23.9 C
Pontianak
Monday, June 5, 2023

Warga Pontianak Positif Corona

Diduga Tertular dari Luar Negeri 

JAKARTA – Pemerintah kembali mengumumkan kenaikan drastis dari jumlah pengidap virus corona (Covid-19) di Indonesia. Dari puluhan pasien yang dinyatakan positif, satu di antaranya ada di Kota Pontianak.

Juru Bicara Pemerintah untuk Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, sudah ada 96 orang di Indonesia yang positif Covid-19. “Dari terakhir kemarin 69 sekarang jadi 96. Ada penambahan 27 orang,” ujar pria yang akrab disapa Yuri ini di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3).

Yuri menambahkan, peta penyebaran Covid-19 sudah melebar. Tidak hanya DKI Jakarta, tapi juga Jawa Barat, Bandung dan Tanggerang, lalu Jawa Tengah di Solo dan Yogyakarta serta Bali, Manado dan Pontianak. “Lalu di beberapa tempat lain yang sedang kami tracking, karena kami belum menemukan posisi yang sebenarnya di mana,” ujarnya.

Sampai saat ini, ia mengatakan sudah ada lima orang yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. Sementara, sudah ada delapan orang yang dinyatakan sembuh. Menurut Yuri, delapan orang dinyatakan sembuh setelah menjalani serangkaian pemeriksaan. Hasilnya, Covid-19 dari tubuh mereka sudah tidak ada.

“Tidak ada lagi keluhan fisik dan tidak lagi dua kali ditemukan negatif,” pungkasnya.  Menanggapi adanya kasus positif Covid-19 di Pontianak, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan yang berhak memberi keterangan adalah Kemenkes RI. Namun ia membenarkan informasi tersebut. “Iya, satu orang (positif Covid-19) tapi kondisinya semakin baik,” katanya kepada Pontianak Post, Sabtu (14/3).

Meski demikian, orang nomor satu di Kalbar itu tak menjelaskan lebih lanjut di RS mana pasien diisolasi. Midji sapaan akrabnya hanya memastikan yang bersangkutan sudah di-tracking dan diperkirakan terpapar Covid-19 dari luar negeri.

Ia pun kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak ke daerah atau negara yang ada kasus positif corona. “Tetap waspada, Pemda terus berupaya mengisolir guna mengurangi dampaknya,” tambahnya.

Seperti diketahui sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kalbar mengumumkan RSUD rujukan di Kalbar kembali merawat tiga orang warga di ruang isolasi pada, Rabu (11/3). Ketiganya masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan Covid-19.

Harisson menjelaskan dua dari tiga orang pasien tersebut dirawat di ruang isolasi RSUD Sudarso Pontianak. Sementara satu orang pasien dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Azis Singkawang.

Baca Juga :  Landak Tunda Sekolah Tatap Muka, Karolin: Keselamatan Anak Yang Utama

Dua pasien yang dirawat di RSUD Sudarso terdiri dari satu pasien berumur 34 tahun, yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia. Sedangkan satu pasien lagi berumur 55 tahun yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Kuching Sarawak, Malaysia.

Kedua pasien tersebut menderita batuk, demam dan sesak napas. Dari gambaran pemeriksaan rontgen didapatkan gambaran pneumonia. “Jadi kedua pasien ini memenuhi kriteria Pasien Dalam Pengawasan Covid-19,” katanya.

Sedangkan satu orang pasien lagi di rawat di ruang isolasi RSUD Abdul Azis di Singkawang. Pasien ini berumur 19 tahun dan merupakan warga Kota Singkawang yang bekerja Sarawak, Malaysia. Pasien pulang ke Singkawang melalui PLBN Aruk. Pasien ini juga menderita batuk dan demam pada saat melewati pemeriksaan di PLBN Aruk. Sempat berobat ke puskesmas di Singkawang dan kemudian di rujuk ke RSUD Abdul Azis.

“Terhadap tiga pasien tersebut telah dilakukan pemeriksaan swap nasofaring untuk pengambilan spesimen lendir di tenggorokan. Selanjutnya spesimen akan dikirim ke Balitbangkes di Jakarta,” terangnya.

