Perairan Kalimantan Barat memiliki sumber daya perikanan dengan nilai komoditi mencapai milyaran rupiah. Salah satunya gelembung renang ikan. Isi perut yang mirip balon itu dihargai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per kilogram. Berikut liputan wartawan Pontianak Post di perairan Kubu, Kabupaten Kubu Raya.
ARIEF NUGROHO, Kubu
Siang itu, Kamis (24/12), Pontianak Post tiba di perairan Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya. Tepatnya berada di kawasan hutan mangrove PT. Kandalia Alam. Perjalanan menuju ke lokasi ditempuh sekitar satu jam setengah menggunakan speedboat berkekuatan 200 PK. Tiba di lokasi, sejumlah sampan nelayan bersandar di sana. Ada yang sedang berisitirahat, ada yang sibuk menyiapkan peralatan pukatnya. Ada juga yang menghitung hasil tangkapannya.
Satu di antaranya, Aleng. Pria paroh baya itu terlihat membuka boks penyimpanan ikan. “Ini namanya ikan Tirus,” kata Aleng seraya menjelaskan jenis ikan hasil tangkapannya. Ikan Tirus menjadi satu di antara jenis ikan yang banyak diburu oleh nelayan saat ini. Selain dimanfaatkan dagingnya, ikan Tirus atau Remang ini juga dimanfaatkan gelembung renangnya.
Menurut Aleng, gelembung ikan Tirus memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Satu kilogramnya bisa dihargai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Gelembung ikan atau yang biasa disebut fish maw adalah salah satu organ pada ikan, berisi gas seperti oksigen dan memiliki tekanan yang berubah-ubah. Organ ini memiliki fungsi penting bagi ikan, seperti misalnya membantu ikan untuk mengapung di dalam air, sehingga ikan tidak harus berenang secara terus menerus untuk mempertahankan posisinya di dalam air.
Gelembung ikan akan mengatur volume tubuh ikan yang disesuaikan dengan berat jenis air dalam kedalaman tertentu. Selain itu gelembung ikan juga menjadi salah satu alat ikan untuk beradaptasi. Selain ikan Tirus, ikan yang banyak dicari adalah ikan jenis kakap, gulama, dan ikan kurau. “Bentuknya seperti ini,” katanya sembari menunjukan gelembung renang ikan yang ia peroleh.
Sekilas, bentuknya terlihat biasa saja. Mirip kerupuk atau balon. Hari itu, dia mendapatkan dua ikan Tirusan, dengan dua gelembung. Menurutnya, gelembung ikan itu nantinya akan dijual kepada seorang penampung yang ada di Kecamatan Kubu. Satu gelembung ikan yang sudah kering, ditimbang menggunakan timbangan mirip seperti timbangan emas. Jika memenuhi standar, maka akan dihargai tinggi.
Dikatakan ameng, ada perbedaan harga antara gelembung ikan tirusan jantan dengan ikan tirusan betina. Menurutnya, untuk gelembung ikan tirusan jantan, dihargai lebih mahal. “Kalau gelembung ikan tirusan jantan, ada garisnya di tengah, dan ini harganya lebih mahal dari pada yang betina,” katanya.
Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Pontianak, Miharjo mengatakan, gelembung renang ikan menjadi salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Bahkan mencapai milyaran rupiah. Produk gelembung ikan tersebut dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya Jakarta dan Surabaya. Berdasarkan data lalu lintas SKIPM Pontianak tahun 2019, frekuensi pengiriman gelembung ikan terjadi sebanyak 196 kali dengan total 3.959 kilogram. Dari lalu lintas produk gelembung ikan tersebut, nilai komoditi yang dihasilkan mencapai Rp 1,1 Milyar. Sedangkan di tahun 2020, jumlahnya mengalami penurunan. Yakni frekuensi pengirimam sebanyak 161 kali, jumlah 3.927 kilogram, dengan nilai komoditi mencapai Rp. 993.456.004. “Tahun ini sedikit menurun. Mungkin karena situasi pandemi,” katanya.
Kendati demikian, kata Miharjo, sejak empat tahun terakhir, trend pengiriman komoditas gelembung ikan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa perairan Kalimantan Barat memiliki potensi sumberdaya perikanan yang melimpah. “Potensi perikanan kalbar sampai saat ni masih sangat besar. Terlihat dari data ekspor dan domestic yang terus meningkat,” terangnya.
Selain komoditas produk gelembung ikan, kata Miharjo, komoditas lainnya seperti ikan hias juga memiliki nilai komoditi yang tinggi. Berdasarkan lalu lintas pengiriman ikan hias domestik November 2020 mencapai Rp. 9,2 milyar. Terdiri dari Arwana Super Red, Cupang, Peyang, Udang ketak, Ringau, Arwana Silver, Bawal Putih segar, dan Rasbora. Sedangkan untuk lalu lintas pengiriman luar negeri (ekspor) mencapai Rp 4,9 milyar dengan negara tujuan dominan seperti Hongkong, singapura, China, Taiwan, Malaysia, Thailand, dan Jepang.
Manfaat Gelembung Ikan
Berdasarkan data Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), gelembung ikan memiliki manfaat bagi kesehatan, di antaranya sebagai sumber kolagen, meningkatkan metabolisme tubuh, dan meningkatkan kecerdasan bayi.
Kolagen sendiri banyak ditemukan pada produk kecantikan, karena salah satu fungsi kolagen yakni untuk menjaga kesehatan kulit wajah agar tetap kencang sehingga tidak terlihat berkeriput. Selain membuat kulit kencang, kolagen juga dapat menjaga kulit secara keseluruhan sehingga kulit wajah menjadi lebih sehat.
Selain untuk menjaga kecantikan wajah, kolagen juga memiliki fungsi yang lain, yakni untuk menjaga daya tahan tubuh. Kolagen tidak hanya membantu kesehatan kulit, tetapi juga membangun beberapa organ tubuh dan bagian tubuh diantaranya tulang, sendi, otot dan gigi. Hal ini disebabkan, karena kandungan kolagen normal pada tubuh yakni 30 persen dari jumlah keseluruhan protein dalam tubuh.
Gelembung ikan memiliki fungsi meningkatkan metabolisme pada tubuh. Peningkatan metabolisme pada tubuh akan berdampak baik bagi kesehatan. Dengan metabolisme yang baik, maka pembakaran kalori dalam tubuh juga baik. Selain itu, gelembung ikan juga dapat meningkatkan kecerdasan otak janin di dalam rahim sang Ibu. Ibu hamil yang mengkonsumsi gelembung ikan sama dengan memberikan makanan berupa nutrisi yang baik untuk janin di dalam rahimnya. Hal tersebut secara tidak langsung akan menambah kecerdasan otak bayi dan membantu sirkulasi darah pada janin bayi.
Menilik tentang harga jualnya, benda yang mirip kerupuk mentah keras ini memiliki nilai yang fantastis. Pasalnya para nelayan di Merauke, Papua, maupun daerah lainnya, gelembung ikan salah satu alasan mereka berada di tengah laut selama berpuluh-puluh hari. Nilai gelembung ini dipengaruhi oleh jenis kelamin ikannya. Ternyata beda harga antara gelembung ikan jantan dan betina. Bila jantan pinggirnya cenderung berbentuk tipis dan tengahnya tebal. Jika ikan betina, permukaan gelembung ikan cenderung tebal, tapi di dalamnya sedikit. Nah inilah yang menjadikan harga gelembung jantan lebih mahal harganya. (**)