31.7 C
Pontianak
Saturday, June 3, 2023

Permukiman di Bukit Penyebab Banjir, Midji Pertanyakan Kajian Topografi

SINGKAWANG- Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengungkapkan, persoalan banjir di Kota Singkawang sudah sejak lama ia soroti. Terutama mengenai banyaknya permukiman di kawasan perbukitan yang menyebabkan hutan menjadi gundul.

“Singkawang ini coba saja cek berita-berita saya sudah ngomong lama. Kalau dibiarkan permukman di bukti-bukit, bukit (jadi) gundul, banjir pasti melanda Singkawang,” ungkapnya saat memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Dekonsentrasi Tugas dan Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat, Kamis (16/3).

Midji-sapaan karibnya menyarankan dalam pembangunan drainase agar dihitung secara benar. Karena dilihat dari posisi wilayahnya, Kota Singkawang tidak jauh dari muara, sebagai pembuangan akhir air ke laut. “Ada tidak kajian topografi (di Singkawang) sehingga pembangunan drainase tidak salah,” katanya.

Baca Juga :  Pelaku Penembakan Ditahan

Konektivitas antar saluran mulai dari primer, sekunder, tersier lanjut dia harus diperhatikan. Terutama terkait ketinggian dari masing-masing saluran, sehingga saluran air tak terhambat. “Mengapa konektivitas saluran itu penting, karena tidak ada banjir pun, setiap hari rumah tangga menghasilkan buangan air, atau limbah,” ujarnya.(bar)

SINGKAWANG- Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengungkapkan, persoalan banjir di Kota Singkawang sudah sejak lama ia soroti. Terutama mengenai banyaknya permukiman di kawasan perbukitan yang menyebabkan hutan menjadi gundul.

“Singkawang ini coba saja cek berita-berita saya sudah ngomong lama. Kalau dibiarkan permukman di bukti-bukit, bukit (jadi) gundul, banjir pasti melanda Singkawang,” ungkapnya saat memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Dekonsentrasi Tugas dan Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat, Kamis (16/3).

Midji-sapaan karibnya menyarankan dalam pembangunan drainase agar dihitung secara benar. Karena dilihat dari posisi wilayahnya, Kota Singkawang tidak jauh dari muara, sebagai pembuangan akhir air ke laut. “Ada tidak kajian topografi (di Singkawang) sehingga pembangunan drainase tidak salah,” katanya.

Baca Juga :  Rucika Raih Green Label Indonesia Level GOLD Untuk 9 Produk Unggulan

Konektivitas antar saluran mulai dari primer, sekunder, tersier lanjut dia harus diperhatikan. Terutama terkait ketinggian dari masing-masing saluran, sehingga saluran air tak terhambat. “Mengapa konektivitas saluran itu penting, karena tidak ada banjir pun, setiap hari rumah tangga menghasilkan buangan air, atau limbah,” ujarnya.(bar)

Most Read

Artikel Terbaru