25 C
Pontianak
Wednesday, June 7, 2023

Selangkah Lagi Meraih Emas

Jumpa Thailand di Final, Peluang Ulang Sejarah 1991

PHNOM PENH – Timnas sepak bola U-22 Indonesia akhirnya sukses meredam perlawanan tim tangguh sekaligus juara bertahan Vietnam pada babak semifinal SEA Games 2023 lewat drama lima gol di Stadion National Olympic, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5). Timnas akan berjumpa Thailand di babak final.

Pratama Arhan dan kawan-kawan melangkah ke final setelah berhasil menyapu bersih kemenangan di Grup A dan kemudian bersua Vietnam, runner up Grup B. Di hadapan ribuan pendukung kedua tim, termasuk sejumlah pejabat teras PSSI–di antaranya Ketum Erick Tohir, Waketum Zainudin Amali dan Sekjen Yunus Nusi–, skuad Garuda Muda mengamankan kemenangan berkat gol Komang Teguh Trisnanda, Muhammad Ferrari, dan Muhammad Taufany Muslihuddin.

Sementara Vietnam membalas lewat kaki Nguyen Van Tung dan gol bunuh diri Bagas Kaffa. Laga menuju supremasi sepak bola se-Asia Tenggara ini sempat diwarnai dengan pengusiran Pratama Arhan oleh wasit seusai akumulasi dua kartu kuning akibat melakukan pelanggaran keras kepada Nguyen Duc Phu pada menit ke-60 sehingga Indonesia terpaksa bermain dengan 10 orang.

Unggul jumlah pemain, Vietnam terus menggempur lini pertahanan Indonesia, namun tidak ada peluang-peluang matang yang dihasilkan, hingga akhirnya pada saat injury time, tendangan jarak jauh Muhammad Taufany Muslihuddin berbuah gol mengubah papan skor menjadi 3-2 untuk keunggulan tim asuhan Indra Sjafri itu.

Atas kemenangan ini, Garuda Muda yang memang diperkuat 20 pemain terbaik di usianya itu akan bersua Thailand di final karena Thailand menang 3-0 atas Myanmar di semifinal tadi malam.

Sejak awal, Pelatih Timnas Indra Sjafri telah menyatakan bahwa misi dirinya dan skuad di ajang SEA Games Kamboja 2023 adalah untuk menggondol medali emas dari cabang olahraga paling populer sejagat itu. Hal tersebut bukan sekadar angan-angan mengingat Indonesia telah menggelontorkan banyak investasi sejak tiga tahun lalu lewat ambisi Piala Dunia muda-nya.

Baca Juga :  Ahsan/Hendra Mundur Dari Korea Open

Menyikapi kemenangan ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengucapkan terima kasih kepada pemain-pemain timnas Indonesia U-22 di lapangan. “Saya selalu ingatkan bahwa kita punya mental, punya nyali, ada hari ini. Itu yang membuat kita menang,” ucapnya.

“Dengan 10 pemain, kita kebobolan karena kita terus lawan dan terus lawan, tinggal dua menit, kita tunjukkan. Itulah Indonesia yang kita mau,” timpalnya.

“Terima kasih masyarakat Indonesia, terima kasih pencinta sepak bola Indonesia yang terus berdoa, terus percaya bahwa tim kita ada. Terima kasih pada pemain yang membuktikan kita punya nyali, kita punya mental,” lanjutnya.

Erick melanjutkan Garuda Nusantara membuktikan kesiapan di pertandingan tersebut, meski sempat dibilang tak siap. “Kita punya fight. Itulah yang kita mau ke depan. Indonesia yang bisa sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia. Tidak hanya melihat masa lalu, tapi masa depan. Sekarang kembali kita fokus dan recovery pemain. Ini jadi kunci karena pasti kelelahan, secara fisik secara mental. Sekarang harus siap lagi untuk final,” katanya

Sementara Indra Sjafri selaku pelatih timnas U-22 pertama kali mengucapkan syukur alhamdulillah bisa memenangkan pertandingan. “Saya pikir ini pertandingan yang ketat dari menit pertama sampai terakhir dan kami sempat main dengan 10 orang, tapi alhamdulillah bisa memenangkan pertandingan.”

“Yang kedua saya ingin mengapresiasi pelatih Vietnam. Perbedaan cara bermain yang ditunjukkan Vietnam sekarang jauh lebih smooth dan tidak seperti yang sebelumnya terjadi,” ucapnya.

Sedangkan Taufany yang menjadi penentu kemenangan Garuda Nusantara di pengujung laga menjelaskan kemenangan timnya kali ini tak lepas dari kepercayaan yang diberikan.

“Saya bersyukur kepada Coach Indra dan staff pelatih sudah memberi kepercayaan di timnas SEA Games ini. Untuk ke final saya ingin lebih siap lagi,” tutur Taufany.

