31.7 C
Pontianak
Monday, June 5, 2023

Bulu Tangkis Ukir Catatan Manis

TOKYO—Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan tunggal putra Anthony Ginting mengukir catatan manis dalam bulu tangkis Indonesia setelah sukses menundukkan lawan-lawan mereka pada Olimpiade 2020, Tokyo, Sabtu.

Greysia/Apriyani menaklukkan pasangan Korea Selatan Lee Sohee/Shin Sheungchan dengan 21-19 dan 21-17 pada babak semifinal untuk memastikan diri menjadi ganda putri pertama Tanah Air yang mencapai final Olimpiade.

Pada fase empat besar tersebut, Greysia dan Apriyani menghadapi perlawanan sengit dari lawan yang memang memiliki peringkat dunia lebih baik dari mereka. Greysia/Apriyani saat ini berada pada posisi enam dunia, sementara Lee/Shin di peringkat empat.

“Dari saat masuk lapangan, saya bilang kepada Apriyani harus menang dua gim. Atmosfer ini harus kami dapatkan. Kami sudah pernah kalah dan menang melawan mereka (Lee/Shin), tapi kami tak mau memikirkannya. Kami berusaha tetap tenang dan memberikan yang terbaik,” kata Greysia pascapertandingan.

Baca Juga :  Bukan Sekadar Pelengkap Line Up

Kemenangan Greysia/Apriyani membuat mereka memastikan setidak-tidaknya satu medali perak untuk Indonesia. Akan tetapi, duet yang dipasangkan sejak 2017 itu tentu mengincar medali emas.

Demi mewujudkan keinginan tersebut, mereka harus menaklukkan wakil China yang juga ganda putri peringkat dua dunia, Chen Qingchen dan Jia Yifan pada final di Tokyo, Selasa pekan depan.

Chen/Jia lolos ke partai puncak setelah menundukkan ganda putri Korea Selatan Kim So-yeong/Kong Hee-yong dalam semifinal lainnya dengan 21-15 dan 21-11.

Sementara tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dengan mantap melaju ke semifinal usai menghentikan perlawanan atlet Denmark Andres Antonsen dalam tiga gim 21-18, 15-21 dan 21-18.

Prestasi tersebut menjadi penyegar dahaga 17 tahun tanpa atlet Indonesia dalam semifinal tunggal putra bulu tangkis Olimpiade.

Baca Juga :  Tanjung Apresiasi Atlet Sepak Bola Popda Kalbar

Terakhir kali, fase tersebut dicapai oleh Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro pada Olimpiade 2004. Ketika itu, Taufik mencapai final untuk merebut medali emas, sedangkan Sony kandas namun berhasil membawa pulang medali perunggu.

Anthony Ginting sendiri tidak mau terlalu membebani diri dengan medali. Sudah mencapai semifinal, atlet berusia 25 tahun tersebut ingin fokus menyelesaikan laga satu demi satu.

“Sejak persiapan Olimpiade, saya tidak mau berpikir terlalu jauh. Semua pemain ingin mendapat hasil terbaik di sini. Jangan berharap tinggi, tapi tak boleh rendah juga. Saya ingin menikmati pertandingan di lapangan,” tutur Anthony.

Anthony Ginting sendiri akan melawan Chen Long pada babak semifinal Olimpiade 2020, hari ini (Minggu). (ant)

TOKYO—Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan tunggal putra Anthony Ginting mengukir catatan manis dalam bulu tangkis Indonesia setelah sukses menundukkan lawan-lawan mereka pada Olimpiade 2020, Tokyo, Sabtu.

Greysia/Apriyani menaklukkan pasangan Korea Selatan Lee Sohee/Shin Sheungchan dengan 21-19 dan 21-17 pada babak semifinal untuk memastikan diri menjadi ganda putri pertama Tanah Air yang mencapai final Olimpiade.

Pada fase empat besar tersebut, Greysia dan Apriyani menghadapi perlawanan sengit dari lawan yang memang memiliki peringkat dunia lebih baik dari mereka. Greysia/Apriyani saat ini berada pada posisi enam dunia, sementara Lee/Shin di peringkat empat.

“Dari saat masuk lapangan, saya bilang kepada Apriyani harus menang dua gim. Atmosfer ini harus kami dapatkan. Kami sudah pernah kalah dan menang melawan mereka (Lee/Shin), tapi kami tak mau memikirkannya. Kami berusaha tetap tenang dan memberikan yang terbaik,” kata Greysia pascapertandingan.

Baca Juga :  Gabsis Sambas Siap Berlaga di Piala Soeratin

Kemenangan Greysia/Apriyani membuat mereka memastikan setidak-tidaknya satu medali perak untuk Indonesia. Akan tetapi, duet yang dipasangkan sejak 2017 itu tentu mengincar medali emas.

Demi mewujudkan keinginan tersebut, mereka harus menaklukkan wakil China yang juga ganda putri peringkat dua dunia, Chen Qingchen dan Jia Yifan pada final di Tokyo, Selasa pekan depan.

Chen/Jia lolos ke partai puncak setelah menundukkan ganda putri Korea Selatan Kim So-yeong/Kong Hee-yong dalam semifinal lainnya dengan 21-15 dan 21-11.

Sementara tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dengan mantap melaju ke semifinal usai menghentikan perlawanan atlet Denmark Andres Antonsen dalam tiga gim 21-18, 15-21 dan 21-18.

Prestasi tersebut menjadi penyegar dahaga 17 tahun tanpa atlet Indonesia dalam semifinal tunggal putra bulu tangkis Olimpiade.

Baca Juga :  Semua Kaget Jika Mir Juara

Terakhir kali, fase tersebut dicapai oleh Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro pada Olimpiade 2004. Ketika itu, Taufik mencapai final untuk merebut medali emas, sedangkan Sony kandas namun berhasil membawa pulang medali perunggu.

Anthony Ginting sendiri tidak mau terlalu membebani diri dengan medali. Sudah mencapai semifinal, atlet berusia 25 tahun tersebut ingin fokus menyelesaikan laga satu demi satu.

“Sejak persiapan Olimpiade, saya tidak mau berpikir terlalu jauh. Semua pemain ingin mendapat hasil terbaik di sini. Jangan berharap tinggi, tapi tak boleh rendah juga. Saya ingin menikmati pertandingan di lapangan,” tutur Anthony.

Anthony Ginting sendiri akan melawan Chen Long pada babak semifinal Olimpiade 2020, hari ini (Minggu). (ant)

Most Read

Artikel Terbaru