Baik Sutarmidji maupun Harisson tidak menjawab ketika ditanya soal satu orang yang positif tersebut, apakah satu di antara tiga pasien yang sebelumnya dalam pengawasan atau pasien baru.

 

Pasien Suspek Baru

 

Sementara itu, Rumah Sakit Abdul Aziz kembali merawat satu pasien dalam pengawasan karena diduga menunjukkan gejala Covid-19.”Ya benar, ada orang dari Sambas, saat ini sedang dirawat di ruang isolasi,” ungkap Direktur RS Abdul Aziz, dr Ruchanihadi Sp. PD kepada media ini.

Ia mengatakan pasien dalam pengawasan tersebut adalah laki laki berusia 46 tahun. Laki laki tersebut baru pulang dari Malaysia usai menghadiri sebuah tabligh akbar.
“Datang pukul 21.00 wib malam, Jumat (14/3). Pasien datang sendiri, setelah diperiksa di UGD langsung kita karantina di ruang isolasi,” ungkapnya, Sabtu (14/3).

Saat tiba di RS Abdul Aziz, pasien tersebut mengalami demam dan batuk, di mana demamnya saat diperiksa 37,2 derajat celcius. Kemudian pada Sabtu (14/3) kondisi demamnya 36,2 derajat celcius. “Saat ini kondisinya semakin membaik, demamnya sudah turun, batuknya sudah reda,” katanya.

Dengan masuknya pasien asal Kabupaten Sambas ini maka saat ini RS Abdul Aziz Singkawang mengawasi dua pasien dalam pengawasan di ruang isolasi RS Abdul Aziz.
Untuk kepastian medisnya, pihaknya masih menunggu hasil sampel dari Banlitbangkes Kemenkes di Jakarata. “Selama belum keluar hasilnya maka pasien tetap berada di ruang Isolasi,” ungkapnyan.

Baca Juga :  19 Ribu Warga Mengungsi, 4 Orang Meninggal Akibat Banjir di Jakarta

 

Imbau Periksakan Diri

 

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson mengimbau warga yang baru saja pulang dari Kuala Lumpur dan Kuching, Malaysia agar memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Saat ini pihaknya sudah mendapat informasi bahwa pada akhir Februari 2020 ada 600-an orang WNI yang mengikuti acara tabligh akbar di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ada juga dalam beberapa minggu terakhir warga Kalbar yang melakukan kunjungan ke Kuching Serawak, Malaysia untuk mengikuti pertemuan-pertemuan, baik berupa pengajian atau pertemuan lain.

“Terhadap warga Kalbar yang pernah melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur dan Kuching agar segera melakukan pemeriksaan rutin ke petugas puskesmas atau ke petugas kesehatan lain,” katanya melalui keterangan tertulis, Sabtu (14/3).

Jika setelah pemeriksaan nantinya dinyatakan sehat, warga tersebut tetap diminta tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah, sampai 14-20 hari setelah kunjungan. Sedangkan apabila sakit, yang bersangkutan akan diobati sesuai prosedur.

Masyarakat diharapkan jangan takut atau alergi terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan karena itu dilakukan demi kesehatan masyarakat itu sendiri, termasuk keluarga atau orang lain di sekitarnya.

Ini dikarenakan sekarang di Kuala Lumpur, Kuching dan Brunei telah menjadi negara yang terjangkit Covid-19. Harisson menyebut dari informasi Konsul Malaysia di Pontianak, warga Kuching dan Brunei yang positif Covid-19 adalah mereka yang menghadiri tabligh akbar di Kuala Lumpur.

Berdasarkan informasi itu maka ada kemungkinan warga Kalbar yang menghadiri acara tersebut juga tertular Covid-19. Untuk itu, setiap warga Kalbar yang pernah mengunjungi Kuala Lumpur dan Kuching Serawak agar memeriksakan kesehatannya.

Harisson juga mengingatkan para kepala dinas kesehatan kabupaten/kota untuk terus mengingatkan seluruh puskesmas dan rumah sakit (RS) di wilayahnya untuk proaktif melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang berada dalam wilayah binaannya.