Mengulang Sejarah 1991

Pertemuan antara Indonesia kontra Thailand dianggap menjadi partai final ideal mengingat kedua tim memang menunjukkan kelasnya sepanjang penyelenggaraan SEA Games tahun ini. Keduanya tak pernah kalah sejak fase penyisihan grup.

Baca Juga :  Barcelona Resmi Pecat Ronald Koeman

Artinya, pertandingan final yang bakal diselenggarakan di Olympic Stadium, Kamboja, Selasa (16/5), diyakini bakal berlangsung sengit sekaligus ngotot untuk sekeping emas.

Namun, bukan sekeping emas biasa, khususnya bagi Indonesia yang telah menanti itu selama kurun 32 tahun. Uniknya, emas pertama Indonesia pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina, itu tercipta usai mengalahkan Thailand melalui drama penalti 4-3 (0-0).

Empat penendang Indonesia saat itu yakni Ferril Hattu, Heriansyah, Yusuf Ekodono, Sudirman menjalankan tugasnya dengan sempura. Hanya Widodo Cahyono Putro dan Maman Suryaman yang mengalami kegagalan. Beruntung tiga algojo Thailand juga gagal, yang membuat Indonesia berhak atas emas.

Sejarah Pertemuan di Final SEA Games

Timnas Indonesia sudah sering bertemu Tim Thailand. Namun, jika dikerucutkan pada pertemuan di final SEA Games, maka keduanya baru tiga kali bertemu. Selain final SEA Games 1991 di Manila, mereka juga bertemu di final SEA Games 1997 di Jakarta. Thailand saat itu keluar sebagai pemenang setelah menang drama adu penalti 4-2 (1-1).

Satu pertemuan lainnya terjadi di final SEA Games 2013 di Myanmar. Thailand saat itu menang tipis 1-0 berkat gol Sarawut. Itu berarti Thailand masih mendominasi pertemuan atas Indonesia, yakni 2 banding 1.

Walau begitu, timnas U-22 asuhan Indra Sjafri diyakini tak mau mengalah saat ini. Selain skuad lebih matang, keinginan kembali meraih emas SEA Games sudah telanjur ditanam di dalam hati paling dalam Rizky Ridho dan kawan-kawan.

Tak ada alasan lagi Garuda Nusantara membuang kesempatan ini, walau mendapatkan emas sepenuhnya menjadi takdir Tuhan. Kita kini hanya bisa mendoakan agar timnas Indonesia U-22 bisa menuntaskan misinya membawa pulang sekeping emas dari Kamboja.(jp/ant)

Jumpa Thailand di Final, Peluang Ulang Sejarah 1991

PHNOM PENH – Timnas sepak bola U-22 Indonesia akhirnya sukses meredam perlawanan tim tangguh sekaligus juara bertahan Vietnam pada babak semifinal SEA Games 2023 lewat drama lima gol di Stadion National Olympic, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5). Timnas akan berjumpa Thailand di babak final.

Pratama Arhan dan kawan-kawan melangkah ke final setelah berhasil menyapu bersih kemenangan di Grup A dan kemudian bersua Vietnam, runner up Grup B. Di hadapan ribuan pendukung kedua tim, termasuk sejumlah pejabat teras PSSI–di antaranya Ketum Erick Tohir, Waketum Zainudin Amali dan Sekjen Yunus Nusi–, skuad Garuda Muda mengamankan kemenangan berkat gol Komang Teguh Trisnanda, Muhammad Ferrari, dan Muhammad Taufany Muslihuddin.

Sementara Vietnam membalas lewat kaki Nguyen Van Tung dan gol bunuh diri Bagas Kaffa. Laga menuju supremasi sepak bola se-Asia Tenggara ini sempat diwarnai dengan pengusiran Pratama Arhan oleh wasit seusai akumulasi dua kartu kuning akibat melakukan pelanggaran keras kepada Nguyen Duc Phu pada menit ke-60 sehingga Indonesia terpaksa bermain dengan 10 orang.

Unggul jumlah pemain, Vietnam terus menggempur lini pertahanan Indonesia, namun tidak ada peluang-peluang matang yang dihasilkan, hingga akhirnya pada saat injury time, tendangan jarak jauh Muhammad Taufany Muslihuddin berbuah gol mengubah papan skor menjadi 3-2 untuk keunggulan tim asuhan Indra Sjafri itu.

Atas kemenangan ini, Garuda Muda yang memang diperkuat 20 pemain terbaik di usianya itu akan bersua Thailand di final karena Thailand menang 3-0 atas Myanmar di semifinal tadi malam.

Sejak awal, Pelatih Timnas Indra Sjafri telah menyatakan bahwa misi dirinya dan skuad di ajang SEA Games Kamboja 2023 adalah untuk menggondol medali emas dari cabang olahraga paling populer sejagat itu. Hal tersebut bukan sekadar angan-angan mengingat Indonesia telah menggelontorkan banyak investasi sejak tiga tahun lalu lewat ambisi Piala Dunia muda-nya.

