Wabah Covid-19 di Jakarta dan Jawa Timur (Jatim) makin ganas. Dua provinsi itu pun melakukan langkah-langkah ekstrem untuk meredam virus tersebut.
Kemarin Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menetapkan status darurat Covid-19. Sedangkan Gubernur DKI Anies Baswedan mengeluarkan surat seruan agar para pengusaha membatasi aktivitas.
Khofifah mengumumkan status darurat itu di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, kemarin. Seiring dengan penetapan status itu, berbagai langkah diambil Pemprov Jatim dengan melibatkan semua pihak. Pemprov juga menyiapkan kompensasi sembako untuk masyarakat. ”Semua sedang kami persiapkan,” ujarnya.
Khofifah menjelaskan, Polri telah mengirim pasukan untuk membantu penanganan masalah virus korona. Begitu juga TNI-AL. Mereka memastikan wilayah bandara dan pelabuhan aman dari virus tersebut. ”Kami bersinergi sebagai respons pemberlakuan kondisi darurat,” ucapnya.
Soal kompensasi sembako, Khofifah bersama jajaran sedang menghitung tingkat kebutuhan. Dia menyebut angka perkiraan Rp 3,2 miliar. Uang itu akan diwujudkan sembako. ”Kami bagi di beberapa titik di Jawa Timur.”
Dana tersebut diambilkan dari pengalihan anggaran kunjungan kerja yang batal dilaksanakan. Tadi malam semua anggaran itu dihitung. Secepatnya dana tersebut dibelikan sembako dan didistribusikan. ”Targetnya masyarakat pekerja atau berpenghasilan harian,” ujar dia. Misalnya tukang becak dan pekerja harian di lapangan. Jumlah mereka juga sedang dihitung.
Hingga kemarin sore, tercatat sudah ada 72 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim. Terbanyak di Surabaya (32), disusul Malang (8). ”Keduanya (Surabaya dan Malang, Red) masuk zona merah,” ucap Khofifah. Ada 62 unit rumah sakit yang disiapkan. Dari jumlah itu, ada 405 bed. Di Surabaya sendiri ada 200 bed.
Di Jakarta, Gubernur Anies Baswedan menerbitkan surat seruan Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Kegiatan Perkantoran dalam Rangka Mencegah Persebaran Wabah Coronavirus Disease (Covid-19).
Dalam surat itu, Anies mengimbau seluruh perusahaan untuk melakukan beberapa hal. Di antaranya, menghentikan seluruh kegiatan perkantoran untuk sementara, menutup fasilitas operasional, dan melakukan kegiatan usaha dari rumah. Perusahaan yang tidak dapat menghentikan total kegiatan perkantorannya diminta mengurangi kegiatan tersebut sampai batas minimal. Seruan tersebut berlaku mulai 20 Maret sampai 2 April.
’’Ini statusnya seruan. Tapi, menegaskan bahwa seluruh kegiatan perkantoran untuk sementara waktu dihentikan, menutup fasilitas operasional, dan tidak melakukan kegiatan perkantoran. Lakukan kegiatan di rumah,’’ kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta kemarin (20/3).
Meski surat bersifat seruan, Anies berharap semua pengusaha menaatinya. Bila tidak, lanjut dia, pencegahan penularan Covid-19 di Jakarta tidak akan efektif.
Anies mengakui, berbagai pembatasan itu akan memberikan dampak. Khususnya bagi warga Jakarta yang mengandalkan pendapatan harian. Anies mengaku sudah mendapatkan datanya, yakni sekitar 1,1 juta orang. Dia berjanji memberikan bantuan secara bertahap. ’’Sekarang sedang dirumuskan besaran (dan) metode mengikuti perkembangan (kondisi Jakarta),’’ tambahnya.
Obat dan Rapid Test Masal
Selalu ada harapan di tengah rentetan kondisi buruk imbas pandemi Covid-19. Salah satunya, muncul obat bermerek Avigan. Obat tersebut oleh pemerintah Tiongkok sudah dinyatakan efektif melawan Covid-19. Pemerintah Indonesia akan menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan di tanah air. Avigan, tutur presiden, sudah diuji coba di beberapa negara. Hasilnya cukup efektif. ’’Kita telah mendatangkan 5.000, akan kita coba, dan dalam proses pemesanan 2 juta (dosis),’’ terangnya di Istana Merdeka kemarin sore (20/3).
Selain itu, pemerintah menyiapkan tiga juta produk Chloroquine. Obat-obat tersebut akan mendukung program rapid test yang dilaksanakan pemerintah. Distribusinya dilakukan dari rumah ke rumah melalui RS dan puskesmas setempat. Diutamakan bagi daerah yang warganya terinfeksi. BUMN farmasi juga diminta memproduksinya dalam jumlah besar.
