23.9 C
Pontianak
Tuesday, March 28, 2023

Masa Pandemi, Donor Darah Harus Tetap Jalan

PONTIANAK-Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, kegiatan donor darah dinilai penting untuk terus dilakukan oleh semua kalangan. Mengingat kebutuhan akan kantong darah tentu masih sama dan jangan sampai pihak yang membutuhkan mengalami kesulitan.  Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji saat meninjau kegiatan Ayo Donor Darah bersama TP-PKK Kalbar Peduli Kemanusiaan di Sekretarit TP-PKK Kalbar, Jalan Sutoyo, beberapa hari lalu.

“Suasana pandemi tetap (harus)ada kegiatan donor darah yang dibutuhkan untuk penderita talasemia yang memang tergantung donor darah. Selain itu melihat kebutuhan darah untuk ibu hamil melahirkan, dalam kondisi seperti ini memang perlu,” ungkapnya.  Ia pun berterima kasih kepada TP-PKK Kalbar yang telah menjadi inisiator kegiatan donor darah tersebut. Diperkirakan bisa lebih dari 50 kantor darah yang didapat dan benar-benar bisa digunakan dari hasil kegiatan itu.  “Karena biasa dari 100 kantong donor darah,70 kantor yang bisa dipakai sudah alhamdulillah, karena darah yang diambil kan dites lagi untuk beberapa jenis penyakit,” katanya.

Baca Juga :  Pemkot Pontianak Raih Anugerah Pandu Negeri Tiga Tahun Berturut

Meski terlihat sederhana, pelaksanaan donor darah menurutnya cukup rumit. Selain harus memilah darah yang benar-benar bisa digunakan, untuk pemusnahan darah yang tidak terpakai juga tidak bisa sembarangan. Semua harus dibakar menggunakan insinerator.

Sementara itu Ketua TP-PKK Kalbar Lismaryani menambahkan, kegiatan donor darah itu merupakan program kerja di Pokja IV. Adapun pendonor yang terdaftar totalnya ada sekitar 160 orang. Pelaksanaannya dibagi menjadi dua sesi, agar tidak menimbulkan kerumumanan, dengan masing-masing sesi sebanyak 80 orang. “Mereka yang donor sudah diperiksa semua, yang datang sudah bisa langsung ambil darah,” terangnya.

Para pendonor tersebut dikatakan dia datang dari berbagai kalangan mulai dari ASN, TNI, Polri hingga masyarakat umum. Untuk masing-masing perangkat daerah misalnya, sudah disurati untuk bisa mengrim minimal dua orang pendonor. “Nanti hasil donor darah ini bisa diberikan kepada anak talasemia, kanker dan bisa untuk masyarakat yang membutuhkan. Selama ini kan kebutuhan darah banyak tapi pendonor kurang,” tutupnya.

Di tempat yang sama Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Talasemia (POPTI) Kalbar Windy Prihastari merasa bersykur dengan adanya program dari TP-PKK Kalbar ini. Meski memang diakuinya selama pandemi kebutuhan kantong darah untuk para pengidap talasemia di Kalbar masih cukup terpenuhi. Kesusahan mencari donor darah hanya terjadi ketika di awal pandemi tahun 2020 lalu.

Baca Juga :  Persoalan Literasi di Pontianak Anwar Ali ; Bangun Taman Baca Ditiap Kecamatan

“Alhamdulillah masih terpenuhi, tapi pada awalnya memang kami harus sosialisasikan bahwa Covid-19 tidak tertular melalui darah. Dengan ada acara ini kami sangat berterima kasih kepada Ibu Ketua TP-PKK Kalbar, karena telah berkenan memberikan persediaan darah untuk anak talasemia,” ungkapnya.  Ia berharap ke depan kegiatan serupa bisa terus digencarkan. Selama ini para pengidap talasemia dijelaskan dia selain dibantu pasokan kantong darah dari PMI, masing-masing juga sudah memiliki pendonor tetap. Minimal satu anak pengidap talasemia memiliki 11 pendonor darah tetap. “Semakin besar anak talasemia semakin banyak juga dia membutuhkan darah. Transfusi dilakukan satu bulan sekali, kadang dua kali,” ucapnya.(bar)

PONTIANAK-Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, kegiatan donor darah dinilai penting untuk terus dilakukan oleh semua kalangan. Mengingat kebutuhan akan kantong darah tentu masih sama dan jangan sampai pihak yang membutuhkan mengalami kesulitan.  Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji saat meninjau kegiatan Ayo Donor Darah bersama TP-PKK Kalbar Peduli Kemanusiaan di Sekretarit TP-PKK Kalbar, Jalan Sutoyo, beberapa hari lalu.