Puskesmas harus memantau kesehatan warganya terutama mereka yang pernah melakukan kunjungan ke luar negeri. “Cari informasi di masyarakat siapa saja warga yang baru pulang dari luar negeri lalu periksa kesehatannya,” tutupnya. (bar/har)

Diduga Tertular dari Luar Negeri 

JAKARTA – Pemerintah kembali mengumumkan kenaikan drastis dari jumlah pengidap virus corona (Covid-19) di Indonesia. Dari puluhan pasien yang dinyatakan positif, satu di antaranya ada di Kota Pontianak.

Juru Bicara Pemerintah untuk Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, sudah ada 96 orang di Indonesia yang positif Covid-19. “Dari terakhir kemarin 69 sekarang jadi 96. Ada penambahan 27 orang,” ujar pria yang akrab disapa Yuri ini di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3).

Yuri menambahkan, peta penyebaran Covid-19 sudah melebar. Tidak hanya DKI Jakarta, tapi juga Jawa Barat, Bandung dan Tanggerang, lalu Jawa Tengah di Solo dan Yogyakarta serta Bali, Manado dan Pontianak. “Lalu di beberapa tempat lain yang sedang kami tracking, karena kami belum menemukan posisi yang sebenarnya di mana,” ujarnya.

Sampai saat ini, ia mengatakan sudah ada lima orang yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19. Sementara, sudah ada delapan orang yang dinyatakan sembuh. Menurut Yuri, delapan orang dinyatakan sembuh setelah menjalani serangkaian pemeriksaan. Hasilnya, Covid-19 dari tubuh mereka sudah tidak ada.

“Tidak ada lagi keluhan fisik dan tidak lagi dua kali ditemukan negatif,” pungkasnya.  Menanggapi adanya kasus positif Covid-19 di Pontianak, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan yang berhak memberi keterangan adalah Kemenkes RI. Namun ia membenarkan informasi tersebut. “Iya, satu orang (positif Covid-19) tapi kondisinya semakin baik,” katanya kepada Pontianak Post, Sabtu (14/3).

Meski demikian, orang nomor satu di Kalbar itu tak menjelaskan lebih lanjut di RS mana pasien diisolasi. Midji sapaan akrabnya hanya memastikan yang bersangkutan sudah di-tracking dan diperkirakan terpapar Covid-19 dari luar negeri.

Ia pun kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak ke daerah atau negara yang ada kasus positif corona. “Tetap waspada, Pemda terus berupaya mengisolir guna mengurangi dampaknya,” tambahnya.

Seperti diketahui sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kalbar mengumumkan RSUD rujukan di Kalbar kembali merawat tiga orang warga di ruang isolasi pada, Rabu (11/3). Ketiganya masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan Covid-19.

Harisson menjelaskan dua dari tiga orang pasien tersebut dirawat di ruang isolasi RSUD Sudarso Pontianak. Sementara satu orang pasien dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Azis Singkawang.

Baca Juga :  Jokowi Pastikan 105 Ribu APD Siap Didistribusikan ke Berbagai Wilayah

Dua pasien yang dirawat di RSUD Sudarso terdiri dari satu pasien berumur 34 tahun, yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia. Sedangkan satu pasien lagi berumur 55 tahun yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Kuching Sarawak, Malaysia.

Kedua pasien tersebut menderita batuk, demam dan sesak napas. Dari gambaran pemeriksaan rontgen didapatkan gambaran pneumonia. “Jadi kedua pasien ini memenuhi kriteria Pasien Dalam Pengawasan Covid-19,” katanya.

Sedangkan satu orang pasien lagi di rawat di ruang isolasi RSUD Abdul Azis di Singkawang. Pasien ini berumur 19 tahun dan merupakan warga Kota Singkawang yang bekerja Sarawak, Malaysia. Pasien pulang ke Singkawang melalui PLBN Aruk. Pasien ini juga menderita batuk dan demam pada saat melewati pemeriksaan di PLBN Aruk. Sempat berobat ke puskesmas di Singkawang dan kemudian di rujuk ke RSUD Abdul Azis.

“Terhadap tiga pasien tersebut telah dilakukan pemeriksaan swap nasofaring untuk pengambilan spesimen lendir di tenggorokan. Selanjutnya spesimen akan dikirim ke Balitbangkes di Jakarta,” terangnya.

Baik Sutarmidji maupun Harisson tidak menjawab ketika ditanya soal satu orang yang positif tersebut, apakah satu di antara tiga pasien yang sebelumnya dalam pengawasan atau pasien baru.