Avigan adalah obat bikinan Fujifilm Toyama Chemical, anak perusahaan Fujifilm Holdings Corporation Jepang. Tiongkok secara resmi merekomendasikan penggunaan obat tersebut untuk melawan wabah Covid-19. Sementara itu, Chloroquine selama ini dikenal sebagai obat antimalaria.
Di sisi lain, presiden juga menyampaikan bahwa rapid test sudah dimulai di Jakarta Selatan. Tes dilakukan secara desentralisasi, melibatkan semua laboratorium yang ditunjuk Kemenkes. Harapannya, bisa lebih cepat didapatkan indikasi awal seseorang terinfeksi virus SARS-CoV-2 atau tidak.
Sebagai pendukung rapid test, pemerintah menyiapkan banyak lokasi isolasi untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan penderita setelah pelaksanaan rapid test. Di Jakarta, ada wisma atlet dan sejumlah hotel milik BUMN.
Bagaimana dengan daerah? Presiden sudah memerintah Mendagri untuk menyiapkan gedung-gedung yang mungkin bisa dipakai sebagai tempat karantina atau isolasi apabila RS yang disiapkan tidak mencukupi. ’’Saya kira daerah memiliki tempat-tempat diklat yang banyak,’’ tambah mantan wali kota Solo tersebut.
Di luar itu, tentu saja ada Pulau Galang yang juga disiapkan untuk lokasi karantina. Terutama bagi WNI yang terpaksa dievakuasi dari negara lain akibat virus korona baru.
Rapid test untuk Covid-19 menggunakan metode tes imunoglobulin. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, pada dasarnya ada beberapa metode untuk mendeteksi SARS-CoV-2. Yang paling sensitif adalah metode molekuler yang diistilahkan sebagai PCR (polymerase chain reaction).
Metode lain adalah pemeriksaan imunoglobulin (imun). Pemeriksaan itu dilakukan sebagai upaya skrining awal dan bisa dilaksanakan masal. ’’Beberapa negara melakukan hal ini dan kita akan melaksanakannya,’’ terang Yuri.
Yang perlu diketahui masyarakat, tes imunoglobulin akan membuat temuan kasus positif menjadi banyak. Hanya, tidak semua kasus itu harus diartikan diisolasi di RS. ’’Pada kasus positif tanpa gejala atau dengan gejala ringan, pasien akan diedukasi untuk melaksanakan self-isolation,’’ lanjut Dirjen P2P Kemenkes itu.
Bila temuannya disertai gejala moderat atau sakit sedang, penderita tetap harus dikonfirmasi menggunakan PCR. Sebab, PCR memiliki sensitivitas jauh lebih tinggi daripada rapid test. ’’Rapid test ini untuk meyakinkan masyarakat apakah dia tertular atau tidak,’’ tuturnya.
Setelah mendapat kepastian, tinggal melihat protokol selanjutnya. Apakah dia perlu isolasi di RS atau cukup di rumah. Tes imunoglobulin merupakan pemeriksaan antibodi atau bagian dari sistem kekebalan tubuh. Ada berbagai jenis antibodi yang dimiliki tubuh. Misalnya, imunoglobulin A (IgA) yang ditemui dalam tubuh sebagai penunjuk alergi. Tes imunitas itu biasanya dilakukan untuk mendiagnosis adanya infeksi pada organ dan gangguan kekebalan tubuh. Salah satu cara pemeriksaannya adalah menggunakan imunokromatografi.
Ketua Umum Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinis dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKLIn) Prof dr Aryati SpPK(K) menyatakan, pelaksanaan rapid test perlu mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya terkait antibodi yang terbentuk pada hari ke-6 atau lebih.
’’Antibodi terhadap SARS-CoV-2 belum terbukti dapat menentukan infeksi akut saat ini sehingga belum direkomendasikan untuk diagnostik,’’ ungkapnya.
Selain itu, validitas rapid test tersebut belum diketahui. Bahkan, belum dituliskan variasi waktu pengambilan spesimen. Berbagai kondisi tersebut dapat menyebabkan hasil false positive (positif palsu) dan false negative (negatif palsu). ’’Hasil positif tidak bisa memastikan betul terinfeksi Covid-19 saat ini, sedangkan hasil negatif tidak bisa menyingkirkan adanya infeksi Covid-19 sehingga tetap berpotensi menularkan kepada orang lain,’’ ucapnya.
Editor : Ilham Safutra/Jawa Pos
Reporter : riq/rya/byu/lyn/mia/syn/wan/c7/c9/c10/oni/ayi