PONTIANAK – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat dan Gerakan Pengusaha Kalbar Peduli menyerahkan 880 unit rapid test kepada Gubernur Kalbar Sutarmidji, Senin (30/3). Hadir Ketua Dewan Penasehat Kadin Kalbar Arie Chandra, Ketua Umum Kadin Kalbar Santyoso Tio dan pengurus lainnya; Abi Husni Tahir, Fachrudin Siregar, dan Salman Busrah. Jumlah rapid test ini adalah tahap pertama dari rencana 16.000 unit yang dipesan Kadin.
Arie Chandra yang juga Ketua Gerakan Pengusaha Kalbar Peduli menyebut sejatinya pada tahap awal pihaknya memesan 6.000 unit. Namun lantaran sulitnya mendatangkan alat ini, maka baru 880 unit yang datang duluan. “Mungkin beberapa hari lagi akan datang sebanyak 2000-3000 unit. Kita berharap dengan adanya rapid test ini, maka jumlah orang dengan positif Covid-19 di Kalbar bisa lebih tegambar dan segera mendapat penanganan terbaik,” ujarnya.
Menurut dia, mendapatkan alat ini sangat susah. Pasalnya semua negara di dunia dan daerah-daerah di Indonesia juga mengantre untuk membelinya. Ditambah lagi transportasi dari Tiongkok, produsen alat ini sangat tidak lancar di tengah pandemi saat ini. Kata dia, kendati bayar semua pembelian dibayar di muka. Bahkan punya kenalan dengan produsen atau distributor produk ini, tidak ada jaminan mendapatkan layanan prioritas.
“Jadi untuk yang baru datang ini kita butuh hampir dua minggu dari pemesanan sampai barangnya tiba di Pontianak. Selain orang dari seluruh dunia rebutan untuk beli. Distribusinya juga susah karena seluruh penerbangan distop di sana. Kita hanya berharap dari pesawat kargo saja yang memang juga jumlahnya terbatas sekarang. Tetapi untuk yang selanjutnya kita upayakan lebih cepat lagi,” ungkap dia.
Sementara APD, beberapa hari lalu memang susah mendapatkannya. Namun sekarang, kata Arie, jauh lebih mudah, lantaran sejumlah pabrik di Pulau Jawa melipatgandakan produksinya. “Kita pesan puluhan ribu untuk APD. Memang awalnya susah juga membelinya. Tetapi sekarang produksinya sudah mulai banyak,” imbuh dia.
Gerakan Pengusaha Kalbar Peduli dan Kadin sendiri telah membuka donasi sejak lebih sepekan lalu. Hingga, kemarin, total ada 330an orang yang telah menyumbang. Saban hari pihaknya membelanjakan uang tersebut untuk membeli alat pelindung diri masker, pakaian hazmat, kacamata safety, hand sanitizer, dan lainnya.
Selain itu akan ada pula termometer tembak. Pihaknya juga berencana untuk membuat bak cuci tangan yang akan disebar di sejumlah titik strategis di Kalbar. “Kita akan buat. Tentu kita akan koordinasi dengan pemerintah daerah. Titik mana saja yang membutuhkan adanya bak cuci tangan bersama ini,” sebut dia.
Ketua Kadin Kalbar Santyoso Tio menyebut bantuan APD tersebut sudah disalurkan ke Pemprov Kalbar, Pemkot Pontianak, Pemkot Singkawang, Pemkab Kubu Raya, Pemkab Ketapang, RS Untan dan lainnya. Beberapa bantuan juga akan disalurkan ke pemerintah daerah lain di Kalbar dalan hari-hari ke depan.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyalurkan APD untuk rumah sakit swasta yang saat ini sedang kekurangan APD, seperti RS Yarsi Pontianak, RS St Vincensius Singkawang, RS Bethesda Serukam, dan menyusul RS St Elisabeth Sambas serta rumah sakit swasta lainnya. Pihaknya juga bekerjasama dengan Polda Kalbar dan Kodam XII Tanjungpura untuk penyaluran masker kepada masyarakat.
Bantuan itu berupa alat medis untuk rumah sakit negeri sudah kami salurkan melalui Pemprov dan Pemda setempat. “Kami meminta tolong kepada Pemda agar disalurkan kepada tim medis dan rumah sakit yang sedang berjuang menghadapi wabah ini di Kalbar. Karena di tengah kondisi sekarang dimana dunia serentak mengalami musibah yang sama, tentu alat-alat ini sulit didapatkan. Jadi kami inisiatif untuk menyumbang APD dan alat medis lainnya,” ujar dia.
Sampai saat ini donasi masih dibuka, dan mengalir. Santyoso Tio menilai, saat ini adalah momentum dimana dunia usaga untuk kompak dan bersatu. Pasalnya di sejumlah negara, Covid-19 telah meluluhlantakkan perekonomian. “Kepedulian dan kekompakkan kita dibutuhkan untuk saat ini. Kalau kita menyumbang sendiri-sendiri, tentu jumlahnya kecil dalam menghadirkan bantuan. Tetapi kalau dikumpulkan tentu akan banyak dan keleluasaan terasa. Bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” kata dia.
Kadin, juga meminta kepada asosiasi usaha sektor pangan, ritel dan logistik untuk memastikan kelancaran usahanya. Menurutnya stok dan distribusi bahan pokok harus tetap lancar pada momen sekarang ini. Santyoso berharap pula kepada para anggotanya untuk patuh terhadap arahan pemerintah. Pasalnya situasi darurat ini membutuhkan kedisiplinan dan kepatuhan terhadap pemerintah.
Soal dampak Covid-19 terhadap perekonomian Kalbar, utamanya dunia usaha, Santyoso menyebut dampaknya sudah sangat terasa. Kendati dunia bisnis babak belur dihantam Corona, namun bukan berarti kepedulian dari pengusaha harus terhenti. “Justru di saat seperti inilah kita harus bahu-membahu dengan pemerintah dan masyarakat. Kita lakukan yang kita bisa. Mudah-mudahan musibah ini cepat berlalu dan kita hidup normal kembali,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu Sutarmidji menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas bantuan alat kesehatan berupa Rapid Test Covid-19 yang diprakarsai oleh Kadin Kalbar. “Ini bantuan alat kesehatan Rapid Test kepada Pemprov Kalbar dari para pengusaha Kalbar Peduli Covid-19,” ungkap Midji sapaan akrabnya.
Dikatakannya, bantuan alat kesehatan ini diperuntukkan untuk Rumah Sakit (RS) yang sedang merawat Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan positif Covid-19 serta orang yang masuk kategori perlu mengetahui status dengan cepat serta diperuntukkan juga bagi tenaga medis.
Ia juga meminta bupati/ wali kota di provinsi ini cepat tanggap dengan permasalahan ini. Juga memperhatikan kesiapan RS di daerah masing-masing, termasuk berupaya untuk mencari APD untuk kebutuhan tenaga medis.
“Jangan berharap tunggu datang dari provinsi. Saat ini, provinsi juga sedang mencari. Kalau Kepala Daerah miliki jaringan, silakan saja,” pesannya. (ars/bar)