“Suasana pandemi tetap (harus)ada kegiatan donor darah yang dibutuhkan untuk penderita talasemia yang memang tergantung donor darah. Selain itu melihat kebutuhan darah untuk ibu hamil melahirkan, dalam kondisi seperti ini memang perlu,” ungkapnya.  Ia pun berterima kasih kepada TP-PKK Kalbar yang telah menjadi inisiator kegiatan donor darah tersebut. Diperkirakan bisa lebih dari 50 kantor darah yang didapat dan benar-benar bisa digunakan dari hasil kegiatan itu.  “Karena biasa dari 100 kantong donor darah,70 kantor yang bisa dipakai sudah alhamdulillah, karena darah yang diambil kan dites lagi untuk beberapa jenis penyakit,” katanya.

Baca Juga :  Mobile Unit Kembali Aktif, Stok Darah Stabil

Meski terlihat sederhana, pelaksanaan donor darah menurutnya cukup rumit. Selain harus memilah darah yang benar-benar bisa digunakan, untuk pemusnahan darah yang tidak terpakai juga tidak bisa sembarangan. Semua harus dibakar menggunakan insinerator.

Sementara itu Ketua TP-PKK Kalbar Lismaryani menambahkan, kegiatan donor darah itu merupakan program kerja di Pokja IV. Adapun pendonor yang terdaftar totalnya ada sekitar 160 orang. Pelaksanaannya dibagi menjadi dua sesi, agar tidak menimbulkan kerumumanan, dengan masing-masing sesi sebanyak 80 orang. “Mereka yang donor sudah diperiksa semua, yang datang sudah bisa langsung ambil darah,” terangnya.

Para pendonor tersebut dikatakan dia datang dari berbagai kalangan mulai dari ASN, TNI, Polri hingga masyarakat umum. Untuk masing-masing perangkat daerah misalnya, sudah disurati untuk bisa mengrim minimal dua orang pendonor. “Nanti hasil donor darah ini bisa diberikan kepada anak talasemia, kanker dan bisa untuk masyarakat yang membutuhkan. Selama ini kan kebutuhan darah banyak tapi pendonor kurang,” tutupnya.

Di tempat yang sama Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Talasemia (POPTI) Kalbar Windy Prihastari merasa bersykur dengan adanya program dari TP-PKK Kalbar ini. Meski memang diakuinya selama pandemi kebutuhan kantong darah untuk para pengidap talasemia di Kalbar masih cukup terpenuhi. Kesusahan mencari donor darah hanya terjadi ketika di awal pandemi tahun 2020 lalu.

Baca Juga :  Jumlah Pendonor Darah Menurun

“Alhamdulillah masih terpenuhi, tapi pada awalnya memang kami harus sosialisasikan bahwa Covid-19 tidak tertular melalui darah. Dengan ada acara ini kami sangat berterima kasih kepada Ibu Ketua TP-PKK Kalbar, karena telah berkenan memberikan persediaan darah untuk anak talasemia,” ungkapnya.  Ia berharap ke depan kegiatan serupa bisa terus digencarkan. Selama ini para pengidap talasemia dijelaskan dia selain dibantu pasokan kantong darah dari PMI, masing-masing juga sudah memiliki pendonor tetap. Minimal satu anak pengidap talasemia memiliki 11 pendonor darah tetap. “Semakin besar anak talasemia semakin banyak juga dia membutuhkan darah. Transfusi dilakukan satu bulan sekali, kadang dua kali,” ucapnya.(bar)

Most Read

Artikel Terbaru