JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani berkunjung dan memberikan dukungan kepada David dan keluarga di RS Mayapada kemarin siang. Ani, sapaan Sri Mulyani, datang bersama Ketua Umum GP Ansor sekaligus Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Seperti diketahui, David merupakan putra pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina yang menjadi korban aksi penganiayaan brutal oleh Mario Dandy Satrio, anak pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Penganiayaan tersebut membuat David tak sadarkan diri atau koma dan mesti menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Sri Mulyani datang menjenguk sebagai ibu yang sangat prihatin terhadap korban kebiadaban. Sebab, bagi siapa pun, kekerasan tidak dibenarkan atas nama apa pun, dilakukan oleh siapa pun, dan terhadap siapa pun. Jadi, apa yang dialami David bukan hanya duka keluarga, melainkan juga duka bagi semua ayah dan ibu di mana pun berada.
Ani langsung datang ke RS Mayapada setiba di Jakarta Sabtu (25/2) pukul 10.00 WIB. Sebelumnya, dia diketahui tengah melakukan perjalanan dinas ke India. “Sungguh pedih dan remuk hati melihat kondisi David akibat penganiayaan yang kejam dan keji,” ungkapnya.
Ani mengaku sempat mendapat penjelasan dari dokter ICU terkait perkembangan kesehatan David. Dari keterangan yang diperoleh, kondisi David sudah lebih baik dibanding hari pertama perawatan. “Kita semua mendoakan secara tulus dan khusyuk untuk pemulihan dan kesembuhan David,” ucapnya.
Selain menjenguk David, Ani bertemu dengan orang tua David, Jonathan Latumahina dan istri. Dalam kesempatan tersebut, sambil menyalami dan menggenggam erat tangan orang tua David. Dia menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian yang menimpa David dan meminta maaf.
“Saya prihatin banget. Saya minta maaf ya. Kita berdoa terus, semoga David bisa membaik dan sembuh, ujarnya.
Ani juga mendukung langkah hukum orang tua David untuk mendapat keadilan dan kepastian. Dengan begitu, tindak kekerasan dan penganiayaan keji tidak terulang dan tidak boleh dibiarkan dengan alasan apa pun. Saya tegaskan lagi, proses hukum jalan terus aja. Kita akan dukung penuh semuanya, tegasnya.
Hal itu juga disampaikannya pada langkah yang diambil LBH Ansor. Ani mengaku sangat menghargai, menghormati, dan mendukung penuh langkah LBH Ansor. Tak terkecuali dalam menindak kasus tersebut secara hukum.
Ani juga bertemu dengan Alissa Wahid dan Yenny Wahid di RS. Menurut dia, keduanya memberikan perhatian dan dukungan moral yang hebat untuk orang tua David. Termasuk doa-doa tulus bagi kesembuhan sang putra.
Sementara itu, kondisi David disebut telah menunjukkan progres positif. Perwakilan keluarga David, Rustam Hatala, mengatakan, mulai ada respons dari David meski masih tak sadarkan diri. Remaja 17 tahun itu mulai merespons suara dan menunjukkan gerak. Yang melegakan lagi, dia tidak lagi mengalami kejang.
Selain itu, David tak lagi memakai sedatif. Hal yang menandakan David sudah tidak merasa cemas meski tanpa obat penenang.
“Saat ini David masih di ruang ICU. Kami terus berdoa dan berharap David segera sadar dan pulih,” ujarnya kemarin (25/2).
Perkembangan yang sangat baik itu dinilainya tak lepas dari ikhtiar para dokter yang terus bekerja keras. Saat ini pun tim dokter tengah fokus mengurangi pembengkakan akibat tindak kekerasan yang dialami David. “Terima kasih atas semua doa dan support kepada Ananda David dan kami sebagai keluarga,” ucap Rustam. Termasuk jajaran kepolisian yang masih sangat diyakini keadilannya dalam menangani kasus yang sudah melukai nilai kemanusiaan tersebut.
“Terima kasih atas kunjungan, support, dan doa Ibu Menteri Keuangan RI Ibu Sri Mulyani yang telah berkunjung bersama Ketua Umum PP GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas,” ujar Rustam. (mia/c17/oni)