MILAN, -Melanjutkan kompetisi hingga musim panas bukan hanya bisa berimbas kepada ditundanya Euro. Efek bakal paling dirasakan oleh sejumlah pemain yang kontraknya habis pada akhir musim ini.
Bagaimana tidak. Mayoritas kesepakatan kontrak selama ini memang habis ketika musim berakhir. Dan, penghujung musim biasanya maksimal pada pekan pertama bulan Juni setiap tahunnya. Itu diikuti waktu kedaluwarsa kontrak pada 30 Juni.
Nah, jika pandemi korona belum mereda hingga akhir bulan depan, maka nasib para pemain yang kontraknya berakhir per 30 Juni 2020 bakal digantung. Sebab, mereka sangat mungkin tidak bisa menyelesaikan musim ini.
Apalagi beberapa pemain tersebut berstatus pilar utama. Sebut saja Zlatan Ibrahimovic (AC Milan), Willian (Chelsea), Thomas Meunier (PSG), David Silva (Manchester City), dan Jan Vertonghen (Tottenham Hotspur).
Milan menjadi salah satu tim yang dipusingkan dengan skenario molornya kompetisi. Sebab, selain Ibra, ada empat pemain lagi yang kontraknya bakal habis akhir musim ini. Mereka adalah gelandang Lucas Biglia, gelandang Giacomo Bonaventura, kiper Asmir Begovic, dan bek tengah Simon Kjaer.
Efek kehilangan Ibra menjadi yang paling terasa bagi Rossoneri. Sejak kedatangan eks striker Juventus, Inter Milan, FC Barcelona, PSG, dan Manchester United itu pada bursa transfer musim dingin Januari lalu, tim asuhan Stefano Pioli hanya menelan 2 kekalahan dari 12 pertandingan di semua ajang. Bahkan, Milan tak tersentuh kekalahan pada tujuh laga pertama sejak pemain 38 tahun itu bergabung (5 menang dan 2 seri).
”Ibra kini ada di Swedia dan belum memutuskan masa depannya. Kepergian mendadak Zvonimir Boban (eks direktur Milan, Red) bulan lalu jadi salah satu faktor Ibra belum yakin dengan proyek musim depan Milan,” tulis La Gazzetta dello Sport.
Praktis, waktu tiga bulan ke depan bakal krusial. Sebab, banyak klub yang bakal berjuang ekstra keras untuk memperpanjang kontrak para pemain yang akan habis atau membiarkannya berstatus free agent per 1 Juil 2020.
Pada titik ini, pihak klub bakal menjadi yang paling tertekan. Bagaimana tidak. Tuntutan untuk mempertahankan pemain pilar bisa dibarengi dengan meningkatnya permintaan gaji mereka. Itu belum termasuk ancaman dari klub lain. Ya, status free agent membuat para pemain bisa pindah ke klub mana pun sesuka hati tanpa harus memusingkan kondisi klub mereka saat ini.
PSG jadi tim paling direpotkan soal peluang perginya para pemain pilar. Total, ada lima pemain pilar Les Parisiens yang bisa pergi secara cuma-cuma ketika musim belum usai. Selain Meunier, ada kapten Thiago Silva, striker Edinson Cavani, bek kiri Layvin Kurzawa, dan striker pinjaman Mauro Icardi. Dari lima nama itu, tampaknya hanya Meunier yang bisa dipertahankan karena mereka minim stok bek kanan. Sedangkan, Cavani dan Icardi sudah tak betah. ”Untuk, masa depan Thiago Silva masih fifty-fifty. Dia bisa balik kucing ke Milan atau pulang kampung ke Brasil,” tulis L’Equipe.
Efek domino lainnya dari molornya kompetisi musim ini adalah bursa transfer musim panas yang juga ikut mundur. Biasanya, bursa transfer musim panas lima liga elite dibuka per 1 Juli dan ditutup 2 September tiap tahunnya. Khusus untuk Premier League, transfer window musim panas mereka dibuka per 1 Mei-9 Agustus.
Bisa jadi, pembukaan bursa transfer akan bergeser serempak pada awal Agustus hingga akhir September atau awal Oktober untuk lima liga elite benua biru. Padahal, bulan lalu Premier League sudah kembali ke pakem lama mereka dengan jendela transfer dibuka per 18 Mei dan ditutup 1 September untuk tahun ini.
Nah, hal serupa bakal menimpa bursa transfer musim dingin 2021. Dari yang dihelat Januari, bisa molor ke Februari. Apalagi, ada kans Euro bakal diundur pada Desember tahun ini. (io)