik dengan kenaikan harga berbagai bahan pokok. Misalnya saja harga bahan pokok penting (bapoktin) seperti beras, minyak, gula, telur dan lainnya. Kenaikan harga tersebut bukan hal yang mengejutkan masyarakat. Pun hingga pekan pertama Ramadan 2023. Beberapa komoditi bapoktin terpantau mengalami kenaikan.
“Namun tidak melonjak begitu tinggi,” ucap Sueb, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalbar, belum lama ini.
Dia menceritakan kenaikan harga terjadi pada komoditi beras. Untuk kualitas premium mengalami kenaikan harga dari yang awalnya Rp12 ribu lebih menjadi Rp13 ribu lebih per kilogram. Pun demikian dengan harga beras per karung, yang semula berada pada kisaran harga Rp265.000 ribu, kini mengalami kenaikan harga menjadi Rp285.000 per karung isi 20 kilogram di pekan pertama Ramadan 2023.
Di sisi lain, harga minyak goreng kini juga terpantau mulai merangkak naik. Contohnya minyak goreng merk Sunco dengan berat 2 liter yang mengalami kenaikan harga menjadi Rp37.000 dari harga sebelumnya Rp35.000. Ada pula minyak goreng dengan merk Minyakita yang masih berada pada kisaran harga Rp14.000.
“Artinya belum terlampau naik lah,” pungkasnya.
Dia menjelaskan bahwa saat ini berbagai bahan kebutuhan pokok masih mengalami kenaikan relatif stabil.
“Akan tetapi, kedua bahan pokok yakni beras dan minyak goreng dapat berpotensi mengalami lonjakan harga lebih tinggi ketika mendekati hari Raya Idul Fitri nantinya,” ujar Amin, pedagang sembako di Kuala Dua Sungai Raya.
Untuk bapoktin gula pasir juga salah satu bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Akan tetapi kenaikan tersebut relatif stabil dengan hanya mengalami kenaikan harga sebesar Rp500 per kilogram.
Kecenderungan harga naik bisa saja terjadi di bulan Ramadan. Sebab mayoritas masyarakat akan melakukan stok bahan makanan guna kebutuhan berbuka puasa dan sahur. Belum lagi saat menjelang Idul Fitri, kebutuhan relatif naik dan mempengaruhi harga bahan pokok.
“Intinya, terus jaga harga bapoktin di pasaran, agar tetap stabil dan mampu di beli masyarakat,” ucapnya.
Di sisi lain, Komisi II DPRD Kalbar secepatnya akan mengadakan rapat kerja (raker) bersama dinas teknis terkait. Tujuannya untukm menjaga harga bapoktin selalu stabil termasuk memastikan stok daging ayam dan sapi mendatang tidak terlampau tinggi.
“Artinya, kita juga harus terus kawal harga daging. Sebab ini juga paling dibutuhkan masyarakat nantinya,” pungkas dia. (den)