Baca Juga :  Indonesia Juara Umum Singapore Open

Menyikapi kemenangan ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengucapkan terima kasih kepada pemain-pemain timnas Indonesia U-22 di lapangan. “Saya selalu ingatkan bahwa kita punya mental, punya nyali, ada hari ini. Itu yang membuat kita menang,” ucapnya.

“Dengan 10 pemain, kita kebobolan karena kita terus lawan dan terus lawan, tinggal dua menit, kita tunjukkan. Itulah Indonesia yang kita mau,” timpalnya.

“Terima kasih masyarakat Indonesia, terima kasih pencinta sepak bola Indonesia yang terus berdoa, terus percaya bahwa tim kita ada. Terima kasih pada pemain yang membuktikan kita punya nyali, kita punya mental,” lanjutnya.

Erick melanjutkan Garuda Nusantara membuktikan kesiapan di pertandingan tersebut, meski sempat dibilang tak siap. “Kita punya fight. Itulah yang kita mau ke depan. Indonesia yang bisa sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia. Tidak hanya melihat masa lalu, tapi masa depan. Sekarang kembali kita fokus dan recovery pemain. Ini jadi kunci karena pasti kelelahan, secara fisik secara mental. Sekarang harus siap lagi untuk final,” katanya

Sementara Indra Sjafri selaku pelatih timnas U-22 pertama kali mengucapkan syukur alhamdulillah bisa memenangkan pertandingan. “Saya pikir ini pertandingan yang ketat dari menit pertama sampai terakhir dan kami sempat main dengan 10 orang, tapi alhamdulillah bisa memenangkan pertandingan.”

“Yang kedua saya ingin mengapresiasi pelatih Vietnam. Perbedaan cara bermain yang ditunjukkan Vietnam sekarang jauh lebih smooth dan tidak seperti yang sebelumnya terjadi,” ucapnya.

Sedangkan Taufany yang menjadi penentu kemenangan Garuda Nusantara di pengujung laga menjelaskan kemenangan timnya kali ini tak lepas dari kepercayaan yang diberikan.

“Saya bersyukur kepada Coach Indra dan staff pelatih sudah memberi kepercayaan di timnas SEA Games ini. Untuk ke final saya ingin lebih siap lagi,” tutur Taufany.

Mengulang Sejarah 1991

Pertemuan antara Indonesia kontra Thailand dianggap menjadi partai final ideal mengingat kedua tim memang menunjukkan kelasnya sepanjang penyelenggaraan SEA Games tahun ini. Keduanya tak pernah kalah sejak fase penyisihan grup.

Baca Juga :  Seri Final Idemitsu bLU cRU Yamaha Sunday Race 2022 Sentul, 17-18 September

Artinya, pertandingan final yang bakal diselenggarakan di Olympic Stadium, Kamboja, Selasa (16/5), diyakini bakal berlangsung sengit sekaligus ngotot untuk sekeping emas.

Namun, bukan sekeping emas biasa, khususnya bagi Indonesia yang telah menanti itu selama kurun 32 tahun. Uniknya, emas pertama Indonesia pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina, itu tercipta usai mengalahkan Thailand melalui drama penalti 4-3 (0-0).

Empat penendang Indonesia saat itu yakni Ferril Hattu, Heriansyah, Yusuf Ekodono, Sudirman menjalankan tugasnya dengan sempura. Hanya Widodo Cahyono Putro dan Maman Suryaman yang mengalami kegagalan. Beruntung tiga algojo Thailand juga gagal, yang membuat Indonesia berhak atas emas.

Sejarah Pertemuan di Final SEA Games

Timnas Indonesia sudah sering bertemu Tim Thailand. Namun, jika dikerucutkan pada pertemuan di final SEA Games, maka keduanya baru tiga kali bertemu. Selain final SEA Games 1991 di Manila, mereka juga bertemu di final SEA Games 1997 di Jakarta. Thailand saat itu keluar sebagai pemenang setelah menang drama adu penalti 4-2 (1-1).

Satu pertemuan lainnya terjadi di final SEA Games 2013 di Myanmar. Thailand saat itu menang tipis 1-0 berkat gol Sarawut. Itu berarti Thailand masih mendominasi pertemuan atas Indonesia, yakni 2 banding 1.

Walau begitu, timnas U-22 asuhan Indra Sjafri diyakini tak mau mengalah saat ini. Selain skuad lebih matang, keinginan kembali meraih emas SEA Games sudah telanjur ditanam di dalam hati paling dalam Rizky Ridho dan kawan-kawan.

Tak ada alasan lagi Garuda Nusantara membuang kesempatan ini, walau mendapatkan emas sepenuhnya menjadi takdir Tuhan. Kita kini hanya bisa mendoakan agar timnas Indonesia U-22 bisa menuntaskan misinya membawa pulang sekeping emas dari Kamboja.(jp/ant)

Most Read

Artikel Terbaru

/