PONTIANAK – Puluhan warga Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jungkat, menggelar aksi demonstrasi di SPBU Wajok 64.783.02. Rabu (31/8).
Warga kesal lantaran sudah hampir dua minggu, pengelola SPBU tidak melayani penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar.
Akibat tidak adanya pelayanan itu, warga akhirnya tidak dapat mengisi bahan bakar kendaraan, hingga berdampak warga tidak bisa bekerja.
Salah satu warga, Andi Hamdani, mengatakan, ia bersama warga lainnya sengaja mendatangi di SPBU Wajok karena sudah hampir 13 hari lamanya tidak menyalurkan atau mendistribusikan solar kepada warga.
“Saya tidak mau minyak. Tapi saya butuh minyak,” kata Hamdani.
Hamdani menerangkan, padahal seperti yang diketahui pasokan solar di SPBU Wajok ada bahkan jumlahnya mencapai 16 ton.
“Stok solar ada. Tapi tidak dijual, kan percuma. Jadi kami masyarakat kecil ini, mau diapakan,” kesal Hamdani.
Hamdani menuturkan, pengelola SPBU Wajok beralasan tidak mendistribusikan solar karena mesin sistem pengisian secara online rusak, akibat disambar petir.
Menurut Hamdani, kalau sistem online rusak, maka seharusnya ada kebijakan dari pengelola agar dapat tetap mendistribusikan solar kepada masyarakat. Seperti dengan cara manual dengan sistem diawasi oleh pihak yang berkepentingan.
Hamdani menerangkan, sebelum menggelar aksi, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pengelolaan SPBU agar segera mengambil kebijakan terbaik agar kebutuhan masyarakat terhadap solar tetap terpenuhi.
“Jangan masalah ini dibiarkan. Dampaknya kami yang merasakan. Tidak bisa bekerja,” ujar Hamdani.
Warga lainnya, Bandi, mengatakan, dirinya juga sangat merasakan dampak dari tidak adanya pendistribusian solar dari SPBU Wajok kepada warga.
Bandi mengungkapkan, sudah hampir satu minggu ini, sopir-sopirnya berhenti bekerja, karena truk miliknya sudah tidak memiliki bahan bakar.
“Ini satu-satunya SPBU Pertamina Ritel di Wajok Hilir. Kebutuhan minyak kami tergantung dengan SPBU di sini,” kata Bandi.
Bandi mengungkapkan, untuk membeli solar di pengecer, dirinya mengaku tidak mampu, lantaran harganya lebih mahal.
“Jadi kami warga berharap, pelayanan penjualan solar di SPBU Wajok Hilir ini dapat kembali dibuka. Kasihan kami, tidak bisa bekerja,” pungkas Bandi. (adg)