25 C
Pontianak
Wednesday, March 29, 2023

RS Kharitas Bhakti Beroperasi Kembali

PONTIANAK – Setelah proses isolasi dan sterilisasi total usai menemukan pasien positif Covid-19, Rumah Sakit Kharitas Bhakti Pontianak kini resmi mengaktifkan kembali pelayanannya, Sabtu (28/3). Direktur Rumah Sakit Kharitas Bhakti Pontianak drg. Krisna Karhianto mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan proses sterilisasi dan disinfeksi seluruh ruangan.

Selain itu, kata Krisna, dari 30 petugas atau tenaga medis yang menjalani swab, 14 orang telah dinyatakan negatif Covid-19 di antaranya tiga dokter, yakni dr. Budiman Gunawan (spesialis penyakit dalam), dr. Luh Yuriawantini (spesialis penyakit dalam) dan dr. Risa F Musawaris (spesialis paru).

Menurut Krisna, petugas yang dinyatakan negatif akan aktif bekerja. Sedangkan tenaga medis lain, yang saat ini masih menunggu hasil lab, masih menjalani proses isolasi mandiri, meskipun masa isolasi sudah berakhir. “Mereka dalam kondisi sehat wal afiat,” katanya.

Baca Juga :  Warkop dan Kafe Tutup Pukul 21.00 WIB

Dengan demikian, lanjut Krisna, seluruh petugas yang bekerja di RS Kharitas Bhakti bersih dari Covid-19, sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk berobat di RS Kharitas Bhakti.

Krisna mengakui, pihaknya tidak memiliki ruang isolasi dan fasilitas yang memadai untuk penanganan Covid-19. Karena itu, jika ada pasien ODP dan PDP maka akan dirujuk ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah.

Selain itu, dalam rangka kewaspadaan terhadap Covid-19, setiap pasien yang masuk akan di-screening secara ketat. Rumah sakit pun meniadakan jam besuk pasien.

“Bukan berarti kami menolak pasien. Hanya saja, jika ada indikasi ODP, kami langsung rujuk ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh pemerintah. Intinya setiap pasien kami lakukan screening awal,” paparnya.

Baca Juga :  Canangkan Satgas Desa Tangkal Covid-19 di Kelurahan Sungai Jawi

Saat ini yang menjadi keluhan, kata Krisna, pihaknya kekurangan APD (alat pelindung diri), terutama masker. Setiap pengunjung RS akan diberikan masker.

“Kita sudah hitung, kebutuhan masker sangat besar. Intinya adalah untuk memproteksi pengunjung. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah atau pihak lain untuk pengadaan APD,” jelasnya. (arf)

PONTIANAK – Setelah proses isolasi dan sterilisasi total usai menemukan pasien positif Covid-19, Rumah Sakit Kharitas Bhakti Pontianak kini resmi mengaktifkan kembali pelayanannya, Sabtu (28/3). Direktur Rumah Sakit Kharitas Bhakti Pontianak drg. Krisna Karhianto mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan proses sterilisasi dan disinfeksi seluruh ruangan.

Selain itu, kata Krisna, dari 30 petugas atau tenaga medis yang menjalani swab, 14 orang telah dinyatakan negatif Covid-19 di antaranya tiga dokter, yakni dr. Budiman Gunawan (spesialis penyakit dalam), dr. Luh Yuriawantini (spesialis penyakit dalam) dan dr. Risa F Musawaris (spesialis paru).

Menurut Krisna, petugas yang dinyatakan negatif akan aktif bekerja. Sedangkan tenaga medis lain, yang saat ini masih menunggu hasil lab, masih menjalani proses isolasi mandiri, meskipun masa isolasi sudah berakhir. “Mereka dalam kondisi sehat wal afiat,” katanya.

Baca Juga :  47 Ibu Hamil Wafat Dalam Keadaan Covid-19

Dengan demikian, lanjut Krisna, seluruh petugas yang bekerja di RS Kharitas Bhakti bersih dari Covid-19, sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk berobat di RS Kharitas Bhakti.

Krisna mengakui, pihaknya tidak memiliki ruang isolasi dan fasilitas yang memadai untuk penanganan Covid-19. Karena itu, jika ada pasien ODP dan PDP maka akan dirujuk ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah.

Selain itu, dalam rangka kewaspadaan terhadap Covid-19, setiap pasien yang masuk akan di-screening secara ketat. Rumah sakit pun meniadakan jam besuk pasien.

“Bukan berarti kami menolak pasien. Hanya saja, jika ada indikasi ODP, kami langsung rujuk ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh pemerintah. Intinya setiap pasien kami lakukan screening awal,” paparnya.

Baca Juga :  Warkop dan Kafe Tutup Pukul 21.00 WIB

Saat ini yang menjadi keluhan, kata Krisna, pihaknya kekurangan APD (alat pelindung diri), terutama masker. Setiap pengunjung RS akan diberikan masker.

“Kita sudah hitung, kebutuhan masker sangat besar. Intinya adalah untuk memproteksi pengunjung. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah atau pihak lain untuk pengadaan APD,” jelasnya. (arf)

Most Read

Artikel Terbaru