 

Pasien Suspek Baru

 

Sementara itu, Rumah Sakit Abdul Aziz kembali merawat satu pasien dalam pengawasan karena diduga menunjukkan gejala Covid-19.”Ya benar, ada orang dari Sambas, saat ini sedang dirawat di ruang isolasi,” ungkap Direktur RS Abdul Aziz, dr Ruchanihadi Sp. PD kepada media ini.

Ia mengatakan pasien dalam pengawasan tersebut adalah laki laki berusia 46 tahun. Laki laki tersebut baru pulang dari Malaysia usai menghadiri sebuah tabligh akbar.
“Datang pukul 21.00 wib malam, Jumat (14/3). Pasien datang sendiri, setelah diperiksa di UGD langsung kita karantina di ruang isolasi,” ungkapnya, Sabtu (14/3).

Saat tiba di RS Abdul Aziz, pasien tersebut mengalami demam dan batuk, di mana demamnya saat diperiksa 37,2 derajat celcius. Kemudian pada Sabtu (14/3) kondisi demamnya 36,2 derajat celcius. “Saat ini kondisinya semakin membaik, demamnya sudah turun, batuknya sudah reda,” katanya.

Dengan masuknya pasien asal Kabupaten Sambas ini maka saat ini RS Abdul Aziz Singkawang mengawasi dua pasien dalam pengawasan di ruang isolasi RS Abdul Aziz.
Untuk kepastian medisnya, pihaknya masih menunggu hasil sampel dari Banlitbangkes Kemenkes di Jakarata. “Selama belum keluar hasilnya maka pasien tetap berada di ruang Isolasi,” ungkapnyan.

Baca Juga :  Kunjungi Pasar Ciputat, Mendag Inginkan Distribusi Migor Curah Tepat Sasaran

 

Imbau Periksakan Diri

 

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson mengimbau warga yang baru saja pulang dari Kuala Lumpur dan Kuching, Malaysia agar memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Saat ini pihaknya sudah mendapat informasi bahwa pada akhir Februari 2020 ada 600-an orang WNI yang mengikuti acara tabligh akbar di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ada juga dalam beberapa minggu terakhir warga Kalbar yang melakukan kunjungan ke Kuching Serawak, Malaysia untuk mengikuti pertemuan-pertemuan, baik berupa pengajian atau pertemuan lain.

“Terhadap warga Kalbar yang pernah melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur dan Kuching agar segera melakukan pemeriksaan rutin ke petugas puskesmas atau ke petugas kesehatan lain,” katanya melalui keterangan tertulis, Sabtu (14/3).

Jika setelah pemeriksaan nantinya dinyatakan sehat, warga tersebut tetap diminta tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah, sampai 14-20 hari setelah kunjungan. Sedangkan apabila sakit, yang bersangkutan akan diobati sesuai prosedur.

Masyarakat diharapkan jangan takut atau alergi terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan karena itu dilakukan demi kesehatan masyarakat itu sendiri, termasuk keluarga atau orang lain di sekitarnya.

Ini dikarenakan sekarang di Kuala Lumpur, Kuching dan Brunei telah menjadi negara yang terjangkit Covid-19. Harisson menyebut dari informasi Konsul Malaysia di Pontianak, warga Kuching dan Brunei yang positif Covid-19 adalah mereka yang menghadiri tabligh akbar di Kuala Lumpur.

Berdasarkan informasi itu maka ada kemungkinan warga Kalbar yang menghadiri acara tersebut juga tertular Covid-19. Untuk itu, setiap warga Kalbar yang pernah mengunjungi Kuala Lumpur dan Kuching Serawak agar memeriksakan kesehatannya.

Harisson juga mengingatkan para kepala dinas kesehatan kabupaten/kota untuk terus mengingatkan seluruh puskesmas dan rumah sakit (RS) di wilayahnya untuk proaktif melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang berada dalam wilayah binaannya.

Puskesmas harus memantau kesehatan warganya terutama mereka yang pernah melakukan kunjungan ke luar negeri. “Cari informasi di masyarakat siapa saja warga yang baru pulang dari luar negeri lalu periksa kesehatannya,” tutupnya. (bar/har)

Most Read

Artikel Terbaru